Mohon tunggu...
salsabila nurfatimahtuzzahra
salsabila nurfatimahtuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rangkuman Tentang Buku Penginderaan Jauh Remote Sensing

16 April 2024   01:13 Diperbarui: 16 April 2024   01:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Buku ini untuk disajikan untuk membantu mahasiswa dalam memahami tentang penginderaan jauh. Buku ini berisi tentang pemahaman dasar tentang penginderaan jauh, sistem penginderaan jauh, sensor, beberapa satelit penginderaan jauh, sistem pengolahan data citra satelit, restorasi citra atau koreksi citra satelit, klasifikasi citra satelit, beberapa transformasi khusus tertutama indeks gegetasi yang banyak dimanfaatkan untuk memetakan kerapatan gegetasi, sistem termal dan beberapa penelitian aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis terutama untuk aplikasi pada wilayah pesisir dan laut.  

Penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemantauan lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan sensor yang dipasang di pesawat atau satelit untuk mendeteksi dan mengukur berbagai parameter di permukaan bumi tanpa harus kontak langsung.

Lillesand dan Kiefer (2004) menjelaskan pengertian penginderaan jauh adalah ilmu dan seni yang dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang suatu objek atau fenomena dengan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena tersebut. Komponen dasar dalam sistem penginderaan jauh adalah sumber energi, atmosfer, interaksi yang unik antara tenaga dengan benda dimuka bumi, sensor, sistem pengolahan data yang tepat waktu dan berbagai penggunaan data. Citra digital adalah citra yang diperoleh, disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan dengan basis logika biner Citra dalam format digital ini biasanya disimpan pada media magnetik, optik, ataupun media lainnya (disket, hard disk, compact disk,optical disk, flash disk, maupun CCT atau computer compatible tape), dan dapat ditampilkan menjadi gambar pada layar monitor komputer. Citra digital diperoleh melalui proses peniruan atas penampakan nyata.

Danoedoro (1996) menjelaskan bahwa resolusi spasial adalah ukuran terkecil obyek yang dapat dideteksi oleh sistem pencitraan. Resolusi spektral adalah kemampuan suatu sistem optikelektronik untuk membedakan informasi obyek berdasarkan pantulan atau pancaran spektralnya. 

Danoedoro (2012) menjelaskan bahwa resolusi radiometrik adalah kemampuan sensor dalam mencatat respon spektral obyek. Resolusi temporal adalah kemampuan suatu sistem satelit untuk merekam ulang daerah yang sama. Danoedoro (2012) menjelaskan bahwa data digital yang tersimpan sebagai byte map dalam media magnetik dalam prakteknya perlu ditampilkan pada layar monitor untuk dianalisis.

Danoedoro (2012) menjelaskan kualitas citra dipengaruhi oleh kualitas sensor, posisi wahana saat perekaman, kondisi topografi daerah yang diliput, dan kondisi atmosfir saat perekaman. Koreksi citra perlu dilakukan supaya citra yang akan digunakan informasinya akurat secara geometrid dan radiometri. Koreksi ini sering disebut operasi prapengolahan (pre processing) atau preses restorasi citra (Danoedoro, 2012).

Mather (2004) dalam Danoedoro (2012) mengelompokkan koreksi geometri dalam 2 kategori :

(a) model geometri orbital dan

(b) transformasi berdasarkan titik kontrol lapang (ground control point , GCP).

Jensen (2005) menjelaskan bahwa GCP adalah lokasi/posisi di permukaan bumi yang dapat diidentifikasi pada citra dan sekaligus dikenali pada peta. GCP juga dapat didapatkan dari titik lapang menggunakan GPS. Koreksi radiometri diperlukan untuk memperbaiki kualitas gisual citra dan memperbaiki nilainilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulannya atau pancaran spektral obyek yang sebenarnya (Guindon, 1984, dalam Jensen, 2004).

Koreksi radiometri secara umum dibagi menjadi 2 metode :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun