Mohon tunggu...
Salsabila Adelia Crysanti
Salsabila Adelia Crysanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - ---

-----

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantu Tingkatkan Budaya Literasi, Mahasiswa PMM UMM Mengadakan Gerakan Literasi di Desa Samiran

23 Agustus 2021   21:59 Diperbarui: 23 Agustus 2021   22:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMM-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri 2021 dengan tema Budaya Literasi dan pencegahan Covid-19 kelompok 46 gelombang 12 dengan Dosen Pembimbing Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si. menerapkan budaya literasi di Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura. Penerapan budaya literasi ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum diketahui kebenarannya (hoax) terutama di masa-masa pandemi seperti saat ini. Selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait virus corona, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. 

Masyarakat desa Samiran memiliki kemampuan literasi yang kurang baik. Karena masyarakat disana masih banyak mempercayai berita-berita yang masih belum tentu kebenarannya (hoax) sehingga hal itu menjadikan masyarakat desa Samiran enggan untuk mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat desa Samiran juga mempercayai bahwa virus corona tidak ada (tidak nyata), seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga desa Samiran"Disini tidak ada corona mbak, udaranya panas jadi virus-virusnya mati semua". Selain itu, masyarakat desa Samiran juga mempercayai bahwa terdapat oknum yang menyebarkan virus Corona melalui pesawat yang berputar-putar di udara yang berarti bahwa oknum tersebut menyebarkan virus Corona.

Kemampuan literasi yang kurang baik pada masyarakat desa Samiran juga disebabkan oleh sarana pendidikan yang terbatas jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah di Kota. Dan di masa pandemi ini, sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran online yang mengharuskan siswa-siswi menggunakan gadget dengan intentitas yang lebih tinggi dari biasanya. Gadget dapat digunakan dalam media pembelajaran, mencari informasi, dan hal-hal lainnya. Sehingga mereka membutuhkan pemahaman literasi yang baik agar tidak mudah menerima berita-berita yang belum tentu kebenarannya di media sosial. 

Oleh karena itu, sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak sekolah dasar di Desa Samiran. Kegiatan ini tentunya dapat membantu anak-anak untuk bisa memberitahu kepada orangtua nya mengenai pentingnya menerapkan budaya literasi saat membaca berita di media sosial maupun media cetak. Pelaksanaan gerakan literasi ini juga membantu anak-anak menerapkan kegiatan membaca secara rutin sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai. Untuk menambah semangat anak-anak dalam membaca, mahasiswa PMM juga membagikan buku bacaan kepada anak-anak sekolah dan diharapkan agar buku tersebut berguna untuk mereka kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun