Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan dalam Pencegahan Kehamilan di Luar Nikah pada Kalangan Generasi Z

27 Juni 2024   10:53 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:03 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap perkembangan seseorang dimulai sejak bayi sampai lanjut usia. Perlu diketahui bahwa setiap periode perkembangan, manusia memiliki tugas perkembangan masing-masing yang perlu dan penting dicapai untuk keberlangsungan hidupnya. 

Salah satu periode perkembangan yang penting untuk diperhatikan adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga pada masa ini sering terjadi kesenjangan.

Menurut Sofyan S. Willis (2005:19), remaja merasa bahwa dirinya bukan anak-anak lagi, akan tetapi belum mampu memegang tanggungjawab seperti orang dewasa. Hal ini tampak dalam tingkah laku remaja itu sehari-hari, baik di rumah, di lingkungan, maupun di masyarakat. Selain itu, pada masa remaja dorongan seksual menonjol dan tampak dalam sikap remaja itu terutama terhadap jenis kelamin yang berlainan. 

Di kalangan remaja, hubungan seks merupakan masalah yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Terdapat dugaan bahwa kecenderungan hubungan seks remaja semakin meningkat tidak hanya di kota-kota besar, melainkan juga di kota-kota kecil. 

Akibat permasalahan dari seks di luar nikah yaitu kemungkinan besar individu dapat mengalami penyakit menular (IMS) seperti HIV/AIDS yang akan membahayakan dan berdampak pada kesejahteraan individu, selain itu dapat mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan (KTD).

Menurut Subakti (2008), banyak remaja telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat menyulitkan orang tua dan remaja yang bersangkutan. Isu kehamilan yang tidak diinginkan menjadi perhatian serius di Indonesia, terutama dengan jumlah yang cukup tinggi mencapai hampir separuh dari angka kelahiran di negara ini. 

Kurniasih (2023) mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena ini, mencatat bahwa tingginya angka dispensasi pernikahan akibat kehamilan di luar nikah merupakan cerminan dari permasalahan yang lebih mendalam.

Adapun faktor-faktor yang akan terjadi pada remaja yang melakukan seks bebas hingga hamil diluar nikah. 

Pertama, gaya hidup bebas. Terkadang remaja di Indonesia mengikuti gaya pacaran budaya barat karena salah memanfaatkan teknologi dan tidak bisa menyaring apa yang mereka lihat di sosial media mengenai gaya pacaran budaya barat yang terlalu bebas tersebut.

Kedua, kurangnya perhatian dari orang tua, serta keluarga yang tidak harmonis. Pada usia remaja, perlu sekali perhatian dari lingkungan keluarga, karena pada masa itu remaja sedang mencari jati dirinya. Maka dari itu sebagai orang tua perlu untuk mengetahui lingkungan pertemanan anaknya, salah satunya dengan mengenal siapa saja yang berteman dengan anaknya.  

Ketiga, kurangnya pengendalian diri pada anak usia remaja, hal ini disebabkan ketika memiliki hubungan antara lawan jenis, karena mereka satu sama lain saling suka, kemudian menganggap seks termasuk bentuk dari cinta sehingga menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi dan mencoba melakukannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun