Mohon tunggu...
salsabila salty
salsabila salty Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa s1 farmasi universitas muhammadiyah riau

mahasiswa farmasi yang sedang pusing mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Sumpah Pemuda dalam Tutur Berbahasa Anak Milenial

29 Oktober 2023   13:29 Diperbarui: 29 Oktober 2023   13:38 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumpah pemuda ke  tiga yaitu " kami putra dan putri indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia". Akan tetapi pada era milenial seperti sekarang banyak anak anak muda yang sudah melupakan tutur kata bahasa indonesia yang baik dan benar. karena sekarang sudah mulai masukknya bahasa asing dan budaya asing yang mulai mempengaruhi anak anak milenials. padahal pada undang undang dasar (UUD) 1945 bahasa indonesia merupakan bahasa resmi bangsa indonesia.

padahal tata bahasa indonesia sangat lah bagus tapi sangat di sayangkan karena terbawa arus teknologi dan zaman anak milenial malah memakai bahasa bahasa gaul seperti " ngab,cabs kuy,ygy,otw,cuaks,cringe.fomo" dan masi banyak kata kata gaul yang banyak diadaptasi dari bahasa bahasa asing dan mulai melupakan tata berbahasa indonesia yang baik.

sejak sumpah pemuda di ikrar kan pada 28 oktober tahun 1928 sangat jelas tertera pada bagian ketiga adalah " kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia" sudah jelas tergambar di teks tersebut bahwa betapa bangganya para pemuda dahulu dengan bahasa indonesia sehingga memasukkan ikrar bahasa pada sumpah pemuda. maka dari itu milenials zamat sekarang harus menjaga dan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

untuk menghargai para pemuda dan pejuang terdahulu kita sebagai anak milenials harus bisa menjaga  tutur bahasa kita seusai pedoman tata bahasa ynag baik dan tidak terseret arus perkemangan teknology dan zaman yang bisa merusak budaya dan bahasa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun