Judi online telah menjadi fenomena yang semakin mengkhawatirkan, khususnya di kalangan mahasiswa. Kemudahan akses, iming-iming keuntungan cepat, dan sifatnya yang adiktif menjadikannya ancaman serius bagi keberhasilan akademik. Artikel ini akan mengulas dampak negatif judi online terhadap kualitas akademik mahasiswa, Â menjelajahi berbagai aspek, mulai dari penurunan konsentrasi hingga potensi kehancuran finansial yang berujung pada putus kuliah.
Gangguan Konsentrasi dan Penurunan Prestasi:
Salah satu dampak paling nyata dari judi online adalah gangguan konsentrasi. Pikiran yang terfokus pada taruhan, strategi permainan, dan harapan menang  menyita perhatian mahasiswa dari studi. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas, atau menghadiri kuliah terbuang sia-sia untuk bermain judi. Akibatnya, prestasi akademik menurun drastis, ditandai dengan nilai yang rendah, ketidakmampuan memahami materi, dan kesulitan mengikuti perkuliahan.
Manajemen Waktu yang Buruk dan Prokrastinasi:
Judi online mendorong kebiasaan buruk dalam manajemen waktu.  Sifatnya yang adiktif membuat mahasiswa menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan hingga larut malam, untuk bermain.  Hal ini mengganggu jadwal belajar dan istirahat,  menyebabkan kelelahan kronis dan  meningkatkan kecenderungan untuk menunda-nunda tugas akademik (prokrastinasi).
Keuangan Terganggu dan Potensi Putus Kuliah:
Judi online seringkali berujung pada masalah keuangan yang serius.  Alih-alih menggunakan uang untuk kebutuhan kuliah,  mahasiswa terjebak dalam lingkaran setan  kehilangan uang dan berusaha mengembalikannya dengan berjudi lebih banyak lagi.  Kondisi keuangan yang memburuk dapat menyebabkan mahasiswa  kesulitan membayar biaya kuliah, membeli buku,  atau memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.  Dalam kasus ekstrem,  hal ini dapat berujung pada  putus kuliah.
Kesehatan Mental dan Emosional Terganggu:
Ketergantungan pada judi online dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental dan emosional, seperti kecemasan, depresi, dan stres.  Tekanan untuk menang,  kekecewaan akibat kekalahan,  dan rasa bersalah karena menghabiskan uang kuliah untuk berjudi dapat  menimbulkan beban psikologis yang berat.  Kondisi ini  mempengaruhi kemampuan mahasiswa untuk fokus belajar dan berinteraksi sosial secara sehat.
Isolasi Sosial dan Kerusakan Hubungan:
Judi online dapat menyebabkan mahasiswa mengisolasi diri dari lingkungan sosial.  Mereka lebih memilih menghabiskan waktu sendirian di depan layar komputer atau ponsel daripada berinteraksi dengan teman, keluarga, atau dosen.  Hal ini dapat merusak hubungan interpersonal dan  menimbulkan  kesepian.
Kesimpulan dan Solusi:
Judi online merupakan ancaman serius bagi kualitas akademik mahasiswa.  Dampaknya yang multi-faceted,  mulai dari penurunan prestasi hingga masalah kesehatan mental,  menuntut perhatian dan  penanganan yang serius.  Universitas perlu  meningkatkan  kesadaran mahasiswa akan bahaya judi online  melalui  program edukasi dan konseling.  Selain itu,  penting bagi mahasiswa untuk  mengembangkan  kebiasaan  hidup sehat,  manajemen waktu yang efektif,  dan  keterampilan  mengatasi stres  untuk  menghindari  jerat judi online.  Dukungan dari keluarga dan teman juga  berperan penting dalam  membantu mahasiswa yang  terjerat judi online untuk  pulih dan  kembali fokus pada  pendidikan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H