Mohon tunggu...
Salsabila Alifah Saripudin
Salsabila Alifah Saripudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Salsabila Alifah Saripudin | NIM 43223010164 | Mahasiswa | S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskurs Gaya Kepemimpinan Aristoteles

24 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:13 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul yang dibuat oleh Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Dengan menerapkan konsep golden mean, seorang pemimpin tidak hanya mampu menyeimbangkan tuntutan yang saling bertentangan, tetapi juga dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. 

Dalam praktiknya, hal ini dapat membantu pemimpin dalam menemukan jalan tengah antara kebutuhan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, serta antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. Pada akhirnya, pendekatan kepemimpinan Aristoteles memberikan panduan moral dan praktis yang sangat relevan untuk membantu pemimpin modern mencapai keseimbangan yang ideal dalam menghadapi tantangan yang kompleks.

Tantangan Kepemimpinan Modern dan Solusi Aristoteles

Dalam dunia modern, pemimpin sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak dihadapi oleh pemimpin di masa lalu. Globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial yang cepat menambah tingkat kompleksitas dalam kepemimpinan. Namun, di tengah tantangan ini, prinsip-prinsip dasar yang disampaikan oleh Aristoteles tetap menjadi panduan yang berharga.

Salah satu tantangan terbesar dalam kepemimpinan modern adalah menjaga integritas di tengah tekanan untuk mencapai hasil yang diinginkan secara cepat. Dalam situasi ini, pemimpin sering kali tergoda untuk mengabaikan prinsip-prinsip etika demi mencapai tujuan jangka pendek.

 Namun, menurut Aristoteles, pemimpin yang baik harus selalu mempertahankan integritas mereka dan berpegang pada nilai-nilai kebajikan, bahkan ketika hal tersebut tidak populer atau sulit dilakukan. 

Pemimpin yang memiliki integritas dan komitmen pada kebajikan akan lebih mungkin mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang mereka pimpin, yang pada akhirnya akan membawa keberhasilan jangka panjang.

Tantangan lain yang dihadapi oleh pemimpin modern adalah bagaimana membuat keputusan yang bijaksana dalam menghadapi informasi yang begitu banyak dan sering kali bertentangan. 

Dengan adanya teknologi informasi yang canggih, pemimpin sekarang dibanjiri dengan data yang mungkin membingungkan atau bertentangan. Dalam situasi ini, kemampuan untuk menerapkan phronesis sangat penting. 

Pemimpin harus mampu memilah informasi yang relevan dari data yang sudah disediakan, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pengetahuan yang mendalam dan pengalaman yang matang. Phronesis memungkinkan pemimpin untuk melihat melampaui angka-angka dan data semata, serta mempertimbangkan aspek-aspek yang logis dan manusiawi dalam setiap keputusan yang diambil.

Pandangan Aristoteles Mengenai Pengetahuan (Knowledge)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun