Mohon tunggu...
Salsabila Fitri Rachmadhani
Salsabila Fitri Rachmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Saya tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia seni.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menjelajahi Dunia Bridgerton Season 3 Melalui Semiotika

7 Juni 2024   20:18 Diperbarui: 17 Juli 2024   21:05 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 4 menit 2:51. Colin Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.

Bridgerton, salah satu series Netflix populer yang diproduksi oleh Shonda Rhimes, kembali di musim ketiga dan telah tayang sejak 16 Mei 2024. Selain dirilis menjadi dua bagian dengan waktu penayangan yang berbeda, season ketiga ini mengambil adaptasi dari buku karya Julia Quinn yang berjudul “Romancing Mr. Bridgerton”. Kisah ini berlatar belakang di tahun 1815, menyoroti hubungan asmara yang mulai tumbuh dari pasangan Penelope Featherington (Nicola Coughlan) dan Colin Bridgerton (Luke Newton). Suasana dan gaya hidup yang dijalani oleh para karakternya menjadi pesona tersendiri dari series Bridgerton. Series ini menginspirasi dari segi estetikanya dan mengangkat tema dari London era Regency. Masing-masing karakter memiliki gaya berpakaian yang berbeda dapat merepresentasikan gaya hidup dan kepribadian mereka.

Dikutip dari Sobur (2004) dalam buku Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, semiotika terdiri dari bagaimana tanda mewakili objek, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda itu sendiri. Semiotika bertujuan untuk menafsirkan atau menentukan makna atau pesan tersembunyi yang terkandung di dalam sebuah tanda. Series Bridgerton sendiri mengandung banyak makna, baik secara konotatif, denotatif, mitos atau pesan tersembunyi yang menarik untuk dibahas. Berikut beberapa hal menarik dari karakter Bridgerton Season 3 Part 1 dilihat dari kostum yang berbeda dari season sebelumnya.


Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler


1. Perubahan Drastis Penelope Featherington

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 18:08. Keluarga Featherington. Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 18:08. Keluarga Featherington. Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 29:20. Fransesca Bridgerton (kiri) dan Penelope Featherington (kanan). Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 29:20. Fransesca Bridgerton (kiri) dan Penelope Featherington (kanan). Sumber: Dok. Netflix.

Pada menit 18:08 di episode pertama, Penelope Featherington (Nicola Coughlan) masih mengenakan warna-warna jeruk seperti kuning yang mencolok dengan motif bunga yang sama seperti ibu serta dua saudarinya. Namun, pada menit 29:20, Penelope terlihat memakai gaun berwarna hijau gelap yang berkilau, membuatnya menjadi pusat perhatian bangsawan yang menghadiri pesta. Menurut semiotika Roland Barthes, secara denotatif di bagian ini mempunyai makna perempuan yang mengenakan gaun menyesuaikan dengan etika bangsawan di London era Regency.

Sementara itu secara konotatif dalam bagian di episode ini, arti dari warna kuning menggambarkan kepribadian Penelope yang ceria dan optimis. Warna cerah juga dapat diartikan sebagai sebuah distraksi untuk menutupi kenyataan bahwa keluarga Featherington yang pernah terlibat skandal gelap. Gaya rambut dan aksesoris yang dia kenakan memberinya kesan wanita dewasa, terlebih setelah dirinya mengetahui fakta bahwa Colin yang mengatakan tidak akan pernah menikahi Penelope telah kembali bepergian dari luar negeri, Penelope pun bertekad untuk merubah penampilannya. Penelope, yang sebelumnya telah dikenal sebagai wallflower atau sosok pemalu yang memilih untuk tidak menjadi pusat perhatian di pesta, mulai menunjukkan keinginannya untuk menikah dalam narasi musim ini.

Mitos dari perubahan drastis yang dialami Penelope Featherington yaitu dirinya yang memilih untuk terlepas dari kontrol keluarganya. Meskipun dilahirkan sebagai the ugly duckling di keluarga Featherington dan berani menampilkan sisi percaya diri untuk pertama kalinya, tidak menyembunyikan fakta bahwa dirinya yang masih gugup ketika didekati oleh beberapa calon pelamar potensial. Di era tersebut, perempuan tidak diperbolehkan untuk bersekolah, namun ia berkarakter cerdas dan kritis dibandingkan karakter laki-laki lainnya. Tak dapat dipungkiri, karakter baru seperti Lord Debling (Sam Phillips) terpikat dengan pesonanya dan berniat untuk melamarnya. Dalam season ini nantinya juga akan menguak identitas rahasianya sebagai penulis skandal gosip terkenal saat itu yang bernama Lady Whistledown.

2. Dilema Colin Bridgerton

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 4 menit 2:51. Colin Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 4 menit 2:51. Colin Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.

Episode pertama menunjukkan kembalinya Colin Bridgerton (Luke Newton) dari perjalanannya di luar negeri dan membagikan pengalamannya dengan bangsawan lainnya. Secara denotatif, pakaian Colin menyesuaikan dengan gaya berpakaian pada saat itu. Namun, dibandingkan dengan warna polos yang biasanya ia kenakan, pada menit 2:51 episode keempat, ditunjukkan Colin yang memakai pakaian dengan corak asing menawan yang jarang ditemui di bangsawan laki-laki lainnya.

Sedangkan secara konotatif, pakaian yang Colin kenakan tersebut menunjukkan pengaruh gaya berpakaian dari negara lain di saat itu. Pakaian bercorak Colin memiliki makna bahwa kepribadiannya yang suka berpergian. Meskipun berperan sebagai anak keempat laki-laki Bridgerton yang bersikap ramah dan berteman dengan siapapun, ia memiliki sifat playboy. Aspek mitos dalam karakter Colin adalah ketika dirinya bersikeras untuk membantu Penelope mencari calon suami yang membuat dirinya menghadapi dilema dengan perasaannya terhadap Penelope yang telah dia anggap sebagai teman dekat.


3. Kembalinya Pasangan Viscount Anthony-Kate Bridgerton

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 45:36. Kate Bridgerton (kiri) dan Anthony Bridgerton (kanan). Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 45:36. Kate Bridgerton (kiri) dan Anthony Bridgerton (kanan). Sumber: Dok. Netflix.

Pasangan di Bridgerton Season 2, Viscount-Viscountess Bridgerton pulang dari honeymoon mereka. Hubungan suami istri yang harmonis ditunjukkan pada menit 45:36 di episode pertama. Pakaian yang Anthony Bridgerton (Jonathan Bailey) kenakan secara denotatif mempunyai arti seseorang yang telah bertanggung jawab menjadi kepala keluarga Bridgerton. Dalam mengurus urusan keluarga, dirinya juga ditemani oleh sang istri, Kate Bridgerton (Simone Ashley) yang memakai pakaian pencampuran antara gaya berpakaian dari negara asalnya India dengan palet warna keluarga Bridgerton yang cenderung berwarna biru.

Kate dan Anthony dalam season 3 ini menjadi cameo yang secara konotatif merepresentasikan hubungan bahagia setelah menikah. Setelah menghadapi berbagai rintangan yang mereka alami di season sebelumnya, kini mereka menikmati kehidupan di awal pernikahan. Seseorang yang mampu menerima kekurangan dari pasangan dan saling bergantung satu sama lain dapat dikatakan menjadi mitos dari pasangan ini.

4. Gaya Khas Queen Charlotte

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 32:43. Lady Danburry (kiri) dan Queen Charlotte (kanan). Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 32:43. Lady Danburry (kiri) dan Queen Charlotte (kanan). Sumber: Dok. Netflix.

Karakter ikonik lainnya seperti Queen Charlotte (Golda Rosheuvel) seringkali terlihat mengenakan rambut palsu yang besar dan tinggi sejak di Bridgerton Season 1. Salah satunya yaitu pada menit 32:43 di episode pertama, terlihat rambutnya yang ditata lebih tinggi daripada wanita bangsawan lainnya. Queen Charlotte juga memegang peranan penting terhadap keseluruhan series Bridgerton.

Gaya rambut dan berpakaian Queen Charlotte secara denotatif merepresentasikan bagaimana seorang ratu berpakaian berbeda dari bangsawan yang berada di bawah kekuasaannya. Sementara itu secara konotatif dalam bagian di episode ini menggambarkan bahwa Queen Charlotte memegang kedudukan atau posisi tinggi sebagai ratu di politik pemerintahan maupun di dunia sosialita bangsawan.
Dalam segi aspek mitos, pakaian yang ia kenakan cenderung tidak mengikuti perubahan zaman di era saat itu karena dirinya ingin suaminya, King George yang menderita penyakit bisa tetap mengingat dirinya yang masih sama seperti awal pertemuan mereka. Kisah mereka juga telah diadaptasi menjadi series prekuel Queen Charlotte: A Bridgerton Story.


5. Kompaknya Keluarga Bridgerton

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 3:13. Keluarga Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 3:13. Keluarga Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.

Dilansir dari Fashionista, John Glaser, costumer designer baru untuk season 3 ini, mengungkapkan digunakannya referensi sejarah, mode, dan karya seni untuk menciptakan kostum dengan memadukan palet warna yang menyimbolkan keluarga utama seperti Bridgerton dengan palet warna biru keunguan dan Featherington dengan palet warna hijau kekuningan dan penelitian sejarah era tersebut. Terlihat pada adegan menit 3:13 di episode pertama, ketika beberapa anggota keluarga Bridgerton berkumpul untuk menemani Fransesca Bridgerton melakukan debut sosial pertamanya di kalangan bangsawan.

Dalam adegan tersebut, secara denotatif menunjukkan bagaimana keluarga Bridgerton berpakaian di era tersebut yang juga bisa memberikan makna konotatif,bahwa keluarga tersebut merupakan bangsawan old money dan memberikan keluarga mereka memiliki kesan yang kalem, elegan, dan berkelas. Sedangkan dari segi aspek mitos, memiliki anggota keluarga dengan kepribadian berbeda bukan berarti tidak bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi bersama.


6. Pertemanan Cressida Cowper dan Eloise Bridgerton

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 3 menit 16:57. Eloise Bridgerton (kiri) dan Cressida Cowper (kanan). Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 3 menit 16:57. Eloise Bridgerton (kiri) dan Cressida Cowper (kanan). Sumber: Dok. Netflix.

Cressida Cowper (Jessica Madsen) yang terkenal dengan penampilannya yang nyentrik dan terkesan tidak biasa juga menjadi sorotan dalam season ini. Pertemanannya dengan Eloise Bridgerton (Claudia Jessie) juga telah mengejutkan penonton setia Bridgerton. Pasalnya, selain mereka memiliki kepribadian yang saling bertolak belakang, Eloise berteman dekat dengan Penelope Featherington pada dua season sebelumnya. Dilansir dari Instyle, Eloise yang sebelumnya mengenakan gaun yang menampilkan kerah tinggi dan lengan panjang, berubah mengenakan pakaian yang agak lebih feminim.

Salah satu adegan mereka terlihat bersama yaitu pada menit 16:57 di episode ketiga. Pada adegan tersebut, Cressida terlihat mengenakan gaun dengan lengan baju besar. Eloise mengenakan gaun yang dibalut dengan pakaian berwarna biru. Secara denotatif, gaya berpakaian mereka berdua menjadi ciri khas dari karakter mereka pada saat itu.

Sedangkan dari sisi konotatif, gaun yang dikenakan Cressida menonjolkan dirinya yang rapuh seperti burung dan cenderung terkesan narsistik. Padahal dirinya juga sedang menghadapi tekanan untuk segera menikah dari keluarganya. Aspek mitos dari pertemanan keduanya yang disimbolkan dari gaun dengan palet warna lembut yang mereka kenakan adalah Cressida dan Eloise yang sedang mengalami perkembangan karakter dan membuat mereka terlihat pada level yang sama. Gaya berpakaian Eloise yang sekarang mencerminkan kesadaran sosialnya yang semakin meningkat dan merangkul feminitas dan kemandiriannya.


7. Hadirnya Francesca Bridgerton

Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 3:15. Fransesca Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.
Cuplikan adegan Bridgerton Season 3 Episode 1 menit 3:15. Fransesca Bridgerton. Sumber: Dok. Netflix.

Season 3 ini akan memperkenalkan karakter baru Francesca Bridgerton (Hannah Dodd) yang sudah tumbuh dewasa. Karakter pendiam dan misterius dari keluarga Bridgerton yang seringkali terlihat memainkan piano sendiri di ruang keluarga. Episode pertama menit 3:15, ia terlihat mengenakan gaun putih sama seperti yang pernah dikenakan oleh Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor) pada debut sosial pertamanya.

Gaun tersebut secara denotatif memiliki makna bagaimana wanita bangsawan berpakaian ketika pertama kali melakukan debut sosialnya di kalangan bangsawan. Secara konotatif, bukan berarti keluarga Bridgerton tidak mampu membeli gaun baru, namun gaun tersebut menyimbolkan warisan keluarga yang akan digunakan secara turun temurun. Kepribadian karakter Fransesca yang pendiam dan lembut juga direpresentasikan lewat cara dirinya berpakaian dan warna dari gaun yang ia kenakan. Sedangkan dari segi mitos, pakaiannya membuatnya terlihat sebagai karakter yang terlihat namun tidak mencolok. Dirinya juga telah dinobatkan sebagai berlian oleh Queen Charlotte di season 3 ini, memungkinkan calon pelamar terbaik akan direkomendasikan untuknya.

Nah, itu tadi beberapa fakta menarik dari Bridgerton Season 3 Part 1. Netflix akan merilis bagian kedua Bridgerton Season 3-nya pada 13 Juni 2024 mendatang yang pastinya bikin kita makin penasaran. Nah, gimana, apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Referensi:

Manocherian, J. (18 Mei 2024). Bridgerton season 3 costume fashion. Instyle. https://www.instyle.com/bridgerton-season-3-costume-fashion-details-8650314

Sessoms, J. (16 Mei 2024). Bridgerton season 3 costumes outfits fashion. Fashionista. https://fashionista.com/2024/05/bridgerton-season-3-costumes-outfits-fashion

Sobur, A. (2015). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Remaja Rosdakarya, 7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun