Mohon tunggu...
Salsabila Fathin Nuha
Salsabila Fathin Nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama: Salsabila Fathin Nuha Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas: Universitas Islam Sultan Agung Dosen Pengampu: Dr. Hj. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Piket ke Penganiayaan: Menggali Nilai Pancasila dalam Kasus Dokter Koas di Palembang

27 Desember 2024   21:09 Diperbarui: 28 Desember 2024   22:13 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut artikel di Liputan6 Pengertian Koas singkatan dari co-assistant, adalah tahap pendidikan profesi yang harus dilalui oleh mahasiswa kedokteran setelah menyelesaikan program sarjana (S.Ked) untuk memperoleh gelar dokter. Menurut artikel di Liputan6, koas merupakan program profesi yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 hingga 2 tahun. 

Kasus penganiayaan yang menimpa seorang dokter koas di Palembang baru-baru ini mengundang perhatian publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai etika dan nilai-nilai kemanusiaan dalam dunia medis. Insiden ini terjadi akibat ketidakpuasan terhadap jadwal piket yang dianggap tidak adil, dan mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis, terutama di lingkungan pendidikan. Dalam konteks ini, penting untuk merenungkan bagaimana nilai-nilai Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, seharusnya menjadi pedoman dalam interaksi antar individu, termasuk dalam dunia kesehatan.

Kronologi Kasus

Menurut laporan dari Kompas (2024), insiden penganiayaan ini terjadi ketika dokter koas yang bertugas di salah satu rumah sakit di Palembang mengalami serangan fisik dari rekan-rekannya. Penganiayaan ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pembagian jadwal piket yang dianggap tidak merata. Menteri Kesehatan, dalam tanggapannya, menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan pengelolaan yang adil dalam penjadwalan tugas di rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi bukan hanya sekadar konflik individu, tetapi juga mencerminkan sistem yang perlu diperbaiki.

Refleksi Nilai-nilai Pancasila

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks profesional. Berikut adalah refleksi mengenai lima sila Pancasila dalam konteks insiden ini:

1.Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Menghormati dan mengakui keberadaan Tuhan dalam setiap tindakan kita, termasuk dalam interaksi antar sesama. Dalam konteks ini, tindakan kekerasan jelas bertentangan dengan nilai-nilai spiritual yang mengajarkan kasih sayang dan saling menghormati.

2.Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan bermartabat. Penganiayaan yang terjadi menunjukkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, di mana martabat seorang dokter koas tidak dihargai.

3.Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun