Mohon tunggu...
Salsabilqisa Bilqisa
Salsabilqisa Bilqisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya suka bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidakadilan Gender dan Budaya Patriarki

29 September 2024   06:00 Diperbarui: 29 September 2024   06:04 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya ketidakadilan yang didapatkan oleh kaum perempuan dibandingkan kaum laki laki bukan hal yang asing lagi di Indonesia. Bahkan banyak ketidakadilan bagi perempuan yang tertampang jelas khususnya di dalam rumah tangga mereka itu sendiri (Rokhimah., 2014). Hal ini sering disebabkan oleh budaya patriarki yang masih kuat, di mana laki-laki dianggap lebih dominan. Oleh karena itu, kita perlu memahami dampak patriarki dan mencari cara untuk menciptakan perubahan menuju kesetaraan gender.

Dampak budaya patriarki terhadap perempuan menyebabkan ketidakadilan gender dan berbagai bentuk kekerasan, baik kekerasan fisik maupun psikis. Selain itu, masyarakat sering mendukung pernikahan dini, yang secara tidak langsung kita bisa menyimpulkan bahwa perempuan hanya tentang urusan rumah tangga. Budaya patriarki juga menciptakan ketimpangan gender yang, menurut Siswanto, bisa mengakibatkan pengucilan, pelanggaran, prasangka, serta tanggung jawab ganda yang membebani mereka dalam masyarakat (Revilliano., 2023)

Di era modern ini, tidak jarang masyarakat menganggap laki laki mempunyai kontribusi yang besar dalam menaikan derajat perempuan (Zuhri dan Amalia., 2022). Menyebabkan laki laki merasa dirinya lebih hebat dibandingkan perempuan. Padahal laki laki dan perempuan sebenarnya sama sama berhak mendapat perlakuan yang adil. Penting bagi laki-laki untuk ikut berperan dalam mengubah pandangan tersebut. Dengan menekankan keadilan dan menghormati hak-hak perempuan, kita bisa menciptakan rumah tangga yang lebih baik.

Untuk mengatasi ketidakadilan gender akibat budaya patriarki, kita perlu bekerja sama untuk membuat perubahan. Kesetaraan gender merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi juga laki-laki yang harus ikut berperan dalam mengubah pandangan dan norma yang salah. Dengan saling menghormati dan mendukung hak-hak setiap orang, kita bisa membangun masyarakat yang lebih adil. Di era modern ini, mari kita berkomitmen untuk mengubah cara pikir yang keliru, sehingga semua perempuan dan laki-laki bisa mendapatkan perlakuan yang sama dan mencapai potensi mereka. Hanya dengan cara ini, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi setelah kita.

Referensi

Revilliano, M. I., Prasetya, A. P., & Diva, A. R. (2023). Budaya Pengaruh Dan Budaya Patriarki Terhadap Gerakan Perubahan Feminisme Dalam Organisasi. Jurnal Manajemen dan Bisnis Ekonomi, 1(2), 150-159. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3511826&val=30740&title=Budaya%20Pengaruh%20Dan%20Budaya%20Patriarki%20Terhadap%20Gerakan%20Perubahan%20Feminisme%20Dalam%20Organisasi

Rokhimah, S. (2014). Patriarkhisme dan ketidakadilan gender. Muwazah, 6(1). http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=956972&val=14715&title=PATRIARKHISME%20DAN%20KETIDAKADILAN%20GENDER

Zuhri, S., & Amalia, D. (2022). Ketidakadilan gender dan budaya patriarki di kehidupan masyarakat Indonesia. Murabbi, 5(1). https://www.ejournal.stitalhikmah-tt.ac.id/index.php/murabbi/article/view/100

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun