Mohon tunggu...
Salsabila Saqina
Salsabila Saqina Mohon Tunggu... Mahasiswa - "mahasiswa"

"Mahasiswa"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Kehidupan Hedonisme

19 Juni 2023   00:08 Diperbarui: 19 Juni 2023   00:48 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita harus menyadari  bahwa hidup ini bukan hanya tentang kesenangan saja ini merupakan salah satu mengubah kehidupan hedonisme. Anday jikalau semua manusia berfikiran bagai mana mereka jika kehidupan mereka merasakan sedih, susah, sehingga kesulitan karna roda kehidupan selalu berputar. Sehingga mendapatkan kebahagian dan kesenangan di waktu tertentu.

3. Membatasi diri saat melakukan self-reward

Self reward sering kali kita lakukan sehingga gaya hidup kita hedonis. Jadi cara mengatasi hedonisme yaitu dengan cara membatasi diri saat memberikan self reward, kita harus tau kapan kita mendapatkan self reward  bukan yang terus menerus yang mana menjadikan kita dalam hedonis.

4. Mencatat setiap pegeluaran dan pemasukan

Kita harus tau keuangan /pengeluaran yang kita keluarkan sehingga kita tau keaungan yang keluar dan yang masuk sehingga kita membeli apa yang ingin di beli dengan uang terbatas. Sehingga mengontrol keuangan yang kita milki dan menerapkan kehidupan yang hemat.

5. Selektif Saat Memilih Lingkaran Pertemanan

Lingkungan pertemanan asal muasal dari hedonis jadi penting dalam memilih lingkungan pertemanan yang mana dengan lingkungan pertemanan dapat mempengaruhi gaya pertemanan kita . Maka kita harus selektif dalam memilih pertemanan ini adalah salah satu usaha kita unutk terhindar dari kehidupan hedonisme. Hindari lingkaran percircle an yang mana pada percircelan medapat mendorong kita dalam menegedepan kan gaya hidup yang mewah.

 Sudah di jelaskan yang di atas tadi bahwa bahaya nya gaya hedonisme kita sebagai warga negara Indonesia sebisa mungkin untuk menghindari dari sifat tersebut yang mana hanya menjerumuskan dalam ke sesatan dan hanya kepuasan semata, dan meng hambur-hamburkan pendapatan yang kita miliki sehingga yang kita punya tidak dapat memuasakan nya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun