Mohon tunggu...
salsabil adzra afifah
salsabil adzra afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dengan sebuah karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanamkan Bibit Mulia Pada Anak untuk Hablum Minallah dan Hablum Minannas

7 November 2022   01:04 Diperbarui: 7 November 2022   01:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan karakter pastinya sudah ditanamkan oleh orang tua sejak anak masih dini agar terbawa sampai mereka dewasa. Perkembangan media yang tiada habisnya membuat kita dengan mudah menerima informasi terbaru mengenai berita-berita dalam negeri bahkan luar negeri dan tidak ketinggalan pula pastinya mengenai pendidikan yang dapat di akses dengan banyak media sosial. Salah satu media sosial yang sangat sering dipakai oleh anak muda zaman sekarang adalah tiktok, instagram, whattshap, twitter dan media sosial lainnya. 

Nah, saya juga merupakan salah satu anak muda yang sangat suka membuka aplikasi tiktok dan instagram. Benar, pada umumnya kedua aplikasi ini sangat memakan kuota yang cukup banyak dan membuang waktu secara cuma-cuma. Namun apabila kita mampu menggunakannya menjadi sesuatu yang bermanfaat akan lebih membayar waktu yang kuota yang telah kita buang bukan?

Lalu apa hubungannya antara aplikasi media sosial yang dijabarkan diatas dengan pendidikan moral bagi anak? 

Masuk kedalam pembahasan, sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa media sosial dapat memberikan dampak yang bermanfaat apabila kita dapat menggunakannya dengan benar. Maksudnya adalah, kita bisa mendapatkan sesuatu ilmu pengetahuan yang baru apabila kita mencari sesuatu yang bermanfaat bagi kita bukan hanya menjadikan aplikasi-aplikasi media sosial sebagai ranah hiburan saja tetapi juga menjadikannya sebagai ladang kita mencari ilmu. Satu contoh misalnya aplikasi tiktok pada zaman sekarang anak muda mana yang tidak memiliki aplikasi ini? di Indonesia saja hampir miliran orang memiliki aplikasi ini dan kebanyakan hanya menggunakan sebagai ranah hiburan atau belanja padahal jika kita telusuri mengenai pendidikan pasti juga ada. Saya juga dominan menjadi pengguna yang hanya menggunakan tiktok sebagai ranah hiburan tetapi ternyata setelah beberapa video yang sempat lewat diberanda saya seperti video parenting, motivasi, perkuliahan saya mulai menelusuri kalau dalam aplikasi ini tidak hanya satu kesenangan yang saya dapatkan tetapi banyak hal. 

Satu video parenting yang lumayan sering saya lihat dan terkadang juga lewat diberanda saya tanpa saya telusuri adalah video milik akun yang bernama "The Hartono's Family" dalam video-video yang ada diakun ini banyak yang menjelaskan mengenai pentingnya 3 kata ajaib yaitu maaf, terima kasih dan tolong selain itu juga banyak video-video parenting lain yang berhubungan dengan pola asuh, pembentukan karakter sopan dan rukun. Akun ini diisi oleh seorang ibu yang memiliki 2 putra yang  memiliki jarak umur tidak terlalu jauh. Jadi, akan sangat rentan sekali terjadinya rebut-rebutan, tidak ingin mengalah, saling ejek-ejekan dan perbuatan lainnya yang pastinya akan menimbulkan perasaan tidak senang sehingga terjadilah pertengkaran. Namun, pendidikan karakter yang diberikan oleh ibunya menurut saya bisa diajukan jempol karena sangat bagus sekali. Contohnya ada di salah satu video yang saya lihat, saat itu kakaknya sedang menyusun balok tetapi karena adiknya usil akhirnya dirobohkan susunan balok yang disusun oleh kakaknya sehingga terjadilah perkelahian. Nah, disini peran si Ibu untuk membuat akur kembali 2 saudara tersebut. Hal pertama yang dilakukan ibunya adalah bertanya mengenai apa masalah yang sedang terjadi, kedua memberikan penjelasan kepada keduanya bahwa hal yang dilakukan itu tidaklah benar dan yang ketiga membuat kedua anak ini memikirkan dan merenungkan kesalahannya sejenak sehingga mereka tergerak dengan sendirinya untuk saling meminta maaf. Hal ini dapat dijadikan contoh penanaman karakter pada anak usia dini. 

Kebanyakan dari kita pasti mengetahui bahwa perkembangan moral sama dengan pendidikan agama, apakah benar? Secara garis besar moral dengan agama memiliki pengertian yang sama yaitu aturan untuk melakukan kebaikan. Namun dalam penjabarannya kalau pendidikan agama didalamnya menjelaskan mengenai hubungan manusia dengan Allah sedangkan pendidikan moral menjelaskan mengenai hubungan manusia dengan manusia lainnya. Dalam pendidikan moral dan agama pasti juga terdapat pendidikan karakter yang menjadi dasarnya. Pendidikan karakter menjadi sangat penting karena dalam kehidupan bersama-sama dimana dijelaskan bahwa pendidikan moral merupakan hubungan manusia dengan manusia maka diperlukannya karakter manusia yang bisa menghargai satu sama lain. Sikap menghargai tidak mungkin tiba-tiba muncul begitu saja, pasti ada tokoh yang mencontohkan, ada ilmu yang sudah ditanamkan, dan ada perbuatan yang sudah dipraktekkan sehingga sikap menghargai menadi salah satu pendidikan karakter yang sudah pasti ditanamkan sejak anak berusia dini. 

Perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kholberg adalah fenomena kognitif yang juga menjadi bagian dari penalaran. Hubungan pertemanan dengan orang lain didasarkan atas prinsip yang orang lain sama derajatnya dengan diri sendiri (prinsip Equality). Menurut Kholberg seorang anak tidak memiliki moral dalam dirinya ketika dilahirkan namun dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan, berinteraksi dengan orang lain anak akan memahami untuk melakukan hal yang boleh dan hal yang tidak boleh untuk dilakukan, anak juga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Maka dari itu untuk membantu anak memahami dan mengembangkan potensi moralnya diberikanlah pendidikan moral dan agama serta penanaman nilai-nilai karakter yang baik sejak usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun