Mohon tunggu...
Fairus Salsabila Zahro
Fairus Salsabila Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNSIA Jurusan Ilmu Komunikasi

Hallo, saya adalah orang yang suka menulis dan mengeksplor hal-hal unik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Mengapa Konflik Antar Suku Harus Dihapuskan

18 Juli 2021   19:30 Diperbarui: 18 Juli 2021   19:46 6711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Konflik merupakan suatu pertentangan dan ketidakharmonisan yang terjadi antar manusia, dan merupakan kondisi yang dinamis. Selalu ada alasan dibalik konflik yang terjadi antar individu, yaitu perbedaan kepentingan, pengertian/pemahaman, cara pandang, ketidajelasan tujuan, peraturan yang dianut, hingga perubahan situasi baru. 

Dalam suatu konflik, minimal ada dua pihak yang bersengketa, terdapat objek yang dipertentangkan, aturan yang berlaku, dan budaya kerja yang berlaku. Semakin luas ruang lingkup konflik, semakin kompleks permasalahnnya, dan semakin sulit mencari solusi. Diantara jenis-jenis konflik, terdapat salah satu konflik yang dapat berpengaruh besar terhadap suatu bangsa, yaitu konflik antar suku.

        Konflik antar suku merupakan konflik yang terjadi antara satu suku dengan suku lainnya, yang disebabkan karena perasaan benci atau memandang sukunya lebih unggul dan lebih baik daripada suku yang lain. Indonesia terdiri dari budaya dan suku bangsa yang sangat beranekaragam yang terkadang justru menimbulkan  sikap etnosentrisme pada masyarakat dalam memandang kebudayaan orang lain. 

Sikap etnosentrisme dapat menimbulkan kecenderungan perpecahan dengan adanya sikap menganggap suku sendiri lebih baik dari suku yang lainnya. 

Dengan adanya perbedaan dan keanekaragaman ini tidak menutup kemungkinan adanya konflik antar suku yang menyebabkan perpecahan kebudayaan suku bangsa yang terjadi karena perbedaan nilai, status, kekuasaan dan keterbatasan sumberdaya manusia. 

Konflik antar suku biasanya bernuansa kekerasan, tetapi tidak semua konflik antar suku seperti itu. Orang-orang yang memiliki sifat etnosentrisme yang tinggi biasanya tidak mempunyai kemampuan untuk menerima dan menghargai perbedaan. 

Orang dengan pemikiran seperti ini terkadang memiliki sifat meremehkan orang yang sekiranya berbeda dengannya. Sikap etnosentrisme ini merupakan sesuatuyang harus dihilangkan dalam diri seseorang. Selain sikap etnosentrisme, terdapat beberapa faktor lain penyebab konflik antar suku, yaitu:

  • Adanya Diskriminasi

        Diskriminasi bukanlah hal yang patut dilakukan. Sifat meremehkan dan menjelek-jelekkan adalah hal yang sangat buruk bagi pribadi seseorang. Jika harga diri sudah diinjak, maka orang lain akan marah. Hal tersebut bisa mengarah kepada konflik fisik. Tentunya hal tersebut akan merugikan kedua belah pihak. Bukan hanya terluka batinnya, mungkin orang lan akan memiliki rasa dendam. Maka dari itu, sifat diskriminasi ini perlu dihilangkan.

  • Perbedaan Agama

        Perbedaan agama dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik. Hal itu tida bisa dihindarkan. Karena konflik tersebut sebenarnya lahir dari buah pikiran mereka sendiri. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita dapat memahami, menghargai, dan toleransi antar umat beragama.

  • Primordialisme

        Primordialisme merupakan paham kesetiaan sejak lahir pada suatu bangsa, agama, dan adat istiadat. Sikap primordialisme selalu mengunggulkan dan membela suku bangsanya walau harus dengan cara kekerasan.

  • Pandangan Negatif  Terhadap Suku Lain

        Sikap memberikan label negatif terhadap suku atau etnis tertentu dapat menciptakan ketidaknyamanan bagi suku bangsa yang dilabelkan negatif, sehingga juga dapat menimbulkan konflik dan perselisihan antar suku bangsa.

        Diantara faktor penyebab konflik di atas, kebanyakan adalah sikap tida bisa menghargai orang lain dikarenakan adanya perbedaan. Terkadang individu masih belum mampu untuk menerima perbedaan tersebut. Justru dengan adanya keberagaman di Indonesia ini, kita harus dapat bersatu dan saling toleransi untuk menciptakan sebuah negara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. 

Adanya berbagai konflik antar suku yang terjadi tersebut akan menimbulkan dampak yang bisa dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Dampak ini tidak hanya menimpa pada kelompok yang terlibat konflik saja, tetapi juga menimpa kelompok yang tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut.  

Dengan banyaknya konflik antar suku yang pernah terjadi di Indonesia, perpecahan banyak tercipta di antara kita. Maka dari itu, konflik ini harus dihilangkan, karena selain perpecahan, banyak dampak negatif dari konflik antar suku ini, antara lain yaitu:

  • Perubahan Kepribadian Terhadap Individu

        Konflik yang terjadi dapat menimbulkan rasa tidak suka terhadap pihak lain, bukan hanya rasa benci, melainkan juga denda, rasa curiga, kerusakan harta benda, hingga hilangnya nyawa manusia. Mengerikan, bukan?

  • Hilangnya Rasa Aman

        Setelah kedua belah pihak berkonflik, akan muncul perasaan tidak aman, ada juga perasaan takut jikalau konflik kembali terulang. Hal ini akan memengaruhi seseorang untuk takut berkomunikasi dengan orang lain.

  •   Kerugian Yang Tak Terhitung Jumlahnya

        Seperti yang kita ketahui, tidak semua konflik antar suku berjalan tanpa kekerasan. Ada juga konflik yang menggunakan cara-cara kekerasan bahkan hingga menjatuhkan puluhan korban jiwa. Bukan hanya korban, tetapi juga perusakan fasilitas umum maupun pribadi, terjadi pembakaran rumah, sekolah, pasar, maupun tempat ibadah yang mana dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar.

        Dampak diatas hanya sebagian saja, masih banyak dampak dari konflik antar suku yang sangat merugikan kita semua. Walaupun demikian, konflik antar suku tidak selamanya menimbulkan dampak negatif, tetapi juga positif. 

Diantaranya yaitu meningkatkan solidaritas, meningkatkan kesetiaan dan kecintaan terhadap suku, dan penyesuaian kembali norma dan nilai. Tidak sampai disitu saja, sebuah konflik yang masih berkelanjutan tetap harus segera diselesaikan dan ditemukan jalan solusinya.  

Dalam menyelesaikan suatu konflik memanglah tidak mudah, hal ini tergantung pada kesediaan dan keterbukaan suatu pihak yang berkonflik. Tentunya, pihak yang berkonflik juga harus mengunakan cara-cara yang baik dan bukan menggunakan kekerasan juga untuk menyelesaikannya. 

Solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan konflik antar suku yaitu melakukan konsiliasi, konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama, lalu juga terdapat arbitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga, atau juga ada metode yang disebut dengan stalemate, yang merupakan keadaan dimana kedua belah pihak memiliki kekuatan yang seimbang, kemudian berhentipada suatu titik kedua belah pihak tidak saling menyerang. 

Nah, dengan kedua belah pihak melakukan penyelesaian atau manajemen terhadap konflik, maka hal itu akan mengurangi dampak resiko yang diakibatkan oleh adanya konflik, mencegah kemungkinan terjadinya konflik, dan menyelesakan konflik dala waktu sesingkat mungkin. Seperti yang kita ketahui, keanekaragaman ini tida sepatutnya kita manfaatkan untuk berkonflik, sudah seharusnya kita bisa menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan agar tercipta keharmonisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun