Mohon tunggu...
Lyfe

Asupan Makanan di Era Milenial Makanan Siap Saji, Sehatkah?

2 Maret 2019   09:57 Diperbarui: 2 Maret 2019   10:44 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Dengan asupan makanan manusia dapat menghasilkan energi untuk beraktifitas sehari hari. Pada era milenial saat ini, masyarakat dominan  memilih makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji (fast food)  ini menjadi sangat konsumerisme, mengapa ? karena makanan tersebut sangatlah praktis dalam penyajian dan enak rasanya walaupun minim gizi.

Makanan cepat saji (fast food) adalah suatu makanan yang sudah siap santap. Kehadiran makanan cepat saji ini berawal dari Negara amerika pada tahun 1912. Di negara tersebut peran seorang wanita yang menjadi pengaruh atau factor penyebab masyarakat memilih makanan cepat saji. Karena wanita sekarang lebih dominan berkarir.

Makanan siap saji tergolong makanan yang sangat digemari oleh masyarakat terutama kalangan remaja. Makanan tersebut mulai dari makanan ringan hingga makanan yang termasuk dalam makanan utama. Yang tergolong makanan siap saji, antara lain : hamburger, pizza, ayam goreng (Kentucky), spagetty, nugget, kentang goreng, dan lain lain.

Masyarakat Indonesia umumnya memiliki rasa keingintahuan budaya makanan luar negeri dan ingin mencobanya. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia mudah terpengaruh oleh hal hal yang baru. Apalagi banyak makanan luar negeri yang dipromosikan lewat media sosial. Maka dari itu, masyarakat Indonesia tidak mau ketinggalan.

Masyarakat sekarang  berubah, cenderung sangat besar dalam hal keingintahuan akan makanan yang dikonsumsi orang orang luar negeri.

Remaja merupakan golongan paling mudah terkena pengaruh dari luar. Makanan cepat saji cenderung lebih mengutamakan cita rasa enak dibanding kandungan gizi yang baik dan seimbang. Maka dari itu, makanan cepat saji lebih banyak peminat dari kalangan remaja terutama mahasiswa. Alasannya hanyalah cita rasa yang nikmat dilidah.

Makanan cepat saji bisa disediakan secara cepat tanpa waktu lama. Kita bisa menemukan makanan siap saji di restoran, toko makanan yang sudah menyiapkan makanan siap saji tersebut. Makanan cepat saji juga dapat disajikan dengan bentuk paket yang sudah siap diantarkan ke tempat yang memesan.

Faktor lain penyebab membludaknya makanan cepat saji yaitu dengan adanya beberapa iklan di media sosial yang sangat berpengaruh pada antusias masyarakat, dan sifat malas yang manusia miliki dan dipelihara oleh setiap individu, dan masyarakat juga lebih dominan mengikuti zaman, trend, enak rasanya, dan cepat saji (praktis).

Factor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan cepat saji

Pertama, uang saku, jika si remaja menyalahgunakan pemakaian uang  yang untuk hal hal yang kurang mendukung, maka peran uang adalah hanya sebagai pemuas hawa nafsu saja.

Kedua, nongkrong, hanya menghabiskan waktu secara sia sia, jika diambil sisi positifnya nongkrong berarti mengisi waktu  luang  dengan berdiskusi. Dan apabila dilihat dari sisi negatifnya nongkrong hanyalah sebagai pelepas penat saja dengan cara bekumpul dengan teman teman.

Dampak makanan siap saji

Makanan siap saji menyebabkan beragam penyakit (merusak tubuh secara fisik) tetapi juga berdampak psikologis seperti (ketagihan), penggemar makanan siap saji lebih melihat dari sisi kepraktisan, kenyamanan, dan efisiensi biaya tapi mengabaikan aspek kesehatan terkait dengan makanan siap saji.

Dampak buruk dari kesehatan seperti obesitas, kenaikan berat badan, dan peningkatan kolestrol.

Sebagai konsumen yang selektif makanan hendaknya mengutamakan nilai gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebelum mengkonsumsi  makanan  cepat saji, saya mengingatkan "kesehatan mahal harganya".

Informasi tentang gizi dan tentang kesehatan terkait dengan makanan siap saji yang diketahui oleh seorang konsumen sangat terbatas. Dan peluang mendapatkan informasi seputar kesehatan sangatlah terbatas.

Informasi kesehatan terkait makanan cepat saji perlu disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dan lebih menarik sehingga hal yang paling penting adalah ruang lingkup keluarga.

Bahaya makanan cepat saji ( fast food )

Makanan cepat saji (fast food)  memiliki kalori tinggi tapi nilai gizinya sedikit alias minim atau sama sekali tidak ada nilai gizinya. Makanan cepat saji ( fast food)  biasanya lebih banyak mengandung kalori, gula, garam, dan lemak yang sangat tinggi.

Cara mengurangi makanan cepat saji ( fast food) yaitu dengan memilih menu nasi sebagai makanan pokok, kurangi porsi, minumlah banyak air putih atau jus buah, jangan mengkonsumsi makanan yang berlemak, mintalah salad buah sebagai tambahan asupan sayuran, kurangi kadar saus dan mayonise, kurangi frekuensi makanan cepat saji (fast food).

Asupan makanan yang mengandung tinggi serat sangat bermanfaat dan membantu memperlambat rasa lapar, sehingga menekan keinginan untuk tidak mengkonsumsi makanan berlemak dan menjadi dasar untuk menahan hasrat untuk menikmati makanan akan tertunda.

 Nilai nilai akhlak yang terdapat dalam konsep konsumsi

Kebutuhan dan kepuasan adalah inti dari perjuangan ekonomi manusia. Pada dasarnya harta atau kekayaan diperlukan untuk memuaskan beberapa keinginan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita akan membahas sedikit tentang keinginan manusia dan kepuasan.

Sifat keinginan itu tidak ada batasnya. Hampir tidak pernah berhenti berkeinginan. Jika satu sudah terpenuhi, maka keinginan yang lain akan timbul dengan sendirinya.

Dalam surah al ma'arij dijelaskan bahwa sebenarnya manusia itu rakus dan selalu tidak pernah terpuaskan dan tidak akan pernah berhenti untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Jika keinginan yang baru menjadi motivasi untuk lebih dan lebih maju lagi, maka itulah kunci kesuksesan dan kemajuan manusia itu sendiri.

Pelarangan terhadap sikap hidup mewah

Keterkaitan antara hidup mewah dengan memilih makanan siap saji sebagai kebiasaan keseharian setiap individu ini menjadi perusak antara individu dan masyarakat, mengapa begitu ? karena mereka hanya memenuhi hawa nafsu untuk hidup royal.

Dalam surah al a'raaf  ayat 31 telah dijelaskan bahwa manusia telah diperingatkan bahwa pakailah pakaian yang bagus setiap memasuki masjid dan makan dan minumlah, tetapi janganlah berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan hanya mendatangkan kemudharatan.

Maka dianjurkan pada semua umat manusia untuk hidup apa adanya (qona'ah) atau hidup sederhana dengan begitu  keinginan tersebut akan gugur sesuai hawa nafsu masing masing individu.

Dalam surah saba' telah dijelaskan bahwa makanlah apapun yang telah dilimpahkan rezeki oleh Allah dan besyukurlah kepada-nya atas apapun yang dianugerahkan.

Sifat keroyalan ini sangat berdampak pada diri kita sendiri. Memenuhi keinginan hawa nafsu, rasa ingin itu yang membuat individu terdorong akan keinginan memakan makanan yang dilihat oleh mata tampak enak rasanya, tetapi harga dari makanan tersebut menjebak. Karena sudah jelas bahwa manusia tidak akan pernah puas dalam hal keinginan hawa nafsunya.

Dampak positif

Memberikan ide ide baru bagi penduduk  Indonesia untuk menciptakan inovasi yang menarik. Dan dapat membangun lapangan pekerjaan dengan mendirikan suatu usaha, dengan cara menelusuri beberapa makanan yang unik, aneh, namun enak rasanya. Dan juga termasuk sebuah inspirasi bagi negara itu sendiri.

Dampak negative

Menimbulkan pandangan dari beberapa masyarakat bahwa makanan cepat saji direstoran lebih enak dari pada di warteg. Makanan cepat saji juga cenderung tidak sehat dan hanya memiliki sedikit nutrisi.

Makanlah makanan sesuai 4 sehat 5 sempurna

Jagalah tubuhmu sebelum kau mengobatinya.

DAFTAR PUSTAKA

Al arif, M.Nur Riyanto. 2015. Pengantar Ekonomi Syariah. Bandung: CV.Pustaka Setia.
Rahman, Afzalur. 1995. Doktrin Ekonomi Islam. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.
Rokhim, Abdul. 2013. Ekonomi Islam Perspektif Muhammad SAW. Jember: STAIN Jember Perss.
Supriyitno, Eko. 2005. Ekonomi Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun