Mohon tunggu...
Salsabila Andra Dwymar
Salsabila Andra Dwymar Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi UIN Raden Mas Said '22

untuk memenuhi tugas ujian akhir akuntansi manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengelola Kapasitas Menganggur dalam Budidaya Jamur Ngasem

9 Desember 2024   09:50 Diperbarui: 9 Desember 2024   09:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
budidaya jamur ngasem, boyolali

Budidaya jamur, khususnya jamur tiram, semakin menunjukkan potensi besar sebagai salah satu sektor agribisnis yang berdaya saing tinggi di Indonesia. Namun, di tengah pertumbuhan ini, pelaku usaha sering kali menghadapi tantangan yang tidak ringan, salah satunya adalah mengelola kapasitas menganggur. Kapasitas menganggur, yakni ketika sebagian kapasitas produksi tidak dimanfaatkan secara optimal, dapat menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik. Dalam konteks ini, pengambilan keputusan taktis menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa potensi kapasitas yang ada bisa memberikan manfaat maksimal. Tulisan ini akan membahas bagaimana Budidaya Jamur Tiram Ngasem menghadapi situasi ini, termasuk analisis keputusan taktis, implikasi temuan, dan rekomendasi strategis yang relevan.

Kapasitas menganggur sering kali dianggap sebagai masalah klasik dalam manajemen produksi. Namun, dalam agribisnis seperti budidaya jamur, masalah ini bisa berdampak signifikan pada profitabilitas. Ketika kapasitas produksi tidak digunakan sepenuhnya, biaya tetap tetap harus ditanggung, sehingga menurunkan efisiensi keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan kapasitas ini secara strategis, misalnya dengan menerima pesanan tambahan atau mengembangkan diversifikasi produk.

Dalam kasus Budidaya Jamur Tiram Ngasem, mereka menghadapi pesanan khusus sebesar 100 buah jamur dengan harga Rp450 per buah dari sebuah restoran. Harga ini lebih rendah dari harga jual normal sebesar Rp500 per buah. Di sinilah muncul dilema: apakah mereka sebaiknya menerima pesanan dengan risiko menurunkan margin per unit, atau menolak dan berfokus pada produksi reguler? Keputusan ini memerlukan analisis mendalam berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi manajemen.

Menerima atau Menolak Pesanan

Pengambilan keputusan dalam situasi ini melibatkan analisis margin kontribusi dan dampaknya terhadap laba keseluruhan. Berdasarkan hasil perhitungan:

  • Laba Tambahan: Jika pesanan diterima, Budidaya Jamur Ngasem mendapatkan laba tambahan sebesar Rp8.610. Secara keseluruhan, laba mereka meningkat dari Rp18.137 menjadi Rp49.068.
  • Margin Kontribusi:Margin kontribusi meningkat dari Rp27.220 menjadi Rp53.610. Hal ini menunjukkan bahwa pesanan tambahan memberikan nilai tambah signifikan setelah biaya variabel dikurangi.
  • Biaya Tetap per Unit:Dengan menerima pesanan, biaya tetap per unit berkurang dari Rp9.083 menjadi Rp4.542. Penurunan ini mencerminkan manfaat skala ekonomi (economiesofscale) yang diperoleh dari peningkatan volume produksi.

Berdasarkan hasil ini, menerima pesanan tambahan menjadi pilihan yang strategis karena secara langsung meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional.

 Implikasi Temuan

  • Peningkatan Margin Kontribusi: pesanan tambahan memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi operasional. Dengan margin kontribusi yang lebih tinggi, Budidaya Jamur Ngasem mampu memaksimalkan nilai dari setiap unit produksi.
  • Efisiensi Biaya Tetap: Penurunan biaya tetap per unit menunjukkan bahwa skala ekonomi tercapai dengan menambah volume produksi. Ini memberikan keuntungan jangka panjang dalam bentuk pengurangan biaya rata-rata.
  • Kinerja Profitabilitas: Laba yang meningkat menjadi indikator utama bahwa menerima pesanan memberikan dampak positif terhadap kinerja finansial. Dengan strategi yang tepat, Budidaya Jamur Ngasem bisa mengembangkan kapasitas produksinya untuk menjangkau pasar lebih luas.

Dalam pengambilan keputusan ini, prinsip-prinsip akuntansi manajemen berperan penting. Dengan menggunakan data biaya tetap dan biaya variabel, Budidaya Jamur Ngasem dapat menghitung margin kontribusi dan dampaknya terhadap laba. Analisis ini tidak hanya membantu menentukan keputusan taktis, tetapi juga memberikan wawasan strategis untuk pengelolaan kapasitas di masa depan.

Sebagai contoh konkret, penghitungan biaya tetap per unit membantu mereka memahami bagaimana pesanan tambahan dapat mengurangi beban biaya tetap secara keseluruhan. Hal ini menjadi landasan bagi mereka untuk menerima pesanan dengan harga di bawah harga jual normal, asalkan margin kontribusinya tetap positif.

Rekomendasi Strategis

  • Fokus pada Pesanan Besar: Budidaya Jamur Ngasem sebaiknya memprioritaskan pesanan dengan struktur biaya serupa untuk memaksimalkan margin kontribusi dan laba. Hal ini juga bisa menjadi strategi untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar agribisnis.
  • Evaluasi Kapasitas Produksi: Manajemen harus memastikan bahwa kapasitas produksi mencukupi untuk memenuhi pesanan tambahan tanpa meningkatkan biaya tetap secara signifikan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengoptimalkan proses produksi atau melakukan investasi dalam teknologi yang lebih efisien.
  • Strategi Negosiasi Harga: Meski harga per unit dalam pesanan ini lebih rendah dari harga normal, strategi ini tetap menguntungkan karena meningkatkan efisiensi operasional. Namun, ke depannya, Budidaya Jamur Ngasem perlu mengevaluasi kembali struktur harga untuk memastikan keseimbangan antara volume pesanan dan margin keuntungan.
  • Diversifikasi Produk: Untuk mengurangi ketergantungan pada pesanan tambahan, mereka dapat mengembangkan produk olahan berbasis jamur, seperti keripik jamur atau saus jamur. Diversifikasi ini tidak hanya menyerap kapasitas menganggur, tetapi juga membuka peluang pasar baru.

Budidaya Jamur Ngasem menghadapi dilema strategis dalam mengelola kapasitas menganggur. Dengan analisis akuntansi manajemen yang tepat, mereka berhasil menemukan bahwa menerima pesanan tambahan memberikan manfaat signifikan, baik dari segi peningkatan laba maupun efisiensi operasional. Implikasi temuan ini menunjukkan pentingnya pengelolaan kapasitas yang cermat untuk memaksimalkan nilai bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun