Temperamen menjadi salah satu faktor determinan dari perkembangan sosial emosional anak dan setiap anak pasti memiliki temperamen yang berbeda-beda. Anak dengan temperamen yang baik, tidak mudah marah, fleksibel, dan adaptif biasanya lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial emosionalnya. Sedangkan, anak dengan temperamen buruk dan mudah marah membutuhkan lebih banyak bantuan dalam mengelola sosial emosionalnya.
2. Kesehatan Fisik dan Neurologis
Ganguan kesehatan, seperti autisme, ADHD, ataupun gangguan kecemasan dapat menggangu kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Diperlukan dukungan medis dan terapi untuk membantu anak dalam situasi seperti ini.
Faktor Lingkungan Sosial
1. Interaksi dengan Teman Sebaya
Dengan interaksi sosial yang dilakukan bersama teman sebayanya, anak akan dapat belajar banyak ketrampilan sosial melalui interaksi seperti berbagi, berkerja sama, dan memecahkan suatu permasalahan. Dengan bermain bersama anak dapat mencapai potensi yang baik dalam perkembangan sosial emosionalnya.
2. Pengaruh Sekolah dan Guru
Guru selaku orang tua kedua dari anak harus dapat mendukung mereka dalam segala aktivitasnya, sehingga dapat membantu anak dalam memahami emosi dan perilaku yang dilakukannya. Guru harus mampu memberikan lingkungan yang positif bagi anak, jika tidak mampu menciptakan lingkungan yang baik, maka dapat menghambat perkembangan emosional anak.
3. Komunitas yang MendukungÂ
Anak akan cenderung memiliki perkembangan yang baik jika tumbuh di lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembangnya dibandingkan dengan lingkungan yang penuh kekerasan dan ketidakstabilan sosial.
Faktor Pengalaman Emosional