Mohon tunggu...
Salsabila AnandaPutri
Salsabila AnandaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi Murni di UIN Walisongo Semarang

Seorang mahasiswi sosiologi yang sedang tertarik mendalami dunia kepenulisan artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemutaran Film Dokumenter Bertema "Toleransi Beragama di Kota Hamtramck" oleh American Corner UIN Walisongo Semarang

4 April 2024   21:21 Diperbarui: 4 April 2024   21:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalistik.co.Semarang (25/03/2024) - Untuk melihat dan mempelajari bagaimana harmonisnya kehidupan salah satu kota di Amerika dengan penduduknya yang mayoritas muslim, American Corner UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan pemutaran film dokumenter mengenai kota Hamtramck secara offline di gedung American Corner UIN Walisongo Semarang.

Acara ini telah dihadiri sebanyak 50 partisipan yang terdiri dari mahasiswa dan volunter American Corner UIN Walisongo Semarang. Pada awal acara, Master of Ceremony (MC) membuka acara dan memberikan kata sambutan. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter oleh para volunter. Setelah selesai menonton film dokumenter, sesi selanjutnya penyampaian materi oleh pembicara Safira Yuniar Kiranadewi seorang alumni dari program Kennedy Lugar Youth Exchange pada tahun 2015/2016.

Pembicara menjelaskan mengenai film dokumenter tersebut yang menceritakan tentang eksplorasi multikulturalisme di Hamtramck serta juga berbagi tentang pengalamannya selama tinggal di sana. Seperti yang diceritakan Safira bahwa kaum perempuan yang memakai hijab dan cadar dapat beraktivitas di ruang publik bercampur dengan para perempuan yang mengenakan rok mini, berkaos serta bercelana ketat. Hal tersebut sudah menjadi pemandangan biasa di Hamtramck.

“Sebagai individu, kita perlu menunjukkan perbedaan kita sebagai seorang muslim di Amerika untuk membuktikan bahwa kita setara,” ujarnya.

Selanjutnya diadakan diskusi kelompok yang membagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan pandangan mereka terhadap isu-isu yang ditemukan dalam film dokumenter tersebut. Dengan melihat konteks kehidupan kaum muslim di kota Hamtramck, Michigan, Amerika Serikat melalui film dokumenter diharapkan mahasiswa dapat mendiskusikan bagaimana toleransi beragama dapat berjalan dengan baik di kota tersebut.

Dokpri
Dokpri
 
Hamtramck telah dinobatkan sebagai kota pertama di Amerika Serikat dengan seluruh pejabat pemerintahannya serta sebagian besar penduduknya beragama islam. Sebenarnya perubahan populasi penduduk menjadi mayoritas muslim di Hamtramck sempat menimbulkan kekhawatiran dalam aspek penerapan hukum syariah, namun hal tersebut tidak terbukti memicu perpecahan bahkan kini para warganya hidup berdampingan dengan rukun.

Praktik budaya yang bercorak islam semakin menguat seiring bertambahnya penduduk muslim di Hamtramck. Penduduk muslim di kota ini merupakan para imigran yang berasal dari Yaman, Bangladesh, Syiria dan Bosnia. Namun, penduduk sebelumnya yang mendiami Hamtramck yaitu warga keturunan polandia. Terdapat indikator-indikator yang menjadi bukti berhasilnya toleransi beragama di Hamtramck yaitu banyak ditemui masjid yang tersebar di seluruh penjuru kota, serta terdapat restoran-restoran yang sudah berlabel halal.

Di akhir acara, beliau menekankan mengenai pentingnya toleransi beragama demi mewujudkan kehidupan yang tentram dan damai. Serta terhindar dari konflik-konflik yang dapat menimbulkan perpecahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun