Mohon tunggu...
Salsabila Alifiah pranoto
Salsabila Alifiah pranoto Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seneng membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Arti Tuhan dalam Ungkapan Nietzsche?

31 Desember 2023   21:32 Diperbarui: 31 Desember 2023   21:37 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pemikiran Friedrich Nietzsche, filsuf Jerman abad ke-19, konsep Tuhan memiliki arti yang kompleks dan beragam. Nietzsche mengkritik gagasan tentang Tuhan yang ada dalam tradisi agama dan filsafat Barat, terutama dalam karyanya yang terkenal, "Thus Spoke Zarathustra" dan "The Gay Science".

Bagi Nietzsche, Tuhan adalah representasi simbolis dari nilai-nilai moral dan spiritual yang dominan dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa konsep Tuhan dan agama tradisional telah digunakan untuk mengendalikan dan menindas manusia, serta membatasi kebebasan individu. Nietzsche menganggap bahwa kepercayaan pada Tuhan dan moralitas yang berasal dari agama merupakan bentuk penindasan yang menghambat perkembangan manusia.

Dalam pemikirannya, Nietzsche menyatakan bahwa "Tuhan telah mati" atau "kematian Tuhan". Ini bukanlah pernyataan harfiah tentang keberadaan Tuhan, melainkan pernyataan tentang pergeseran nilai-nilai dan kepercayaan dalam masyarakat modern. Nietzsche melihat bahwa kehilangan keyakinan pada Tuhan dan moralitas tradisional dapat mengarah pada kekosongan nilai dan kebingungan moral.

Namun, Nietzsche juga melihat potensi positif dalam kematian Tuhan. Ia mengajukan gagasan bahwa manusia harus mengambil tanggung jawab penuh atas hidup mereka sendiri dan menciptakan nilai-nilai baru yang berdasarkan pada kebebasan, kreativitas, dan kekuatan individu. Nietzsche mengusulkan konsep "bermensch" atau "Superman" sebagai individu yang mampu melampaui moralitas tradisional dan mencapai kebebasan dan kekuatan sejati.

Dalam kesimpulannya, Nietzsche melihat konsep Tuhan sebagai representasi simbolis dari nilai-nilai moral dan spiritual yang telah digunakan untuk mengendalikan manusia. Ia mengkritik dan menolak gagasan ini, dan mengajukan gagasan tentang kebebasan individu dan penciptaan nilai-nilai baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun