Indonesia memiliki 34 provinsi dan kurang lebih 16-17 ribu pulau yang terhubung oleh selat dan laut. Menjadikan kepulauan Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati dan nonhayati dengan setidaknya 75% wilayahnya menjadi potensi sumber daya alam bahari. Dimana potensi-potensi tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, misalnya dengan adanya aktivitas pariwisata yang mampu membantu kesejahteraan rakyat.
Wisata bahari merupakan sasalah satu jenis wisata minat khusus yang memiliki aktivitas dengan kelautan baik di atas permukaan laut ataupun kegiatan yang dilakukan dipermukaan dalamnnya. Dimana para pengunjungnya mendatangi tempat wisata karena minat/ tujuan khusus mengenai sebuah objek.
Namun kenyataan yang ada, variasi daya tarik wisata bahari di Indonesia terbilang cukup terbatas karena pengelolaannya yang masih lambat dan kurang inovatif. Dapat dilihat dari beberapa potensi wisata bahari di Pulau Jawa yang aksesibilitasnya sulit untuk dilalui karena pengelola dan para stakeholder banyak yang lebih fokus untuk megembangkan daya tarik wisatanya tanpa memperhitungkan beberapa aspek pendukung disekitar destinasi.
Berbagai kendala aksesibiltas yang paling sering di temui di pulau jawa antara lai yakni akses jalan yang hanya dilalui satu arah kendaraan pribadi, jalanan yang menanjak karena letak geografis bebrapa pantai yang berdampingan dengan perbukitan, rawan longsor akibat tekstur tanah yang tidak dapat di lalui kendaraan secara berlebihan, dan masih banyak lagi.
Pada hal ini tentu saja peran dan kepekaan para pemangku kepentingan dinilai sangat berpengaruh pada pembangunan wisata bahari sehingga menciptakan kemudahan akses dan pergerakan wisatawan menuju destinasi dan di dalam destinasi pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H