Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Komunikasi Bisu: Menyingkap Misteri Silent Treatment dalam Hubungan

8 Desember 2023   20:56 Diperbarui: 8 Desember 2023   21:03 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"We almost never speak

I don't feel welcome anymore

Baby what happened, please tell me?"

Lagu Taylor Swift yang berjudul Forever and Always mungkin tidak asing di telinga dan tanpa kita sadari megandung perilaku silent treatment karena menceritakan tentang hubungan percintaan yang kandas karena kekasih taylor lari dan bersenyumbunyi dari masalah yang sedang mereka hadapi. Perlakuan hening atau yang lebih akrab disebut "silent treatment" merujuk pada tindakan seseorang yang secara sengaja memilih untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain dan bahkan menghilang. Ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, termasuk dalam hubungan pribadi, keluarga, pertemanan atau kepada pasangan.

Apa Sih Silent Treatment Itu?

Silent treatment dapat diartikan sebagai tindakan seseorang yang dengan sengaja mengabaikan atau tidak memberikan respons verbal kepada orang lain, baik dalam konteks percakapan sehari-hari, perselisihan, atau bahkan dalam hubungan yang lebih dekat. Ini dapat mencakup penolakan untuk berbicara, membalas pesan, atau memberikan reaksi emosional apapun. Lebih dari sekedar komunikasi bisu, silent treatment sering kali menciptakan dinding emosional yang sulit diatasi.

Berdasarkan teori hierarki Abraham Maslow manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yakni Physiological needs, Safety needs, Love and Belongingness needs, Esteem needs, dan Self Actualization. Semua kebutuhan dasar tersebut haruslah terpenuhi, apabila ada yang terlewat maka akan berpengaruh bagi diri manusia. Ketika kamu melakukan silent treatment, tanpa disadari kamu sudah merebut dua kebutuhan dasar manusia yaitu, Love and Belongingness needs dimana setiap orang menginginkan untuk memiliki dan dimiliki baik dalam lingkup keluarga, teman, dan pasangan. Idealnya mereka akan mendapat kesenangan serta kenyamanan.  Lalu ada self-esteem needs yang merupakan keinginan untuk mendapat pengakuan dan dihormati oleh orang lain.



Kamu Harus Tau Bedanya Antara Silent Treatment dan Cooling Down!

"Aku tipe orang yang marah emang diem, aku takut kalo ngomong malah nyakitin hati kamu"

Walaupun sama-sama diam, cooling down jelas berbeda dengan silent treatment ya fren! Cooling down dalam sebuah hubungan dapat diartikan mendinginkan kepala dan hati sejenak. Hal ini merujuk pada upaya seseorang untuk menenangkan diri dan mengendalikan emosi setelah terjadinya sebuah konflik.

Seperti dalam unggahan Christine A, M.Psi., Psikolog pada akun tiktoknya yang menyebutkan bahwa perbedaan antara silent treatment dan cooling down adalah dengan adanya komunikasi atau informasi diawal.

Ketika kamu marah coba beri informasi kepada lawan bicara mu seperti "mood aku lagi jelek, tolong kasih aku waktu aku sehari buat tenangin diri aku. Aku harap kamu paham." Hal seperti itu akan lebih mudah dimengerti oleh lawan bicara dibanding kamu harus menarik diri dan justru membuat orang lain sakit hati. 

Ini yang Harus Kamu Lakukan Jika Menjadi Seorang yang Suka Komunikasi Bisu!

Amanda Triwulandari seorang psikolog membagikan dua tips untuk kamu sebagai seseorang yang sering melakukan silent treatment.

1. Sadar

Kamu salah persepsi jika berpikir bahwa diam adalah salah satu bentuk self-protection, padahal diam seperti itu sama sekali tidak memberi manfaat kepada diri sendiri dan juga orang lain loh, yang ada hubungan kamu akan semakin merenggang.

2. Membuat batasan

Orang yang sering melakukan silent treatment pasti sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu 100%. Maka dari itu kamu harus belajar perlahan-lahan untuk memberi penjelasan terkait berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk tidak berinteraksi dengan lawan bicara (Cooling down).


Silent treatment mungkin terlihat sebagai cara sederhana untuk menghindari konflik, namun dampaknya bisa jauh lebih serius daripada yang kita bayangkan. Untuk membangun hubungan yang sehat, penting bagi kita untuk menggali akar permasalahan dan belajar untuk mengekspresikan perasaan kita. Komunikasi yang terbuka dan penuh pengertian adalah kunci untuk membangun ikatan yang kuat dan memastikan kelangsungan hubungan yang harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun