Mohon tunggu...
Salsabila ArinaPramudita
Salsabila ArinaPramudita Mohon Tunggu... Mahasiswa - maba

bismillah lulus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Dampak Negatif PPKM Darurat bagi Masyarakat yang Berprofesi di Sektor Bisnis Ritel

30 Juli 2021   23:20 Diperbarui: 31 Juli 2021   00:16 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah satu setengah tahun lebih Indonesia masih berjuang bertarung melawan pandemi Covid-19, yang sudah terkonfirmasi masuk di indonesia pada awal maret 2020 silam. Akibat dari dampak pandemi tersebut pemerintah kewalahan menghadapi pandemi ini, dan membuat kondisi sektor ekonomi di Indonesia semakin menurun. 

Dan hari ini, tepat akhir bulan Juli tahun 2021 kasus Covid-19 yang semakin melonjak dikarenakan oleh varian baru virus Covid-19 tersebut, dan semakin bertambahnya masyarakat yang mulai abai, bebal, dan lalai terhadap penggunaan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia, agar terhindar dari dampaknya virus Covid-19 tersebut. Akibat melonjaknya kasus Covid-19 ini, pemerintah langsung menyaiapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau yang bisa kita sebut PPKM Darurat. 

Langkah ini membuat kalangan masyarakat Indonesia yang berprofesi di sektor pengusaha bisnis ritel mendapatkan imbas negatif yang paling besar akibat diterapkannya PPKM Darurat ini. Banyak pengusaha bisnis ritel yang gulung tikar, karyawan yang bekerja di sektor perusahaan ritel tersebut terpaksa dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan masih banyak dampak negatif akibat ditetapkannya PPKM Darurat ini, yang disebabkan oleh dampak virus Covid-19 tersebut. Diantara sektor pengusaha bisnis ritel tersebut yang mendapatkan dampak negatif diterapkannya PPKM Darurat yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang semakin bertambah di Indonesia, 

Pertama adalah pengusaha di sektor pariwisata yang mendapatkan dampak negatif yang paling besar dikarenakan diterapkannya PPKM Darurat ini. Akibat diterapkannya PPKM Darurat ini, sektor pariwisata banyak dan terpaksa harus tutup dikarenakan tidak adanya pengunjung dan para wisatawan yang datang. 

Di daerah khususnya Bali, masyarakat Indonesia yang mayoritasnya bekerja di sektor pariwisata mendapatkan pukulan yang paling keras akibat sepinya pengunjung yang berkunjung dan sepinya para wisatawan yang datang ke Bali, akibatnya membuat terpuruknya perekonomian masyarakat Bali yang bekerja di sektor pariwisata ini. Kedua adalah pengusaha di sektor transportasi, pada sektor ini maskapai penerbangan mengalami pukulan yang keras akibat pandemi Covid-19 ini, serta diterapkannya PPKM Darurat yang mengakibatkan PHK secara paksa terhadap para karyawan yang bekerja di maskapai penerbangan masing-masing karyawan tersebut. 

Disusul sektor angkutan kereta api yang mendapatkan penurunan penumpang yang turun derastis, akibat diterapkannya PPKM Darurat ini, dan masih banyak lagi sektor transportasi yang mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19 yang terus bertambah, dan penerapan PPKM Darurat di Indonesia yang membuat angka kenaikan penumpang di sektor transportasi menurun drastis. 

Akibat diterapkannya PPKM Darurat ini dapat disimpulkan bahwa transportasi angkutan udara dan angkutan rel mendapatka tekanan yang paling parah akibat pandemi covid-19 dan ditetapkannya PPKM Darurat ini. Ketiga adalah perdagangan, akibat diberlakukannya PPKM Darurat yang disebabkan dampak virus Covid-19 ini, pelaku usaha di pusat-pusat perdagangan seperti pasar tradisional, pedagang kuliner, mall, pertokoan, warung-warung, dan lain-lain terpaksa menutup tempat perdagangannya. 

Akibatnya, sejumlah sektor perdagangan tersebut mengalami dampak negatif yang cukup serius. Banyak pelaku usaha perdagangan tersebut bangkrut dikarenakan sepinya pembeli membeli dagangan mereka. Para pelaku usaha tersebut menginginkan pemerintah memberikan pelonggaran kebijakan kepada mereka, terutama pedagang yang harus berjualan diwaktu sore dan malam, untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka yang semakin hari semakin menipis, dikarenakan dampak pandemi virus Covid-19 yang sudah berdampak negatif bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat yang berprofesi di sektor pengusaha ritel. 

Sebenarnya masih banyak lagi imbas yang didapat oleh masyarakat Indonesia, terutama yang berprofesi di bidang sektor pengusaha ritel, akibat penerapan PPKM Darurat yang disebabkan oleh dampak virus Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia. Jadi sebagai masyarakat Indonesia kita harus mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, agar terhindar dari rantai penyebaran penularan virus Covid-19 yang sedang terjadi di Indoneisa, negeri tercinta kita. Di antara protokol kesehatan yang harus kita lakukan adalah Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjahui Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas.

Referensi:

Ignacio Geordi Osvald. 2021. Begini Pahitnya Dampak dari PPKM Darurat. Diakses pada 27 Juli 2021, dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d5648999/begini-pahitnya-dampak-dari-ppkm-darurat/2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun