Mohon tunggu...
Salsabila Alfihidayah N
Salsabila Alfihidayah N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Ilmu Komunikasi | 23107030009

Hi sweetie !

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengungkap Bahaya Konsumsi Daging Kurban dan Solusi Cerdas untuk Menikmatinya dengan Aman

18 Juni 2024   13:43 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:51 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit : lifestyle.okezone.com

Idul Adha adalah salah satu hari raya besar dalam Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan menyembelih hewan qurban. Tradisi ini merupakan simbol ketaatan dan pengorbanan, memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebelum digantikan oleh Allah dengan seekor domba. Meskipun konsumsi daging qurban memiliki banyak manfaat, ada beberapa bahaya yang perlu diwaspadai.

 Bahaya Konsumsi Daging Qurban

1. Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung
   Daging merah, seperti daging sapi dan kambing, mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar, terutama bagian yang berlemak, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Kanker Kolorektal
   Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging merah dan daging olahan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Hal ini terutama disebabkan oleh senyawa karsinogenik yang terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, seperti saat dipanggang atau dibakar. Senyawa ini dapat merusak sel-sel dalam usus besar, meningkatkan risiko kanker.

3. Keracunan Makanan
   Penyembelihan dan penanganan daging qurban yang tidak higienis dapat menyebabkan kontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan Campylobacter. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, dengan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam. Risiko ini meningkat jika daging tidak dimasak dengan benar atau disimpan pada suhu yang tidak sesuai.

4. Asam Urat Tinggi

   Daging merah mengandung purin, yang dapat dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Konsumsi daging merah yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang berisiko menimbulkan kondisi gout atau asam urat. Gejalanya termasuk nyeri sendi yang hebat, terutama di kaki.

5. Penyakit Parasit
   Hewan qurban yang tidak sehat atau tidak diperiksa dengan benar dapat membawa parasit seperti cacing pita. Infeksi cacing pita dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan dan penurunan berat badan. Penting untuk memastikan bahwa hewan yang akan dikurbankan bebas dari infeksi parasit.

Solusi Penanganan Bahaya Daging Qurban

Untuk mengurangi risiko kesehatan dari konsumsi daging qurban, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pilih Bagian Daging yang Lebih Rendah Lemak
   Memilih bagian daging yang lebih rendah lemak, seperti tenderloin atau sirloin, dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol. Hindari bagian yang berlemak tinggi seperti rib-eye atau bagian daging yang terlihat banyak lemak.

2. Cara Memasak yang Sehat
   Memasak daging dengan metode yang sehat sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan. Hindari menggoreng atau memanggang daging pada suhu tinggi. Sebaiknya, pilih metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah untuk mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik.

3. Kombinasikan dengan Sayuran
   Mengonsumsi daging qurban bersama dengan sayuran dapat membantu meningkatkan asupan serat dan vitamin, serta mengurangi dampak negatif dari konsumsi daging merah. Sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel adalah pilihan yang baik untuk dikombinasikan dengan daging.

4. Porsi yang Tepat
   Mengatur porsi konsumsi daging sangat penting. Sebaiknya, konsumsi daging merah dibatasi sekitar 85-100 gram per kali makan dan tidak lebih dari 3-4 kali per minggu. Mengontrol porsi dapat membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

5. Perhatikan Kebersihan dan Penyimpanan
   Kebersihan dalam penanganan dan penyimpanan daging sangat penting untuk mencegah keracunan makanan. Pastikan daging disimpan pada suhu yang tepat (di bawah 4C) dan dimasak dengan baik hingga suhu internal mencapai minimal 70C untuk membunuh bakteri berbahaya. Selalu cuci tangan dan alat-alat masak dengan bersih sebelum dan setelah menangani daging mentah.

6. Pemeriksaan Hewan Qurban
   Pastikan hewan qurban yang dipilih dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit. Pemeriksaan oleh dokter hewan sebelum penyembelihan dapat membantu memastikan bahwa hewan tersebut tidak membawa penyakit atau parasit yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

7. Batasi Konsumsi Daging Merah Olahan

   Daging merah olahan seperti sosis, bakso, dan daging asap cenderung mengandung lebih banyak lemak, garam, dan bahan pengawet yang tidak sehat. Batasi konsumsi jenis daging ini dan pilih daging segar yang diolah sendiri untuk menghindari risiko tambahan.


Meskipun daging qurban memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi yang tidak bijaksana dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Dengan memahami bahaya yang mungkin timbul dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menikmati berkah Idul Adha sambil menjaga kesehatan tubuh. Memilih bagian daging yang lebih rendah lemak, memasak dengan cara yang sehat, menggabungkan dengan sayuran, mengatur porsi, menjaga kebersihan, dan memastikan kesehatan hewan qurban adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko kesehatan dari konsumsi daging qurban.

Dengan pendekatan yang bijaksana, kita tidak hanya dapat menikmati hidangan lezat selama Idul Adha, tetapi juga menjaga kesehatan kita dan keluarga. Semoga perayaan Idul Adha 2024 membawa berkah dan kesehatan bagi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun