Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Abadi Sang Pendidik (Selamat Jalan Mendiang Yosep Pandie,S.Pd)

29 Januari 2025   07:50 Diperbarui: 29 Januari 2025   07:50 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: dokpri

JEJAK ABADI SANG PENDIDIK

Selamat Jalan Mendiang Yosep Pandie,S.Pd

(Karya: Salmun Ndun,S.Pd)

Di bawah langit yang biru membisu

Tersiar kabar pilu menyentuh kalbu

Pluit akhir kehidupan membawamu pergi

Meninggalkan jejak abadi di bumi

Engkau membangun mimpi indah

Memahat dalam cerita penuh kasih

Tinggalkan warisan yang tak punah

Bila mengenangmu di setiap langkah

Ketika kabar duka datang menghampiri

Hati kami bersedih, langit pun sunyi

Tak menyangka semua ini terjadi

Laksana mimpi menyapa di siang hari

Kapal pendidikan yang kau nakhodai

Tersapu hilang oleh kuat hembusan badai

Engkau telah melepaskan jangkar cinta

Meretaskan dalam nilai-nilai yang berharga

Sepenggal waktu menjelang purna

Bersiap menyambut dengan teduh hati

Namun sakit pun ikut menggerogoti raga

Hingga tak membolehkanmu berdiri lagi

.

Engkau pendidik, pemimpin yang menginspirasi

Memimpin duniamu dengan ketulusan hati

Kini ragamu akan kembali ke liang tanah

Namamu terpatri hidup, tak patah dan lelah

Engkau tak meminta penghormatan

Hanya memberikan kasih tanpa batasan

Di balik senyummu, terbersit tekad besar

Membentuk generasi dengan cinta yang mengakar

Langkahmu pergi meninggalkan jejak

Semua kenanganmu tetap kuat berpijak

Dalam nasihat yang terus menyentuh

Agar kami terus belajar berlaku patuh

Sedikit waktu lagi memandang raga kakumu

Sedang terbujur dingin dalam keabadianmu

Kami mengantar lepaskanmu sampai di sini

Dalam sejuta potret  bertabur kenangan abadi

Kini, di keheningan, kami berdiri

Meratapi kepergianmu dengan doa suci

Engkau telah bergegas berlayar pergi

Menuju pada kekekalan yang hakiki

Selamat jalan, pahlawan pendidikan

Perjalananmu kini menuju singgasana-Nya

Di sana, damailah dalam pelukan Tuhan

Doa kami menyertai hingga keabadian baka

 

Lekunik, 29 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun