Dampak makanan siap saji
Makanan siap saji menyebabkan beragam penyakit (merusak tubuh secara fisik) tetapi juga berdampak psikologis seperti (ketagihan), penggemar makanan siap saji lebih melihat dari sisi kepraktisan, kenyamanan, dan efisiensi biaya tapi mengabaikan aspek kesehatan terkait dengan makanan siap saji.
Dampak buruk dari kesehatan seperti obesitas, kenaikan berat badan, dan peningkatan kolestrol.
Sebagai konsumen yang selektif makanan hendaknya mengutamakan nilai gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebelum mengkonsumsi  makanan  cepat saji, saya mengingatkan "kesehatan mahal harganya".
Informasi tentang gizi dan tentang kesehatan terkait dengan makanan siap saji yang diketahui oleh seorang konsumen sangat terbatas. Dan peluang mendapatkan informasi seputar kesehatan sangatlah terbatas.
Informasi kesehatan terkait makanan cepat saji perlu disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dan lebih menarik sehingga hal yang paling penting adalah ruang lingkup keluarga.
Bahaya makanan cepat saji ( fast food )
Makanan cepat saji (fast food) Â memiliki kalori tinggi tapi nilai gizinya sedikit alias minim atau sama sekali tidak ada nilai gizinya. Makanan cepat saji ( fast food) Â biasanya lebih banyak mengandung kalori, gula, garam, dan lemak yang sangat tinggi.
Cara mengurangi makanan cepat saji ( fast food) yaitu dengan memilih menu nasi sebagai makanan pokok, kurangi porsi, minumlah banyak air putih atau jus buah, jangan mengkonsumsi makanan yang berlemak, mintalah salad buah sebagai tambahan asupan sayuran, kurangi kadar saus dan mayonise, kurangi frekuensi makanan cepat saji (fast food).
Asupan makanan yang mengandung tinggi serat sangat bermanfaat dan membantu memperlambat rasa lapar, sehingga menekan keinginan untuk tidak mengkonsumsi makanan berlemak dan menjadi dasar untuk menahan hasrat untuk menikmati makanan akan tertunda.
 Nilai nilai akhlak yang terdapat dalam konsep konsumsi