Mohon tunggu...
Aini Salsabila
Aini Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Genangan Air Meningkatkan Ancaman Demam Berdarah

29 April 2024   07:23 Diperbarui: 29 April 2024   07:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegyptu. Nyamuk ini biasanya berkembangbiak di tempat-tempat yang memiliki genangan air, seperti ban bekas, pot bunga, atau kolam yang tidak terpakai. Mereka membutuhkan air untuk membantu perkembangbiakan. Seiring dengan perubahan iklim, genangan air semakin sering terjadi dan meningkatkan resiko penyebaran demam berdarah. Demam berdarah biasanya ditandai dengan gejala seperti demam, panas, nyeri otot dan ruam kulit. Dalam beberapa kasus, demam berdarah dapat berkembang menjadi penyakit serius sampai mengancam jiwa dan harus segera membutuhkan perawatan medis. Peningkatan kasus demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terus berkembang. Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kasus ini adalah genangan air yang semakin meluas. Genangan air menciptakan kondisi yang sangat amat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah, untuk berkembang biak.

Perubahan iklim yang semakin terasa menyebabkan perubahan pola hujan di berbagai daerah. Pola hujan yang tidak teratur dan curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya menyebabkan terdapat banyaknya genangan air. Genangan ini menjadi tempat berkembangbiak yang sangat cocok bagi nyamuk Aedes aegypti, yang menyebarkan virus demam berdarah. Ditambah lagi suhu yang lebih tinggi mempercepat siklus hidup nyamuk, memperpendek masa inkubasi virus dalam tubuh mereka dan meningkatkan percepatan perkembangbiakan mereka. Hal ini berarti bahwa populasi nyamuk pembawa virus dapat berkembang dengan  lebih cepat dan mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. Peningkatan kasus demam berdarah memiliki dampak yang luas, tidak hanya masalah pada kesehatan masyarakat terapi juga ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Biaya pengobatan yang tinggi, kehilangan produktivitas karena sakit, dan tekanan tambahan pada sistem kesehatan masyarakat, semua itu merupakan konsekuensi dari peningkatan kasus demam berdarah.

Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan dampak demam berdarah:
Peningkatan kesadaran masyarakat, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang bahaya demam berdarah dan langkah-langkah pencegahannya sangat penting untuk mengurangi jumlah kasus atau korban. Pemberantasan sarang nyamuk, program pemberantasan sarang nyamuk yang efektif, termasuk pengurangan genangan air, diperlukan untuk mengurangi populasi nyamuk pembawa virus. Penguatan sistem kesehatan masyarakat, penguatansistem kesehatan masyarakat, ternasuk pemantauan dan deteksi dini kasus demam berdarah, serta penyediaan perawatan yang tepat waktu dan efektif, sangat penting untuk mengurangi angka kematian dan komplikasi yang terkait dengan penyakit ini.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di daerah Janjir, Sidowayah, Polanharjo, Klaten. Beberapa warga terkena penyakit demam berdarah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Gejala yang dirasakan korban yaitu demam, panas dan tidak nafsu makan. Sebelum dirujuk ke rumah sakit, korban-korban tersebut mengandalkan dan mengkonsumsi obat dari apotik, tetapi setelah berhari-hari panas dan demam juga tidak kunjung reda. Akhirnya korban-korban tersebut langsung dipriksakan ke dokter dan terdeteksi terkena penyakit demam berdarah dan diharuskan rawat inap di rumah sakit. Nampaknya lingkungan di daerah Janjir didapati banyak sekali genangan air akibat hujan yang sering turun akhir-akhir ini. Tempat genangan air tersebut sudah banyak ditemukan jentik-jentik nyamuk. Dipastikan penyakit demam berdarah yang diderita korban disebabkan nyamuk tersebut tidak lain adalah Aedes aegypti. Karena meresahkan akhirnya bidan desa dan tenaga kesehatan puskesmas Polanharjo menghimbau seluruh warga untuk membersihkan genangan-genangan air yang terdapat di sekitar tempat tinggalnya. Selain itu warga juga diperingatkan
untuk menguras bak mandi 2 kali seminggu, mengubur sampah kaca, membakar sampah plastik, dan menjaga lingkungan selalu bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun