Mohon tunggu...
Salsabila Gintari
Salsabila Gintari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Food Technologist

Mahasiswa Teknologi Pangan UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Cuci Tangan bagi Penjamah Makanan di Industri Pangan

13 Desember 2021   18:47 Diperbarui: 13 Desember 2021   19:16 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakteri E. coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia. Sedangkan sumber bakteri Staphylococcus aureus dapat berasal dari tangan, rongga hidung, mulut dan tenggorokan. Keberadaan bakteri E.coli mengindikasikan adanya pencemaran dari kotoran manusia. Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh ke sumber lain.

Salah satu bentuk pengawasan untuk menjamin kualitas makanan yang bersih yakni dengan dilakukannya gerakan cuci tangan pada penjamah makanan agar makanan yang dihasilkan terbebas dari kuman penyebab penyakit. Berikut merupakan beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat adanya kontaminasi pada makanan :

1. Diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli

Gejala klinis yang ditimbulkan yakni tubuh menjadi lemah dikarenakan berkurangnya cairan tubuh secara terus menerus atau dehidrasi. Selain itu penderita  menderita  demam, muntah, tinja berdarah serta berlendir.

2. Tipus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi

Gejala yang ditimbulkan adalah demam dalam kurun waktu 8-72 jam, diare, kram perut, mual-mual dan muntah. Penyakit tipes ditularkan dari makanan yang mengandung kuman tipes.

3. Kolera yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae

Gejala khas yang ditimbulkan yakni dimulai dari diare yang encer dan berlimpah dan diare tersebut tanpa didahului oleh rasa sakit perut. Selain itu, tinja juga berubah seperti air cucian beras yang mengandung lendir, sel epitel usus dan bakteri V. cholerae. Setelah gejala diare, kemudian muncul rasa mual yang diikuti dengan muntah serta Kejang otot yang terjadi disertai rasa nyeri yang mengganggu. Gejala klinisnya yakni dehidrasi, berlanjut dengan renjatan hipovolemia dan asidosis metabolik.

Mencuci tangan yang baik dan benar dapat dilakukan menggunakan sabun dan air bersih mengalir bahkan dapat menggunakan cairan pembersih tangan. 

Berdasarkan aturan Kemenkes (2020), adapun cara mencuci tangan menggunakan sabun yaitu (1) Membasahi tangan dengan air bersih, (2) Menggunakan sabun pada tangan secukupnya, (3) Menggosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya, (4) Menggosok punggung tangan dan sela jari, (5) Menggosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling berurutan, (6) Menggosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan, (7) Menggenggam dan membasuh ibu jari dengan posisi memutar, (8) Menggosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun, (9) Menggosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir, (10) Mengeringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tisu, dan (11) Membersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tisu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun