Mohon tunggu...
Salsa Adira
Salsa Adira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Undergraduate Communication Science UPN Veteran Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Minyak Goreng Terus Naik, Bagaimana Nasib para Pedagang Gorengan?

27 Maret 2022   19:26 Diperbarui: 27 Maret 2022   19:35 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                   

Bogor - Setelah dicabutnya HET minyak goreng oleh pemerintah pada Rabu (16/3/2022), harga minyak goreng kemasan di pasaran melonjak naik. 

HET (Harga Eceran Tertinggi) dicabut oleh pemerintah karena terjadi kelangkaan minyak goreng kemasan di pasaran, namun setelah HET dicabut stok melimpah tetapi harganya melambung tinggi. Lalu pemerintah memberikan subsidi pada minyak goreng curah dengan harga Rp14.000/liter, namun sayangnya minyak goreng curah ini juga mulai langka dipasaran. 

Hal tersebut pastinya berdampak besar bagi para pedagang gorengan yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan yang wajib ada saat mereka berdagang. 

Seperti yang dikeluhkan oleh Supardi (56) seorang pedagang gorengan di sekitar Rancamaya Bogor yang mengeluhkan kenaikan minyak goreng kemasan dan  langkanya minyak goreng curah bersubsidi yang mengakibatkan omsetnya menurun karena terpaksa harus membeli minyak goreng kemasan yang harganya sangat tinggi dibandingkan minyak goreng curah bersubsidi, "minyak mahal, jadi harus ngurangin ukuran gorengan biar tetep ada untungnya" ucap Supardi. 

Supardi terpaksa mengurangi ukuran dari gorengan agar tetap mendapatkan untung dan menutupi harga bahan baku yang naik,

Kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng sudah berlangsung sejak akhir tahun 2021, hal ini dikarenakan harga minyak sawit mentah naik. 

Kenaikan harga minyak sawit mentah ini juga tidak hanya terjadi di Indonesia tapi terjadi secara global di seluruh Dunia, diberlakukannya HET oleh pemerintah dinilai tidak efektif karena yang saat diberlakukan HET minyak goreng kemasan langka dan susah didapatkan. 

Selain Supardi masih banyak pedagang gorengan yang terdampak akibat kenaikan minyak goreng dan mereka berharap agar pemerintah dapat menstabilkan kembali harga minyak goreng dan menstabilkan pasokan minyak goreng dipasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun