Mohon tunggu...
Salsabila Fathin Nuha
Salsabila Fathin Nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Piket ke Penganiayaan: Menggali Nilai Pancasila dalam Kasus Dokter Koas di Palembang

27 Desember 2024   21:09 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:09 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kasus penganiayaan yang menimpa seorang dokter koas di Palembang baru-baru ini mengundang perhatian publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai etika dan nilai-nilai kemanusiaan dalam dunia medis. Insiden ini terjadi akibat ketidakpuasan terhadap jadwal piket yang dianggap tidak adil, dan mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis, terutama di lingkungan pendidikan. Dalam konteks ini, penting untuk merenungkan bagaimana nilai-nilai Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, seharusnya menjadi pedoman dalam interaksi antar individu, termasuk dalam dunia kesehatan.

Kronologi Kasus

Menurut laporan dari Kompas (2024), insiden penganiayaan ini terjadi ketika dokter koas yang bertugas di salah satu rumah sakit di Palembang mengalami serangan fisik dari rekan-rekannya. Penganiayaan ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pembagian jadwal piket yang dianggap tidak merata. Menteri Kesehatan, dalam tanggapannya, menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan pengelolaan yang adil dalam penjadwalan tugas di rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi bukan hanya sekadar konflik individu, tetapi juga mencerminkan sistem yang perlu diperbaiki.

Refleksi Nilai-nilai Pancasila

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks profesional. Berikut adalah refleksi mengenai lima sila Pancasila dalam konteks insiden ini:

1.Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Menghormati dan mengakui keberadaan Tuhan dalam setiap tindakan kita, termasuk dalam interaksi antar sesama. Dalam konteks ini, tindakan kekerasan jelas bertentangan dengan nilai-nilai spiritual yang mengajarkan kasih sayang dan saling menghormati.

2.Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan bermartabat. Penganiayaan yang terjadi menunjukkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, di mana martabat seorang dokter koas tidak dihargai.

3.Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Dalam dunia medis, kolaborasi dan kerja sama antar tenaga kesehatan sangat penting. Insiden ini mencerminkan kurangnya rasa persatuan dan solidaritas di antara rekan-rekan sejawat, yang seharusnya saling mendukung dalam menjalankan tugas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun