Mohon tunggu...
Salsabila Aulia
Salsabila Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Singkat saja, PAHAM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembahasan Mengenai SEL dan CASEL

21 Januari 2025   20:12 Diperbarui: 22 Januari 2025   00:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari Bahas Apa Itu SEL dan CASEL!!

Sosial Emosional Learning (SEL)
Sosial emosional learning adalah proses pembelajaran yang mendukung anak-anak dan remaja untuk memahami dan mengelola emosi mereka, menunjukkan empati, menanggani tantangan secara efektif, menjalin hubungan yang positif, dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab. SEL menjadi landasan utama dalam perkembangan akademik dan sosial emosional anak. Adapun komponen utama dari SEL menurut Collaborative for Academic Sosial, and Emotional for Academic adalah:
1. Self Awareness
Self awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan dalam memahami dan mengenali emosi, nilai, pikiran, kekuatan, kelemahan diri sendiri dengan percaya diri. Contohnya, seorang anak mampu mengidentifikasi rasa cemasnya sebelum ujian dan mengetahui apa penyebabnya.
2. Self Management
Self manajement atau pengelolaan diri adalah kemampuan anak dalam mengatur emosi, perilaku, pikiran untuk mencapai suatu tujuan dengan mencangkup kontrol dalam manajemen stres, motivasi diri, dan disiplin. Contohnya, anak yang mencoba menenangkan dirinya dari rasa frustasi akan sebuah tugas, tetapi tetap fokus dalam menyelesaikannya.
3. Social Awareness
Social awareness atau kesadaran sosial adalah kemampuan anak dalam memahami dan menghormati sudut pandang, kebutuhan, dan perasaan orang lain dengan latar belakang yang berbeda dengan dirinya. Contohnya, anak yang mencoba menunjukkan empatinya kepada teman yang sedang berkabung.
4. Relationship Skills
Relationship skills atau keterampilan hubungan adalah kemampuan anak dalam menjalin hubungan yang sehat dengan mencangkup komunikasi yang baik, adanya kerja sama, adanya manajemen konflik, dan pencarian bantuan jika membutuhkan. Contohnya, anak dapat bekerja sama dalam suatu kelompok dan menyelesaikan sebuah permasalahan secara bersama-sama.
5. Responsible Decision-Making
Responsible decision-making atau pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan anak untuk membuat keputusan yang etis, konstruktif dan mempertimbangkan kesejahteraan diri dan orang lain. Contohnya, siswa memutuskan untuk melaporkan tidak buruk temanya kepada guru.

SEL memiliki tujuan untuk membentuk anak menjadi sehat dalam sosial dan emosionalnya, serta mampu untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. SEL memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kesejahteraan emosional, anak-anak dapat belajar mengelola emosi dan perasaan frustasi mereka, sehingga membantu menjaga kesehatan mental mereka.
2. Prestasi akademik, dengan adanya ketrampilan yang baik dalam SEL siswa akan cenderung memiliki nilai akademik yang tinggi.
3. Hubungan sosial positif, dapat membangun hubungan yang sehat, antara teman kelas, guru, dan keluarga.
4. Pengurangan perilaku negatif, perilaku perilaku buruk, seperti agresif, bullying, dan tindakan impulsif dapat dikurangi dengan adanya SEL.

Collaborative for Academic, Sosial, and Emotional Learning (CASEL)
Collaborative for Academic, Sosial, and Emotional Learning adalah organisasi terkemuka yang memimpin suatu penelitian, pengembangan, dan advokasi SEL di seluruh dunia yang didirikan pada tahun 1994. CASEL memiliki peran penting dalam mempopulerkan SEL dalam pendidikan. CASEL memiliki model yang berfokus pada hubungan antara lima komponen inti dari SEL dengan konteks di mana SEL diterapkan. Berikut adalah elemen penting dari model CASEL:
1. Pelaksanaan pada Berbagai Lingkungan
Tentu saja lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dalam lingkungan sekolah, SEL diintegrasikan ke dalam kurikulum harian melalui aktivitas pembelajaran yang mendukung perkembangan emosi dan sosial anak dan menciptakan budaya yang mendukung, aman dan inklusif di sekolah. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, dilibatkan orang tua dan komunitas sebagai pendukung pembelajaran sosial emosional anak.
2. Pendekatan Sistemik
CASEL juga menegaskan tentang pentingnya pendekatan sistematik dalam mengintegrasikan SEL keseluruhan aspek sekolah, bukan hanya di dalam kelas saja.
3. Konteks Budaya Dan Kesetaraan
Penegasan lain yang dilakukan oleh CASEL adalah pentingnya menghormati dan memahami adanya keberagaman budaya serta memastikan bahwa anak memiliki akses yang sama dalam pengembangan SEL.

Implementasi SEL berdasarkan CASEL
1. Kegiatan kelas, guru memulai hari dengan melakukan lingkaran pagi untuk membahas emosi siswa dan menetapkan tujuan yang positif.
2. Kegiatan sekolah, mengadakan pelatihan keterampilan dalam manajemen konflik untuk seluruh siswa.
3. Keterlibatan orang tua, orang tua undang untuk ikut serta dalam lokakarya SEL yang di mana mengajarkan mereka bagaiman cara mendukung perkembangan sosial emosional anak di rumah.

Tantangan dalam Implementasi SEL
1. Kurangnya pelatihan guru
2. Adanya perbedaan budaya
3. Terdapat kesulitan dalam pengukuran hasil SEL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun