Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial dengan kebutuhannya untuk menjalin hubungan dengan individu lain. Sebagai seorang manusia yang pastinya memiliki akal pikiran dan persaan, kita tentu melakukan hal untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara membangun hubungan dan interaksi terhadap manusia lain, yaitu mealui berkomunikasi.Â
Kegiatan komunikasi sendiri dapat dilakukan antara individu maupun secara kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, kita senantiasa berkomunikasi baik pada keluarga, teman, pasangan, rekan kerja, dan lainnya.Â
Umumnya, jenis komunikasi yang kita lakukan adalah komunikasi tatap muka atau yang biasa dikenal dengan sebutan komunkasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal.Â
Pada saat melakukan komunikasi antar pribadi dengan orang lain, pastinya kita ingin menjadi rekan komunikasi yang baik dan seimbang. Namun, komunikasi juga dapat berjalan dengan kurang baik, hal itu bisa terjadi apabila salah satu atau kedua belah pihak tidak memahami dan menjadi lawan bicara yang baik.Â
Ada kalanya seseorang dapat menjadi partner komunikasi yang buruk dan hal tersebut dapat membuat lawan bicara kita merasa tidak nyaman. Berikut ini adalah delapan hal yang dapat membuat kita tidak disukai oleh lawan bicara ketika mereka sedang berbicara.
1. menyela atau memotong pembicaraan lawan bicara ketika mereka belum selesai berbicara.Â
Memotong pembicaraan lawan bicara merupakan tindakan yang tidak sopan dan akan membuat mereka merasa tidak nyaman. Kita harus membiarkan lawan bicara menyampaikan dulu apa yang ingin mereka sampaikan, dan menanggapinya ketika mereka telah selesai dan meminta tanggapan.Â
2. bermain handphone atau gadget ketika lawan bicara sedang berbicara.
Ada baiknya ketika lawan bicara kita sedang berbicara, maka kita tidak boleh memainkan gadget atau melakukan kegiatan lain karena hal tersebut dianggap sebagai tindakan tidak sopan. Menunjukkan sikap fokus pada lawan bicara dengan menyimak cerita dan tidak memainkan gadget merupakan bentuk menghargai lawan bicara.Â
3. menghakimi lawan bicara terlalu cepat.Â
Seringkali kita langsung mengambil kesimpulan dan menghakimi cerita lawan bicara tanpa mendengarkan cerita hingga tuntas. Sebaiknya, kita membiarkan dia bercerita dan mendengarkan informasi lengkap tentang apa yang diceritakan. Agar dapat mengerti maksud pembicaraan, kita perlu mendengar dengan seksama dan menanggapinya pada saat partner kita telah selesai berbicara.Â