Mohon tunggu...
Maura Salsabilah
Maura Salsabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkal Pinang

gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gizi dan Kesejahteraan: Mengapa Kita Harus Peduli?

7 September 2024   23:37 Diperbarui: 7 September 2024   23:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Gizi dan Kesejahteraan: Mengapa Kita Harus Peduli?

Gizi merupakan fondasi utama bagi kesejahteraan individu dan masyarakat. Namun, meskipun kesadaran tentang pentingnya gizi semakin meningkat, banyak orang masih meremehkan dampak nyata dari asupan gizi yang baik terhadap kualitas hidup mereka. 

Gizi bukan hanya soal makan kenyang, tetapi tentang memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat untuk berfungsi secara optimal. Mengabaikan gizi bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pertama, gizi yang seimbang memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan fisik. Asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang cukup, akan memberikan energi dan memperkuat sistem imun. Sebaliknya, kurangnya nutrisi penting dapat melemahkan tubuh, memicu penyakit, dan mempercepat penuaan. Contoh nyata dari masalah ini adalah fenomena stunting di Indonesia, di mana anak-anak mengalami hambatan pertumbuhan akibat kekurangan gizi, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas mereka di masa depan.

Kedua, dampak gizi yang buruk tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang buruk, terutama konsumsi gula berlebih dan makanan olahan, dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya. Ini membuktikan bahwa kesejahteraan mental sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Sebaliknya, diet yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat dapat mendukung kesehatan otak dan meningkatkan mood.

Selain itu, kesejahteraan ekonomi juga erat kaitannya dengan gizi. Masyarakat yang sehat cenderung lebih produktif, baik di tempat kerja maupun di sekolah. Ketika seseorang mendapatkan asupan gizi yang cukup, mereka memiliki energi dan fokus yang lebih baik untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari. Di sisi lain, masalah kesehatan akibat gizi buruk, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, bisa mengurangi produktivitas dan menambah beban ekonomi negara melalui biaya perawatan kesehatan yang meningkat.

Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk peduli terhadap gizi, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat luas. Pemerintah dan lembaga kesehatan memiliki peran dalam menyediakan akses terhadap informasi dan sumber daya gizi yang lebih baik, tetapi tanggung jawab tersebut juga ada di tangan setiap individu. Pendidikan gizi sejak dini, peningkatan kesadaran melalui kampanye kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam memproduksi makanan sehat secara mandiri adalah langkah penting menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Kesimpulannya, gizi bukan sekadar kebutuhan biologis, melainkan investasi untuk masa depan yang lebih sehat, bahagia, dan produktif. 

Peduli terhadap gizi adalah peduli terhadap kesejahteraan, karena dengan nutrisi yang baik, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga membangun generasi yang lebih kuat dan lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun