5. Keuntungan Ganda dan Financial Freedom
Banyak yang tertarik oleh potensi keuntungan besar dari investasi crypto . Contohnya, Bitcoin pada tahun 2010 masih seharga $0,08 atau Rp. 1.000 per satu keping, sedangkan pada tahun 2024 satu keping sudah naik seharga $60,000. Hal tersebut membuktikan bahwa Bitcoin bisa dijadikan sebagai aset investasi jangka panjang. Gen Z berharap bahwa dengan berinvestasi sejak muda, mereka bisa mencapai kebebasan finansial di masa depan.
Strategi Cerdas Gen Z di Dunia Crypto Tanpa Rugi
1. Jangan FOMO, Rencanakan Keuangan Sebaik Mungkin
Generasi Z perlu menghindari FOMO yang dapat mendorong keputusan investasi impulsif. Kita harus merencanakan anggaran modal awal, risiko bangkrut, dan orientasi jangka panjang demi keberlanjutan investasi.
2. Mempelajari Jenis Aset Crypto  Secara Detail
Sebagai generasi Z kita tidak hanya belajar dari satu sumber saja melainkan mencari beberapa referensi untuk menambah wawasan. Kita juga harus berhati-hati dalam memilih aplikasi crypto untuk berinvestasi. Ada 2 jenis aset crypto yang paling populer yaitu Bitcoin dan Ethereum. Rekomendasi 5 aplikasi crypto yang aman yaitu Nanovest, Tokocrypto, Pintu, Binance, dan Luno.
3. Jangan Menaruh Uang Hanya Pada Satu Aset Crypto Saja
Dengan cara ini, jika salah satu aset mengalami penurunan nilai atau rugi, maka masih memiliki peluang mendapatkan keuntungan dari aset lainnya. Jika masih pemula, kita harus punya prinsip berani menanamkan modal tanpa takut rugi, jika tidak untung maka jadikan sebagai motivasi serta pembelajaran.
Tantangan yang Harus Dihadapi Gen Z
Banyak generasi Z belum sepenuhnya memahami edukasi literasi digital yang diperlukan untuk berinvestasi aset crypto, termasuk cara memulai dan strategi untuk mendapatkan profit. Mereka juga menghadapi risiko penipuan investasi bodong yang berkedok aset crypto. Selain itu, terdapat kebingungan mengenai larangan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran, meskipun perdagangan asset crypto sebagai komoditas tetap diperbolehkan.
KesimpulanÂ
Generasi Z berusaha membuktikan bahwa tren FOMO investasi tidak selalu memiliki konotasi negatif. Sebaliknya, mereka mampu belajar, berkembang, berpikir kritis, dan berani mengambil peluang yang ada demi masa depan finansial yang lebih terjamin.
Sumber :
Dwiastuti, M. M. P., Pramukti, A. M., Isfaatun, E., & Kholisoh, L. (2024). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT INVESTASI CRYPTOCURRENCY: STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Prosiding Simposium Nasional Manajemen dan Bisnis, (Vol 3), 81.