Sekolah saat ini bukan lagi hanya menjadi tempat kegiatan belajar dan mengajar saja. Banyak sekali contoh seseorang yang memiliki kepintaran, namun tidak diiringi oleh baiknya karakter bahkan etika yang mengakibatkan maraknya terjadi hal yang kurang berkenan seperti korupsi yang merajalela dewasa ini. Pada era perkembangan globalisasi yang sangat deras menuntut manusia untuk tidak memiliki kepintaran saja. Hal yang sangat mendasar seperti etika, etos kerja, dan karakter diri menjadi hal yang sangat vital yang harus dimiliki oleh setiap insan agar selain memiliki kepintaran, insan akan memiliki juga karakter yang beretika, sehingga nantinya dapat memajukan dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.
Sekarang banyak video di media sosial yang menunjukkan pelajar sekolah yang menyakiti atau mengganggu lansia. Ini menunjukkan tingkah laku yang sangat tidak baik terutama dari segi kesopanan. Pada saat itu, anak itu tidak berperilaku sopan dan tidak berperilaku baik. Bahkan bisa disebut sebagai tindakan kriminal. Sopan santun dimulai dari keluarga hingga sekolah. Anak akan mencontoh perilaku orang tua dan lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang sopan biasanya datang dari lingkungan dan keluarga yang sopan juga. Begitu juga, anak yang kasar mungkinan besar berasal dari lingkungan dan keluarga yang kasar. Hal terpenting yang mempengaruhi anak-anak adalah lingkungan keluarga mereka. Jika di rumah mereka diajarkan untuk bersikap sopan dan menggunakan bahasa, perilaku, dan etika yang baik maka mereka akan menggunakannya di sekolah dan di masyarakat. Jika anak tidak pernah diajari sopan santun dan cara berbicara yang baik, maka anak tidak bisa melakukannya di lingkungan sekitar. Itulah mengapa memiliki karakter yang baik sangat penting bagi setiap orang. Untuk menjadi orang yang baik, kita harus belajar bagaimana bertindak dengan baik dan memiliki nilai-nilai yang baik dalam diri kita sendiri. Ini berarti bahwa setiap orang harus belajar dari teladan yang baik dan mendapatkan teladan dari orang lain agar memiliki sifat positif yang baik. Karakter adalah salah satu bagian penting dari proses pembangunan. "Karakter adalah tujuan utama dari apa yang dipelajari siswa di sekolah." apakah dia baik atau jahat. Tapi, orang yang memiliki sifat baik itu tidak hanya siswa yang menjadi fokusnya. Tidak mudah bagi semua siswa untuk memiliki karakter yang baik. Untuk ini, pihak sekolah perlu bekerja keras dan menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Terkait hal di atas, pihak SMA Negeri 1 Tumpang telah melakukan program bahwa para siswa dan siswi sudah harus berada di sekolah tepat pada pukul 06.45. Dengan adanya aturan ini maka menanamkan pada diri siswa untuk bangun lebih awal agar dapat melaksanakan ibadah shalat shubuh serta membiasakan untuk memulai kegiatan di pagi hari. Selain itu, apabila siswa telah memasuki gerbang sekolah maka para siswa diwajibkan untuk mematikan, turun, dan menuntun sepeda motornya. Peraturan ini memberikan pelajaran tersendiri bagi para siswa untuk selalu berbuat santun dan beretika terutama ketika bertemu bapak atau ibu guru.
Dengan apa yang telah dilakukan pihak SMA Negeri 1 Tumpang dapat menjadi acuan bagi sekolah lain apabila ingin menanamkan pendidikan karakter yang beretika pada para siswanya. Peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah ini memiliki tujuan yang sangat mulia terlebih untuk para siswa siswi. Diharapkan dengan penanaman pendidikan karakter yang beretika ini dapat membuat para siswa siswi SMA Negeri 1 Tumpang nantinya dapat membanggakan, berguna, dan memajukan daerah Tumpang maupun bangsa Indonesia di kancah internasional.
Disamping budaya akhlak yang tentunya dimiliki oleh para siswa - siswi SMA Negeri 1 Tumpang, para siswa dituntut untuk dapat memiliki rasa dan jiwa nasionalisme yang dikemas dengan kegiatan pameran kebudayaan, salah satunya yakni kegiatan pameran karya seni. Kegiatan Pameran Karya Seni yang diselenggarakan oleh siswa - siswi SMA Negeri 1 Tumpang pada hari Kamis, tanggal 16 Maret 2023 adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang tahun SMA Negeri 1 Tumpang atau biasa dikenal dengan sebutan Perfecta. SMA Negeri 1 Tumpang kini telah berusia hampir setengah abad yakni, 45 tahun.
Karya seni yang ditampilkan dalam pameran seluruhnya berasal dari karya seni terbaik siswa-siswi SMA Negeri 1 Tumpang. Berbagai karya seni terbaik yang ditampilkan, seperti lukisan, sketch, kerajinan dari talenan, kerajinan dari bahan bekas, dan berbagai produk kearifan lokal daerah yang sampai saat ini masih terus dilestarikan. Tak hanya seni rupa, pameran karya seni ini juga menampilkan berbagai seni pertunjukkan yakni tari tradisional, tari modern, dan pertunjukkan musik yang tentunya seluruhnya ditampilkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Tumpang. Dalam pameran tersebut, disediakan setiap spot untuk memajang karya-karya yang telah dibuat sehingga suasana pameran ini sangat terasa, beberapa spot juga menarik perhatian para pengunjung pameran sehingga dipergunakan untuk berswafoto bersama.
Kegiatan pameran karya seni ini selain untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun SMANETA, dengan mengangkat tema “Ekspresikan Talenta Gapai Sebuah Pelita” yang bermakna talenta atau bakat yang telah dimiliki harus diekspresikan sehingga dapat mencapai cita-cita yang ingin diraih. Hal ini juga tentunya memiliki tujuan untuk melatih dan mengembangkan jiwa kreativitas siswa-siswi SMA negeri 1 Tumpang agar dapat tersalurkan dengan baik. Acara ini didukung penuh oleh seluruh warga SMA Negeri 1 Tumpang. Para siswa juga tertarik dan antusias dengan adanya acara ini. Mereka juga berperan dalam mengapresiasi karya-karya yang telah ditampilkan dalam pameran.
Tak hanya para siswa dan guru, tetapi Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang Tahun 2023 juga turut serta dalam memeriahkan acara pameran ini. Menurut salah satu Mahasiswa AM yakni Salsabila Safira atau akrab dipanggil dengan Bu Caca, “Pameran yang diadakan dalam rangka memperingati HUT SMANETA sangat seru. Penampilan tari tradisional yang sangat memukau, keren dan bagus. Ada pemeran yang menampilkan hasil karya siswa yang bagus dan kreatif. Selain itu, terdapat pohon harapan dimana kita bisa menulis harapan kita. Pokoknya kegiatan pameran karya seni dalam rangka HUT SMANETA ini keren dan luar biasa.”
Acara yang dirancang sedemikian rupa oleh panitia pelaksana yakni OSIS dan MPK berjalan dengan sangat baik. Acara diawali dengan pemotongan pita oleh Kepala SMA Negeri 1 Tumpang, Bapak Drs. Teguh Pramono, M.Pd, dilanjutkan dengan penampilan seni tari tradisional oleh siswi-siswi SMA Negeri 1 Tumpang dan tentunya disuguhkan dengan berbagai karya seni yang dipajang dalam ruangan pameran. Acara pameran ini juga berjalan dengan lancar karena seluruh siswa mengikuti dengan tertib. Dari kegiatan pameran karya seni ini, diharapkan mampu membuat minat siswa dalam seni maupun budaya semakin meningkat. Harapannya, kegiatan pameran karya seni ini tetap dilaksanakan minimal sekali dalam setahun sebagai sarana penyaluran kreativitas maupun bakat yang dimiliki oleh para siswa-siswi SMA Negeri 1 Tumpang.
Selain itu, pihak sekolah seringkali melakukan kegiatan besar untuk memperingati hari-hari besar. Salah satunya adalah Hari Pendidikan Nasional yang diperingati juga oleh seluruh warga negara Indonesia. Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional pada Selasa, 2 Mei 2023, SMA Negeri 1 Tumpang mengadakan upacara bendera yang diikuti seluruh peserta upacara, yaitu guru, petugas sekolah, dan siswa-siswi. Selain itu, sebagai bentuk rasa cinta terhadap pendidikan, OSIS SMA Negeri 1 Tumpang mengadakan beberapa lomba, yaitu English Quiz dan Desain Grafis. Seluruh siswa sangat tertarik dengan adanya lomba-lomba tersebut. Meskipun begitu, lomba ini hanya diperuntukkan bagi kelas 10 dan 11 karena kelas 12 telah lulus sekolah.
