Indonesia melalui prinsip politik luar negerinya yakni bebas dan aktif, akan terus menyuarakan kemerdekaan bagi bangsa Palestina dan menentang segala bentuk penjajahan di dalam berbagai forum Internasional sebagai bentuk solidaritas Indonesia dengan Palestina. Indonesia juga telah membangun sebuah rumah sakit yang merupakan hasil donasi dari rakyat Indonesia yang dinamakan Rumah Sakit Indonesia di wilayah Gaza.
Maka dari itu timbulah beberapa sikap dari sebagian orang di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Mulai dari aksi solidaritis mendukung Palestina, memberikan donasi dan bantuan kemanusiaan, menyuarakan dukungan lewat media sosial, hingga melakukan aksi boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.
Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwanya yaitu Fatwa No. 83 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina yang isinya menyatakan bahwasanya wajib hukumnya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menghimbau kepada umat muslim Indonesia untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel dan menggantinya dengan produk-produk lokal Indonesia.
Dampak yang Terjadi
Dengan adanya pemberitaan di media sosial perihal aksi boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, bahkan telah dipertegas juga melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia dan himbauan dari pemerintah, maka kini masyarakat Indonesia pun sudah tidak asing lagi dan sudah dapat memilah dengan baik yang mana produk-produk terafiliasi dengan Israel dan yang mana tidak terafiliasi dengan Israel. Meskipun beberapa konsumen ada yang masih menggunakan produk yang terafiliasi pro Israel karena keterdesakan dan kebutuhan juga tidak adanya produk yang serupa dengan hal tersebut.
Adanya aksi pemboikotan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, berdampak juga pada masyarakat Indonesia, khususnya yang paling berdampak adalah pada pedagang itu sendiri seperti pelaku UMKM, karena tentunya akan ada perubahan yang terjadi seperti penurunan pendapatan, pergantian barang, atau berkurangannya customer itu sendiri. Bahkan tak sedikit juga, karyawan-karyawan Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang diboikot pun terkena PHK massal. Lalu bagaimana solusi dari dampak aksi pemboikotan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel terhadap perekonomian lokal rakyat Indonesia maupun perekonomian nasional?
Solusi dan Penyelesaian
Disinilah peran pemerintah hadir dalam memberikan penyelesaian dari segala permasalahan ini. Pemerintah melalui Kementrian Ketenagakerjaan telah melakukan pendekatan kepada para pengusaha dan perusahaan yang ada di Indonesia untuk memperhatikan para pekerja yang terkena PHK.
Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia juga harus memberikan edukasi terkait aksi boikot ini dan himbauan untuk beralih penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel dengan menggunakan produk-produk buatan lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia itu sendiri.
Pemerintah juga diharapkan untuk mengambil alih peran dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan memberikan bantuan bagi para pengusaha UMKM lokal yang terdampak aksi boikot dan menciptakan lapangan kerja dengan membuka investasi dan mengembangkan teknologi baru. Setelah kita melihat persoalan dari fenomena ini, apakah kita masih mau mementingkan kebutuhan kita ketimbang kemanusiaan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H