Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Potensi Unik: Peserta Didik Bukan 'Batu Bata' yang seragam

24 Januari 2025   05:33 Diperbarui: 24 Januari 2025   05:33 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: ranafawafi.blogspot.com

Dalam dunia pendidikan, melihat peserta didik sebagai "batu bata" berarti mengabaikan keanekaragaman ini dan mencoba mencetak mereka menjadi identitas yang seragam, padahal manusia adalah makhluk yang kompleks dengan berbagai dimensi, seperti emosional, sosial, dan intelektual, yang memerlukan perhatian khusus.

Ketika peserta didik diperlakukan seolah-olah mereka semua sama, potensi individu yang berharga sering kali tidak teridentifikasi atau bahkan terabaikan. Misalnya, seorang siswa yang unggul dalam seni mungkin kesulitan memenuhi standar tinggi dalam matematika, tetapi sistem pendidikan yang seragam tidak memberikan ruang yang cukup untuk mengapresiasi keahliannya di bidang seni.

Hal ini bukan hanya merugikan siswa secara individu, tetapi juga menghambat kontribusi mereka yang berharga bagi masyarakat di masa depan. Selain itu, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar tertentu dapat menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan motivasi belajar, terutama bagi mereka yang merasa "tidak cukup baik" dalam memenuhi ekspektasi yang kaku tersebut.

Peserta didik adalah manusia yang terus tumbuh dan berkembang, membutuhkan ruang untuk mengekspresikan diri dan menemukan jalan mereka sendiri. Mereka bukanlah produk yang bisa dihasilkan dengan cetakan seragam, tetapi lebih seperti benih yang perlu dipupuk sesuai kebutuhan unik mereka agar dapat tumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan harus dirancang untuk menghargai dan mengembangkan keunikan ini, baik melalui metode pengajaran yang fleksibel, kurikulum yang inklusif, maupun evaluasi yang lebih holistik.

Dengan cara ini, peserta didik dapat merasa dihargai sebagai individu yang istimewa, dan pendidikan dapat benar-benar memanusiakan mereka, bukan sekadar mencetak mereka seperti batu bata dalam sebuah sistem mekanis.

Input gambar: rijal09.com
Input gambar: rijal09.com
Menggali dan Mengembangkan Potensi Unik Peserta Didik

Menggali dan mengembangkan potensi unik peserta didik memerlukan pendekatan pendidikan yang berpusat pada individu, bukan sistem yang kaku. Guru berperan penting sebagai fasilitator yang mampu mengenali kelebihan, minat, dan gaya belajar setiap siswa. Metode pembelajaran yang fleksibel, seperti pembelajaran berbasis proyek atau pendekatan diferensiasi, memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat mereka secara mendalam.

Selain itu, kurikulum yang inklusif harus dirancang untuk memungkinkan siswa menyesuaikan proses belajar dengan kebutuhan mereka, baik secara akademik maupun non-akademik. Dengan lingkungan yang mendukung ini, setiap siswa dapat merasa dihargai dan termotivasi untuk mengembangkan potensinya secara maksimal, sehingga mampu berkontribusi secara optimal dalam masyarakat.

Pendidikan yang memanusiakan peserta didik membawa dampak positif yang signifikan, baik secara individu maupun kolektif. Pendekatan ini memungkinkan siswa merasa dihargai sebagai individu yang unik, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar mereka. Ketika potensi unik peserta didik diakui dan dikembangkan, kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka juga lebih terasah, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Selain itu, pendidikan yang memanusiakan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis, yang mendorong kolaborasi dan empati antar siswa. Dalam jangka panjang, pendekatan ini membantu membentuk generasi yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Mari kita bersama-sama mendukung pendekatan pendidikan yang memanusiakan peserta didik dengan menghargai keunikan mereka sebagai individu. Pendidik, orang tua, dan pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, fleksibel, dan penuh empati. Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya, sehingga mereka tidak hanya menjadi siswa yang berprestasi, tetapi juga manusia yang bermartabat dan siap menghadapi masa depan.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun