Â
        Transportasi merupakan salah satu alat penggerak dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2019 jumlah kendaraan motor di Indonesia melebihi 133 juta unit. Melihat dari data tersebut, Indonesia merupakan salah satu target pasar dari produsen kendaraan bermotor. Mengingat mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, masyarakat akan lebih memilih transportasi yang mudah, cepat dan praktis. Meskipun kendaraan pribadi dapat menunjang mobilitas, akan tetapi jika pengguna kendaraan pribadi terus meningkat setiap tahunnya maka mobilitas juga akan turun.
Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel
        Transportasi mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. penggunaan kendaraan pribadi dapat menyebabkan kemacetan dan polusi udara yang semakin buruk mengingat penggunaan terus meningkat. Transportasi umum di kota-kota besar umumnya sudah tersedia. Namun, sayangnya Kemudahan dan perkembangan sarana transportasi tersebut mungkin hanya dapat dinikmati di kota-kota besar. Orang yang tinggal di kota-kota kecil hanya bisa kagum dengan kemajuan transportasi melalui layar televisi. Di kota-kota pinggiran, hanya terdapat angkutan kota dengan standar yang sederhana, situasinya menyedihkan. Hal ini tentunya membuat masyarakat lebih cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi.
        Apabila distribusi fasilitas tidak segera diadakan, kemungkinan Indonesia tidak akan pernah terbebas dari kendaraan motor individu. Tidak ada yang tahu kapan perkembangan teknologi transportasi akan sampai pada warga di daerah kecil. Dapat memakan waktu bertahun-tahun bagi masyarakat Indonesia agar dapat mengalami layanan yang setara dengan yang ada di kota besar. Meski begitu, tetap penting untuk mempertahankan harapan. Secara perlahan, penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar mesin akan meredup seiring dengan meningkatnya opsi transportasi umum. Meskipun langkahnya kecil, masih ada cukup waktu bagi kita untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang.
Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di kota besar guna mengurangi kemacetan dan polusi udara yang buruk
        Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat adalah dengan cara pembangunan. MRT salah satu pembangunan yang dilakukan pemerintah sebagai bagian penting dari infrastruktur perkotaan modern dan sering digunakan dalam kota-kota besar untuk mengurangi tekanan pada jalan raya, mengurangi polusi udara, dan meningkatkan efisiensi pergerakan warga. Sistem MRT biasanya memiliki stasiun-stasiun yang terletak pada titik-titik strategis di kota, dan penumpang dapat naik dan turun di stasiun-stasiun ini untuk mengakses berbagai bagian kota. Sistem transportasi umum yang dirancang untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien. Biasanya menggunakan kereta bawah tanah atau kereta cepat di permukaan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan mobilitas di kota-kota padat penduduk.Â
Mass Rapid Transit (MRT) dipandang sebagai salah satu solusi untuk menjawab masalah mobilitas penduduk dan masalah kemacetan di Jakarta. Pembangunan MRT ini akan berkembang sebagai moda transportasi baru dengan peningkatan kenyamanan dan layanan menggunakan fasilitas bawah tanah yang lebih modern. Fasilitas sistem transportasi MRT ini sangat diperlukan di Kota Jakarta sebagai akses ke pusat kota dan area Central Business District (CBD), menghubungkan dengan moda transportasi Trans Jakarta yang jaringannya semakin meluas saat beroperasi, serta untuk membantu keadaan transportasi saat ini di metropolitan Jakarta. Pada bulan Maret 2019, Provinsi DKI Jakarta telah mulai menggunakan Mass Rapid Transit untuk pertama kalinya. Tahap awal pembangunan MRT Jakarta ini bertujuan untuk layanan publik antara Pusat Kota (Monas) dan Terminal Bus Suburban (Lebak Bulus) yang panjangnya sekitar 15 km dan termasuk segmen elevated dan underground.
KesimpulanÂ
        Dapat disimpulkan bahwa transportasi memang sangat penting untuk menunjang mobilitas kita. Akan tetapi, jika penduduk di suatu negara terus meningkat dan transportasi umum jarang tersedia dan tidak dapat diakses di kota-kota kecil, pemerintah harus segera melakukan pembangunan pemerataan trasportasi umum guna mengatasi kemacetan dan polusi  udara yang buruk.
Â
Referensi :Â
 A. Caroline Sutandi Vol. 12 No. 1 (2015): Jurnal Administrasi Publik, Volume 12, Nomor 1, April 2015, ISSN 1412 -- 7040
AS Pambudi, S Hidayati -- Bappenas  Working Papers, 2020 - pdfs.semanticscholar.org
#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR #BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria5_Garuda25 #ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakkanBangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI