Rulinda Wati, Dedin Finatsiyatull Rosida*, Fadila Harlani Prastanti, Ari Pradipta Werdi Purnomo, Gina Yulianingsih, Salsabila Gintari Purwadiani
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
*Email : dedinbahrudin@gmail.com
Kebersihan makanan merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan pada suatu industri pangan. Hal ini karena kebersihan makanan berkaitan erat dengan keamanan pangan. Apabila suatu makanan tidak diolah dengan baik, maka makanan dapat terkontaminasi dan menimbulkan penyakit bagi konsumen.
Kontaminasi pada makanan dapat berupa pencemaran mikroorganisme, fisik, kimia, dan radioaktif. Lebih dari 90% terjadinya penyakit pada manusia yang berkaitan dengan makanan, disebabkan oleh kontaminasi mikrobiologi. Sebagian besar sumber kontaminasi disebabkan oleh manusia karena manusia yang berkontak langsung dengan makanan hampir di segala jenis pengolahan.
Oleh karenanya, kebersihan tangan menjadi faktor yang paling penting untuk menghindari kemungkinan kontaminasi, khususnya bagi penjamah makanan.
Penjamah makanan merupakan orang yang bekerja pada suatu industri pangan yang melakukan kontak langsung dengan bahan pangan. Akibat dari adanya kontak langsung, tangan penjamah makanan dapat menjadi kendaraan utama kontaminasi silang pada makanan.
Dengan demikian, kesadaran akan personal hygiene dan mencuci tangan menjadi kontrol utama pada penyebaran kontaminan dari tangan ke makanan.
Kebersihan tangan merupakan langkah paling penting untuk menghindari transmisi kuman berbahaya dan mencegah terkait perawatan gangguan kesehatan. Perilaku mencuci tangan, terbukti efektif dalam upaya mencegah kontaminasi pada makanan.
Contoh kontaminasi yang mungkin disebabkan oleh perilaku tidak mencuci tangan adalah terdapatnya bakteri patogen seperti, bakteri Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, Escherichia coli dan Salmonella. Bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri indikator untuk menilai kualitas kebersihan makanan.