Menariknya, lomba English Quiz diselenggarakan jauh hari sebelum Hari Pendidikan Nasional, yaitu pada Selasa, 18 Februari 2023. Menurut Asmi, salah satu siswi OSIS penyelenggara lomba mengutarakan, “Kami mengadakan lomba peringatan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) sebelum waktunya karena peringatan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) SMA Negeri 1 Tumpang, yang mana kami menyiapkan acara besar untuk itu”. Jelasnya lagi, “Jadi, rangkaian acara kita mulai dengan lomba terlebih dahulu agar teman-teman dapat antusias dalam belajar serta menikmati acara HUT sekolah nantinya”.
English Quiz diperuntukkan bagi perwakilan kelas 10 dan 11 dengan mengundang juri dari luar sekolah atau mitra dari sekolah, yaitu Pak Ardy, guru bahasa Inggris dari Brilliant English Course dan Bu Sarah, mahasiswi Universitas Negeri Malang yang menempuh Asistensi Mengajar dengan mengajar bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Tumpang. Kategori lomba English Quiz ditentukan oleh diskusi juri, yaitu ada pengetahuan umum dan spelling bee. Tentunya, pengetahuan umum diikuti dengan berbicara bahasa Inggris dan spelling bee diikuti dengan pengejaan huruf yang telah diucapkan oleh juri. Ujar Bu Sarah, “Sebelumnya memang peraturan lomba ini diatur oleh pihak OSIS, namun ternyata bobot soal yang diberikan tidak sesuai, bahkan lebih susah dan lebih gampang. Maka dari itu, saya dan Pak Ardy menentukan peraturan serta kategorinya”. Sambung Bu Sarah, “ Meskipun ada LCD yang dipergunakan untuk alat bantuan lomba, tetapi untuk menentukan juara pada semifinal, saya dan Pak Ardy merombak lagi peraturan lomba karena spelling bee sangat mudah ditebak jika ditampilkan di layar LCD. Jadi, hanya pengucapan saya dan Pak Ardy saja”. Di akhir perlombaan, juri mengambil 3 pemenang terbaik dalam English Quiz. 3 pemenang ini nantinya akan diumumkan di waktu HUT SMA Negeri 1 Tumpang serta pemberian hadiah oleh pihak OSIS.
Adanya English Quiz ini diharapkan siswa-siswi SMA Negeri 1 Tumpang dapat mengasah pengetahuan dan melatih keterampilan dalam bahasa Inggris. Selain itu, kompetisi dalam bahasa Inggris dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap belajar bahasa Inggris, sehingga kemampuan siswa siswi dalam bahasa Inggris meningkat. Tidak lupa juga bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang mana hal ini juga sangat penting untuk masa depan anak bangsa.
Budaya adalah salah satu hal yang bersifat melekat pada suatu tempat, salah satunya di SMA Negeri 1 Tumpang yang juga menerapkan budaya. Penerapan budaya yang dimaksud adalah menerapkan budaya kesopanan, memamerkan karya anak bangsa, dan menggunakan bahasa internasional yang baik dengan berkompetisi, yaitu bahasa Inggris. Budaya kesopanan di SMA Negeri 1 Tumpang adalah menerapkan budaya menuntun sepeda dengan maksud menghargai Bapak/Ibu guru yang ada didepan gerbang. Selain itu, di SMA Negeri 1 Tumpang juga berinovasi mengembangkan kekreativitasan siswa siswi dalam berkarya, sehingga diselenggarakannya pameran seni. Berbahasa yang baik juga merupakan penerapan budaya, yang mana juga diimplementasikan di SMA Negeri 1 Tumpang. Meskipun kita berada di negara Indonesia, namun kita juga harus berinovasi dengan berbahasa Inggris, maka dari itu diadakannya English Quiz di SMA Negeri 1 Tumpang. Masih banyak lagi penerapan budaya yang ada di sekolah ini, namun 3 bentuk kecil tersebut dapat dicontoh serta dikembangkan untuk adanya kegiatan-kegiatan yang mendukung penerapan budaya agar lebih baik lagi.
Artikel Berita ini ditulis oleh:
1. Muhammad Daffa Aydzulhajj P.
2. Salsabila Firda Hudaya
3. Sarah Filia Ramadhani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H