Mohon tunggu...
salsabila
salsabila Mohon Tunggu... Administrasi - sastar.id

memaknai setiap arti kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Jauh Organisasi Massa dan Permasalahan Sosial yang Ditimbulkannya

6 Agustus 2022   18:26 Diperbarui: 6 Agustus 2022   18:31 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Organisasi Massa atau yang biasa kita kenal dengan singkatan Ormas ini sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu, khususnya di Indonesia sendiri Organisasi Massa ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Organisasi Massa di Indonesia ini ada beberapa bagian, yaitu Ormas Agama, Ormas Adat/Budaya, dan Ormas Nasional.

Tujuan dibentuknya Organisasi ini ialah sebagai tempat atau wadah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Indonesia.

Merunjuk pada tujuan dibentuknya Organisasi Massa (ORMAS), oleh karena itu Organisasi Massa ini berfungsi sebagai sarana untuk pemberdayaan masyarakat, pemenuhan pelayanan sosial, penyalur aspirasi masyarakat, dan sebagai sarana partisipasi masyarakat terhadap pemeliharaan, pelestarian, dan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara.

Kita mengenal ada banyak sekali Organisasi Massa yang ada di Indonesia, contohnya dari Ormas Agama Islam ada Nadlatul Ulama, Muhammadiyah dan sebagainya. Organisasi ini dibuat sebagai tempat berkumpul dan sebagai tempat penyiaran Agama Islam sesuai dengan yang diyakininya. 

Dan juga Organisasi Kemasyarakatan yang dibuat sebagai tempat untuk penyaluran aspirasi masyarakat dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk kegiatan sosialnya.

Akan tetapi saat ini banyak sekali Organisasi Massa yang tidak sesuai dengan tujuan awal dibentuknya Organisasi tersebut, sehingga fungsi dari Organisasi tersebut pun tidak terjalankan sebagaimana mestinya. Khususnya pada Organisasi Massa kemasyarakatan, yang dimana saat ini banyak sekali menuai pelanggaran. 


Contohnya banyak sekali kasus pelanggaran yang dibuat oleh sejumlah Organisasi Massa Kemasyarakatan saat ini, seperti bentrok antar Ormas, dan juga berbagai pungutan liar yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan Ormas.

Hal ini yang menjadi keluh kesah masyarakat Indonesia pada saat ini, karena dengan hadirnya berbagai Ormas ini membuat ketenangan masyarakat terganggu. 

Hadirnya Organisasi Massa saat ini bukan lagi sebagai penyaluran aspirasi masyarakat terhadap kedaulatan Negara melainkan sudah menjadi ajang perebutan kekuasaan dan perebutan wilayah antar Organisasi itu sendiri. Padahal yang merasakan dampak dari hal itu ialah masyarakat setempat.

Memang tidak semua Organisasi Massa Kemasyarakatan seperti itu, akan tetapi karena ada beberapa oknum Ormas yang melakukan berbagai pelanggaran itu, sehingga pandangan masyarakat pun jadi seperti itu pula terhadap Organisasi Massa saat ini.

Kasus bentrok antar Ormas yang sering terjadi akhir-akhir ini tepatnya berada dikota Bogor, yang dimana memang di setiap wilayah kota ini terdapat Organisasi Massa Kemasyarakatan. 

Dikota ini sering kali terjadi konflik antar Ormas, entah itu karena perebutan wilayah, ataupun karena ada dendam pribadi dengan mengatasnamakan Ormas, sehingga anggota yang lain pun ikut tersulut api kemarahan sehingga terjadilah konflik dan bentrokan tersebut. 

Memang tujuan awalnya sebagai perkumpulan masyarakat yang secara sukarela untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, akan tetapi semakin lama tujuan nya pun melenceng dari yang seharusnya.

Bahkan menurut keterangan salah satu pemimpin dari Ormas yang terlibat bentrok, ia tidak mengetahui bahwa anggotanya melakukan pemberontakan seperti itu, dan ia tidak diberitahu alasan mengapa anggota nya melakukan itu. 

Ini berarti telah terjadi suatu kesalahan dalam organisasi tersebut. Karena bagaimana bisa anggotanya melakukan pelanggaran dan pemimpinnya bahkan tidak mengetahuinya. Entah siapa yang salah atau siapa yang benar, untuk itu perlu diadakannya perbaikan dalam organisasi tersebut. 

Dan sebagai pemimpin dari organisasi tersebut, sudah sepatutnya ia mengambil tindakan yang tegas untuk memperbaiki sistem organisasi nya, agar tidak lagi terjadi hal yang tidak diinginkan seperti itu lagi.

Sebenarnya permasalahan ini disebabkan oleh ketidaktahuan anggota akan tujuan dibentuknya organisasi itu sendiri, biasanya mereka hanya masuk ke organisasi itu untuk hanya sekedar ikut-ikutan atau hanya sekedar mengisi waktu luang, sebenarnya tidak salah seperti itu, akan tetapi kembali lagi jika  sudah bergabung kedalam organisasi tersebut, maka harus pula menaati segala aturan yang telah ditetapkan dan harus berorientasi terhadap tujuan dari organisasi tersebut. 

Apalagi sudah ada peraturan yang mengatur tentang Organisasi Massa.

Untuk itu sebagai seorang pemimpin dari organisasi tersebut, harus lah melakukan atau mengambil sebuah keputusan akan bagaimana menghadapi persoalan tersebut, agar dikemudian hari tidak terjadi lagi hal seperti itu. 

Hal pertama yang harus dilakukan oleh sang pemimpin sebelum mengambil keputusan ialah mengidentifikasi masalah yang ada, dia harus tau apa yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut.

Akankah karena faktor internal dari organisasinya yang memang ingin membuat kekacauan atau kah memang karena ada kesalahan dari pihak eksternal atau pihak luar sehingga bentrok itu terjadi. Semisal memang yang menjadi penyebab kekacauan tersebut ialah anggotanya sendiri, maka perlu diselidiki kenapa anggotanya melakuan hal tersebut.

Setelah mengidentifikasi penyebab masalahnya apa, pemimpin tersebut harus mengembangkan alternatif untuk pemecahan masalah tersebut, dengan tetap harus mempertimbangkan resiko atau konsekuensi yang mungkin dari masing-masing alternatif. 

Semisal pilihannya ialah bertindak tegas dengan menghukum para anggotanya atau justru cukup dengan memberikan penyuluhan atau pengetahuan kepada anggotanya agar tidak melakukan hal seperti itu lagi, karena itu melanggar peraturan. 

Setelah itu, pemimpin tersebut harus mengevaluasi alternatif pemecahan  tersebut, mana diantara alternatif tersebut yang paling menguntungkan dan yang paling kecil kerugian nya. Semisal jika dengan menghukum anggotanya, apakah mereka akan jera? Atau justru malah akan semakin melawan. 

Dan sebaliknya akankah jika para anggotanya diberikan penyuluhan atau pengetahuan akan tujuan sebenarnya organisasi tersebut, apakah mereka akan mengerti dan tak akan mengulanginya.

Selanjutnya yang harus dilakukan pemimpin ialah memilih mana alternatif yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi, tujuannya untuk memecahkan masalah agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukkan. 

Apakah memilih untuk bertindak tegas terhadap anggotanya, atau justru cukup memberikan penyuluhan kepada para anggotanya. Yang pastinya alternatif yang dipilih harus bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukkan. Seandainya memilih untuk memberikan penyuluhan kepada para anggotanya karena dinilai inilah keputusan yang terbaik untuk semuanya.

Setelah itu baru lah mengimplementasikan keputusan yaitu menyampaikan keputusan yang telah dibuat kepada orang-orang yang terkait pada permasalahan tersebut. Yaitu memberitahukan kepada para anggotanya, khusunya yang terlibat dalam kekacauan tersbut tentang keputusan yang telah diambilnya untuk menindaklanjuti pelanggaran yang telah dilakukan. 

Tahap terakhir yang harus dilakukan oleh pemimpin organisasi tersebut ialah mengevaluasi dan mengendalikan atau memonitor dengan tujuan memastikan apakah keputusan yang telah dibuat tersebut dilaksanakan atau tidak. 

Jika tidak maka sang pemimpin tersebut harus mengubah atau mengganti keputusan yang telah dibuat tersebut sampai mencapai tujuan yang diinginkan. 

Semisal setelah diberikan penyuluhan tetapi para anggotanya tetap tidak bisa diajak bekerjasama dengan baik dan tetap melakukan pelanggaran tersebut, maka perlu dibuat keputusan ulang atau diubah keputusannya menjadi memakai alternatif yang lain, sampai tujuan yang telah ditentukkan bisa tercapai sebagaimana mestinya.

Kesimpulan yang bisa didapatkan ialah dalam berorganisasi kita harus menjunjung tinggi toleransi, harus mengahargai segala perbedaan yang ada, dan yang terpenting harus menaati peraturan yang ada agar terhindar dari pelanggaran yang seharusnya tidak dilakukan, untuk itu perlu lah sebelum berorganisasi untuk mengetahui apa organisasi yang akan kita ikuti dan apa tujuan dari organisasi tersebut. 

Karena tujuan dari sebuah organisasi itu sendiri sebenarnya untuk memberikan pelayanan atau manfaat kepada masyarakat. 

Jadi jangan sampai mengecewakan atau membuat kekacuan yang akan berdampak kepada masyarakat Dan sebagai pemimpin atau ketua dari sebuah organisasi diperlukan sikap yang tegas, dan pemikiran yang jauh kedepan agar organisasi yang dipimpin dapat berjalan dengan baik. 

Karena segala keputusan dibebankan kepada para pemimpin, oleh karena itu diperlukan sikap hati-hati dan pertimbangan yang matang dalam membuat sebuah keputusan. Apalagi keputusan yang akan memengaruhi hidup orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun