Mohon tunggu...
Salsabila Cahyawati Nur H
Salsabila Cahyawati Nur H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Law Student

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UNS Adakan Edukasi Eco-fish pada Petani di Desa Slumbung

12 September 2021   18:59 Diperbarui: 12 September 2021   19:19 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan adanya Pandemi COVID-19 tidak menghalangi mahasiswa UNS untuk mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

Sejumlah 9 orang Mahasiswa KKN UNS yang tergabung dalam Kelompok 86 tetap melakukan berbagai program kerja yang bertujuan untuk membangun desa, sesuai dengan tema besar dari KKN UNS sendiri yaitu 'UNS Membangun Desa'

Salah satu program kerja unggulan atau program kerja pokok dari kelompok 86 KKN UNS ini adalah mengenai pembuatan eco-fish. Eco-fish merupakan suatu kerajinan jerami yang dibentuk seperti ikan dan diisi oleh arang hasil pembakaran sekam yang bertujuan untuk menyerap kotoran dalam saluran air. 

Kegiatan pembuatan Eco-Fish ini dilakukan di Desa Slumbung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa timur. (22/08/2021).

Dalam program KKN UNS tematik 2021 -- membangun desa ini, Kelompok 86 KKN UNS berusaha untuk mengimplementasikan kerajinan jerami ecofish di Indonesia dengan sampel area persawahan di Desa slumbung. 

Mahasiswa berusaha untuk mencoba membuat Eco-fish sebagai sampel uji coba yang didukung oleh petani lokal di Desa Slumbung karena dalam kenyataannya jerami milik para Petani Desa Slumbung masih belum diolah dan hanya dibiarkan menumpuk di persawahan. 

Widy Dwi Aji Mahendra, sebagai anggota dari kelompok 86 KKN UNS sekaligus penanggung-jawab dari program ini, mengatakan bahwa konsep Eco-fish ini mengadaptasi penelitian dari Kondo Yuichiro dan Kimihide Nagase dari Chiba University. Ecofish dibuat dari  jerami yang dibentuk menyerupai ikan dan diisi dengan hasil bakaran sekam padi. 

Eco-fish sendiri pada dasarnya bertujuan untuk menyerap kotoran dalam saluran air, sehingga dapat menjernihkan kualitas air ke sawah dengan menggunakan material jerami dan diapungkan di saluran air yang dianggap kotor akan sangat efektif menyerap residu dan membuat aliran air menjadi lebih bersih. 

Satu ecofish bisa menyerap dua kali residu dari beban Eco-fish itu sendiri. Dan, kalau dibakar bisa menjadi pupuk sehingga sustain. Sehingga Eco-fish ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk menjadi penyaringan irigasi sawah di Desa Slumbung.

Dokpri
Dokpri

Pembuatan Eco-fish ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada petani khususnya di Desa Slumbung agar dapat mengimplementasikan bentuk penyaringan air kreatif pada irigasi wilayah sawah sehingga untuk kedepannya, model penyaringan Eco-fish ini dapat dikembangkan dan dibudidayakan oleh para petani karena mayoritas mata pencaharian di Desa Slumbung adalah petani dan setiap pergantian musim selalu dilakukan penanaman padi karena sistem irigasi perairan sawah yang lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun