Mohon tunggu...
salsa afina ramadhany
salsa afina ramadhany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan seorang mhasiswa arsitektur Universitas Pembangunan Jaya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manis dan Emosi: Pengaruh Makanan dan Minuman Manis pada Mood Seseorang

20 Desember 2023   16:03 Diperbarui: 20 Desember 2023   16:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan dan minum menjadi hal yang tidak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia karena hal tersebut dapat dikatakan sebagai penopang hidup. Makanan menjadi sumber energi utama agar manusia dapat beraktivitas setiap harinya juga menjaga metabolisme tubuh dan minuman agar terlepas dari dahaga (Setiawan, 2023). Di dunia ini terdapat berbagai macam makanan dan minuman yang memiliki cita rasa khas dimana pada umumnya terdapat 5 macam rasa yaitu asam, asin, pahit, gurih, dan manis. Tentunya cita rasa tersebut memberikan sensasi yang berbeda pada lidah dan akan memberikan respon yang berbeda juga jika seseorang memakannya. Ternyata, apapun yang masuk ke dalam mulut kita setiap harinya tidak hanya diolah sebagai sumber energi atau pelepas dahaga yang akhirnya akan tersisa ampasnya saja, tapi juga dapat mempengaruhi suasana hati kita loh. Coba deh kalian ingat-ingat lagi, apa yang kalian rasakan jika sedang marah atau bete lalu membeli coklat yang manis? Pasti rasanya menenangkan dan bahagia, ya kan?? Ternyata hal ini terdapat penjelasan ilmiahnya loh teman-teman. Berikut penjelasannya. 

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Wiciyuhelma et al.2022, kita menjadi terdorong untuk mengkonsumsi makanan atau minuman manis saat sedang dilanda emosi negatif seperti marah atau bete karena pola makan kita juga dipengaruhi oleh emosi-emosi kita, dan pola makan yang berubah karena emosi dapat berujung ke emotional eating. Ketika seseorang sedang mengalami emotional eating apabila menurut Reichenberger et al., (disitat dalam Wiciyuhelma et al.2022), mereka cenderung beralih ke makanan yang tinggi akan lemak dan gula, seperti coklat yang manis dkk. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada penjelasan secara ilmiah nya dari kenapa teman-teman jadi pingin makanmakanan yang manis kalau lagi ngerasa marah, bete, stres, dkk, tapi gimana deh cara kerjanya deh?. 

Emotional eating dapat terpicu atau disebabkan dari adanya upaya untuk memitigasi perasaan negatif seperti marah, bete, stres dkk. Perasaan-perasaan tersebut diatur oleh bagian di otak kita yang bernama hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis (Jacques et al., 2019), dan menariknya dengan mengkonsumsi makanan bergula dapat menurunkan aktivitas dari HPA axis tersebut. Tidak hanya menurunkan tingkat perasaan negatif yang kita rasakan, tetapi pengkonsumsian makanan-makanan bergula pun juga meningkatkan serotonin beserta dopamine (Mazzella, 2022). Tapi apa sih itu hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis, serotonin sama dopamin? Berikut penjelasannya. 

https://i.pinimg.com/
https://i.pinimg.com/
Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis adalah bagian tubuh yang mengatur aktivitas stress, dan banyak proses lain dalam tubuh, termasuk didalamnya proses pencernaan, sistem ketahanan tubuh, mood dan tingkat emosi, dan gairah seksual (Yuliadi, 2021). Sedangkan Serotonin adalah hormon yang membantu mengirimkan pesan antar sel di otak, hormon ini berperan penting dalam meningkatkan mood dan perasaan bahagia (Makarim, 2023), walaupun dopamin merupakan hormon juga, namun uniknya adalah perbedaannya tidak cukup jauh, dopamin sendiri merupakan hormon yang mengatur emosi dan dapat mempengaruhi berbagai aktivitas manusia, hormon pengatur emosi ini mempengaruhi perkembangan emosi yang menyenangkan seperti kebahagiaan, cinta, dan kepercayaan diri (Handayani, 2019). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek biologis ini dapat dipengaruhi oleh konsumsi terhadap produk-produk bergula. Nah itu lah mengapa bisa kita yang tadinya bad mood bisa full senyum lagi setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis, temen-temen! Tapi, jangan tiap bete atau marah langsung nyari coklat, permen sama boba tea ya karena bisa berdampak ke kesehatan kita juga loh. 

https://i.pinimg.com/
https://i.pinimg.com/

Mengacu pada Kemenkes RI (2019), batasan konsumsi gula tiap orang di setiap harinya adalah sebanyak 50 gram atau setara dengan empat sendok makan. dr. Maxi Rein Rondonuwu, direktur jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit, menyatakan bahwa mengkonsumsi gula berlebih baik makanan atau minuman dapat meningkatkan resiko menderita diabetes melitus, obesitas hingga gula darah tinggi dimana ketiga penyakit ini berkesinambungan. Saat kita mengkonsumsi gula secara berlebihan dan tidak terkontrol setiap harinya akan membuat insulin di dalam tubuh kita menjadi resisten atau tidak dapat menjalankan tugasnya sebagaimana mana mestinya, yaitu terlibat dalam metabolisme gula menjadi energi. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang berisiko terjadinya obesitas dan diabetes melitus (Kemenkes RI 2019) 

Ditambah, penelitian yang dilakukan oleh Yang dan rekan-rekannya pada tahun 2014 menyatakan bahwa mengkonsumsi gula tambahan secara berlebihan akan meningkatkan risiko menderita penyakit kardiovaskular terhadap orang dewasa dimana orang yang mengonsumsi gula lebih dari 10% kalori harian memiliki resiko kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular daripada orang normal (Yang et al., 2014). Sebagai informasi, kardiovaskular adalah sebuah sistem yang ada di dalam tubuh manusia yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan komponen darah lainnya untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Satu lagi nih, mengkonsumsi makan dan minum manis tiap hari bisa bikin kantong bolong loh! Hahahhaha. 

Waduh, ngeri juga ya efek mengkonsumsi gula berlebihan. Hayo, siapa yang suka beli boba tea tiap hari? Atau beli coklat biar balik mood nya?? Mulai sekarang dikurangi ya karena kalau bukan dari kita, siapa lagi yang mau jaga kesehatan kita? Makan sama minum yang manis boleh banget kok, asal jangan berlebihan dan tidak tahu batasan ya. Kasihan nanti kamu yang seharusnya sehat bugar, eh malah sakit karena nggak kekontrol manis-manisnya. Nah, tadi kan udah dibahas kalau makanan dan minuman manis itu bisa balikin mood kita, tapi nggak boleh berlebihan juga karena bahaya buat kesehatan kita. Kalau gitu, apa yang bisa kita lakukan ya biar mood kita bisa balik lagi selain makan sama minum yang manis-manis?? Tentu ada dong alternatifnya. Berikut beberapa cara yang bisa jadi alternatif moodbooster kalian! 

Dilansir dari Satupersen.com (Utami, 2022), berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan mood: 

https://i.pinimg.com/
https://i.pinimg.com/

1. Senyum

Iya, senyum. Kaget ya? Yup, tersenyum menjadi salah satu hal yang paling mudah dilakukan untuk mengembalikan mood. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of South Australia menyatakan bahwa tersenyum atau bahkan pura-pura tersenyum mampu meningkatkan perasaan positif secara emosional. Bisa banget nih dicoba di depan cermin atau sambil selfie gitu, tapi jangan pas lagi jalan sendiri terus senyum ya, nanti dikira kenapa lagi kamu, hahaha. 

https://i.pinimg.com/
https://i.pinimg.com/

2. Mendengarkan musik

Kalau ini sudah banyak sekali bukti yang mengatakan kalau musik itu dapat mengubah suasana hati seseorang. Dengerin lagu yang happy vibes seperti Ta! -- nya Stray Kids atau Ice Cream - nya Blackpink ft Selena Gomez, itu bisa bikin kepala aktif dan kamunya joget-joget sendiri deh. 

https://i.pinimg.com/
https://i.pinimg.com/

3. Tidur yang cukup

Hayo, siapa disini yang suka begadang dan kurang tidur? Yuk diperbaiki kualitas tidurnya karena kelelahan yang kita rasakan bisa mengakibatkan suasana hati kita buruk loh. Itu lah mengapa kita dianjurkan untuk tidur minimal 7-8 jam per harinya supaya kita terhindari dari kelelahan. Makanya, istirahat yang cukup itu penting banget. 

https://i.pinimg.com/
https://i.pinimg.com/

4. Nonton video kucing

Ini cukup unik ya karena ternyata hanya dengan menonton video kucing bisa mem-boost mood kita yang sedang buruk loh. Berdasarkan survei kepada 7.000 orang mengungkapkan bahwa orang yang menonton video kucing merasa diri mereka lebih positif dan enerjik. Ga harus video kucing kok, video hewan yang lucu juga bisa kok! Sampai sini akhirnya kita bisa tahu bagaimana makanan dan minuman manis bisa mempengaruhi mood kita ya, temen-temen. Selain itu kita juga jadi tahu akibat kalau misal kita bergantung kepada makanan dan minuman manis untuk mengembalikan mood kita serta alternatif lain untuk bisa full senyum lagi. 

REFERENSI

Handayani, V. V. (2019). Dampak yang Terjadi ketika Alami Kelebihan Dopamin. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/dampak-yang-terjadi-ketika-alami-kelebihan-dopamin

Jacques, A., Chaaya, N., Beecher, K., Ali, S. A., Belmer, A., & Bartlett, S. (2019). The impact of sugar consumption on stress driven, emotional and addictive behaviors. Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 103, 178--199. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2019.05.021

Makarim, F. R. (2023). 4 Cara Tingkatkan Serotonin untuk Mental yang Sehat. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/4-cara-tingkatkan-serotonin-untuk-mental-yang-sehat

Mazzella, R. (2022). Can sugar cause depression? Psycom.Com. https://www.psycom.net/depression/depression-and-sugar

RI, K. (2019). Pengaruh Konsumsi Gula Berlebihan Terhadap Penyakit Tidak Menular. P2PTM Kemkes. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/pengaruhkonsumsi-gula-berlebihan-terhadap-penyakit-tidak-menular

Setiawan, A. W. (2023). 8 Fungsi Makanan bagi Tubuh Manusia agar Tetap Sehat. Hellosehat. https://hellosehat.com/nutrisi/fungsi-makanan/

Utami, A. (2022). 7 Cara Mengatasi Bad Mood Agar Suasana Hati Tetap Baik. Satupersen.Net. https://satupersen.net/blog/7-cara-mengatasi-bad-mood

Wiciyuhelma, Ilmi, I. M. B., Fatmawati, I., & Sufyan, L. (2022). Hubungan Tingkat Stres Dengan Perilaku Konsumsi Gula Tambahan Berlebih Pada Remaja Putri. Jurnal Endurance, 6(2), 393-- 401. https://doi.org/10.22216/jen.v6i2.117

Yang, Q., Zhang, Z., Gregg, E. W., Flanders, W. D., Merritt, R., & Hu, F. B. (2014). Added Sugar Intake and Cardiovascular Diseases Mortality Among US Adults. JAMA Internal Medicine, 174(4), 516--524. https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2013.13563

Yuliadi, I. (2021). HPA Aksis dan Gangguan Psikosomatik. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 6(1), 1--22. https://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun