Selain itu, banyak perusahaan mengalami kesulitan finansial dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya. Tingkat pengangguran pun meningkat secara signifikan, sehingga berdampak pada daya beli masyarakat.
Di sisi lain, sektor kesehatan dan farmasi justru mengalami pertumbuhan yang signifikan akibat pandemi ini. Permintaan akan alat kesehatan, obat-obatan, dan perlengkapan medis lainnya meningkat tajam, sehingga memberikan dampak positif bagi sektor tersebut.
Pemerintah di berbagai negara pun turut berupaya untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi ini. Stimulus ekonomi diberikan untuk mendorong konsumsi masyarakat dan mendukung perusahaan-perusahaan yang terdampak. Selain itu, kebijakan moneter juga dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Namun demikian, dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi global diprediksi akan terasa dalam jangka waktu yang cukup lama. Proses pemulihan ekonomi diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun, dan berbagai sektor industri akan mengalami perubahan struktural akibat perubahan perilaku konsumen dan kebiasaan kerja yang baru.
Dengan demikian, pandemi COVID-19 telah membawa tantangan besar bagi ekonomi global. Namun di tengah tantangan tersebut, juga terdapat peluang untuk melakukan transformasi ekonomi menuju ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan kerja sama antar negara dan kebijakan yang tepat, diharapkan ekonomi global dapat pulih dan berkembang lebih baik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H