Mohon tunggu...
Salsabila Safirana Wibisono
Salsabila Safirana Wibisono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang

Menulis adalah salah satu cara mengelilingi semesta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Quran dan Pembahasannya Tentang Teknologi Masa Kini

1 Juni 2022   23:32 Diperbarui: 2 Juni 2022   00:29 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi adalah hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kemajuan bidang ini berbanding lurus dengan berkembangnya peradaban. Melalui kemajuan teknologi, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak diketahui. Melalui perkembangan teknologi pula, manusia dapat melakukan penelitian, eksplorasi, dan segala macam cara untuk menguak jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang alam semesta. Namun ternyata Al-Quran telah lebih dulu memiliki ratusan ayat yang menyebutkan dan membahas tentang teknologi yang relevan dengan kehidupan saat ini. Banyaknya fenomena sains yang terungkap kebenarannya dalam Al-Quran membuktikan bahwa Al-Quran merupakan mukjizat dengan ilmu-ilmu di dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Pada dasarnya, teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Yang awalnya berat menjadi mudah bahkan jika hanya dikerjakan oleh satu orang. Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu kala dan terus berkembang hingga merambah ke berbagai bidang mulai dari sosial, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.

Al-Quran telah menyinggung pembahasan ini dalam surah Al-Anbiya’ ayat 80. Ayat tersebut menjelaskan tentang mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Daus a.s. berupa pengetahuan dan kemampuan melunakkan besi di tangannya tanpa dipanaskan, dengan keahliannya itu Nabi Daud bisa membuat baju besi sebagai pelindung diri dalam peperangan. Kepandaian itu kemudian menjadi contoh bagi umat-umat setelahnya sehingga bermanfaat bagi banyak orang. Di surah yang sama, ayat 81 dijelaskan tentang Nabi Sulaiman yang bisa menundukkan (mengendalikan) angin atas karunia Allah. Menurut pendapat para ulama, angin tersebut digunakan sebagai alat transportasi oleh Nabi Sulaiman untuk pergi dari satu kota ke kota lain.

Pada surah Yaasin ayat 41 dan 42 juga disebutkan tentang kuasa Allah atas bahtera Nabi Nuh yang dapat digunakan untuk mengangkut pengikut-pengikutnya, serta diciptakan pula angkutan serupa untuk dikendarai. Menurut beberapa mufasir, angkutan yang dimaksud adalah kapal kecil untuk berlayar di lautan. Adapun menurut Quraish Shihab, ayat ini adalah pertanda atau isyarat bahwa akan tercipatanya aneka macam transportasi yang dapat digunakan manusia di masa mendatang. Sedangkan Imam al-Qusyairi menerangkan kedua ayat tersebut dari sudut pandang sulfistik. Menurutnya, bahtera yang disebutkan adalah bahtera kehidupan yang di dalamnya terdapat makhluk-makhluk Allah yang sedang mnegarungi lautan takdir.

Al-Quran sendiri mengajarkan dalam surah Al-Alaq terutama ayat 1-5, untuk selalu membaca. Membaca di sini tidak disebutkan apa objeknya, Al-Quran menghendaki agar manusia membaca segala hal karena ilmu tidak hanya dapat diperoleh dari satu sumber saja. Membaca dan berpikir kritis akan menghasilkan inovasi dan kreatifitas dalam berbagai bidang, kedua hal ini juga merupakan kultur dan media transformasi menuju masyarakat berperadaban maju.

Sebelum melakukan kajian (membaca) pun, manusia diperintahkan untuk selalu menyebut nama Allah terlebih dahulu. Hal ini merupakan penyerahan diri sekaligus meyakini bahwa semua ilmu adalah milik Allah, serta menyadari bahwa manusia memiliki kemampuan yang terbatas sedangkan Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu. Pun sebagai permohonan agar ilmu yang dikaji benar-benar berguna bagi kebaikan manusia dan menguatkan keimanan manusia pada kebesaran Allah. Sekaligus menjadi pondasi bagi ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan berbasis tauhid.

Dengan memahami dan meresapi kandungan dari ayat-ayat yang telah dijelaskan di atas, manusia dapat mengetahui bahwa dirinya telah dikaruniai akal oleh Allah. Akal pikiran tersebut dimaksudkan agar manusia bisa berpikir, hingga kemudian menciptakan dan berinovasi dalam mengembangkan berbagai macam teknologi. 

Al-Quran mengingatkan manusia untuk melibatkan Allah dalam segala urusan, termasuk dalam menuntut ilmu dan menggunakan teknologi. Manusia pun dapat mengetahui bahwa hakikat penggunaan sesuatu adalah menyebarkan kebaikan dan mencegah keburukan, begitu pula dalam menggunakan bahkan dalam menciptakan teknologi. Hal-hal tersebut tentunya dapat menambah rasa syukur dan ketakwaan kepada Allah dengan terus menyebarkan manfaat bagi lingkungan sekitar. Serta selalu bertafakur terhadap alam semesta dan kalam-kalam Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun