Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perspektif Pendidikan: Bersekolah, Kewajiban atau Kebutuhan?

17 Januari 2025   17:51 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Pendidikan Merupakan Hak Dasar

Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak yang diakui oleh negara, namun sering kali ada perdebatan mengenai apakah bersekolah adalah kewajiban ataukah sebuah kebutuhan yang lebih mendalam. 

Di satu sisi, negara melalui undang-undang menganggap bersekolah sebagai kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara, terutama anak-anak yang berada pada usia sekolah. Kewajiban ini diatur sebagai bentuk tanggung jawab negara untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan merata.

Namun, di sisi lain, bersekolah tidak hanya dipandang sebagai kewajiban hukum, tetapi juga sebagai kebutuhan yang vital bagi perkembangan pribadi anak. Melalui pendidikan, anak-anak dibekali dengan berbagai keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang membentuk mereka menjadi individu yang mampu bersaing di dunia yang semakin kompleks. Pendidikan bukan hanya membuka peluang bagi masa depan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal.

Oleh karena itu, penting untuk memandang bersekolah tidak hanya sebagai kewajiban yang dipaksakan, tetapi juga sebagai kebutuhan esensial untuk mempersiapkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan global. 

Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam perbedaan pandangan mengenai bersekolah sebagai kewajiban negara dan sebagai kebutuhan individu, serta bagaimana kedua perspektif ini saling berhubungan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang.

Input gambar: sonora.id
Input gambar: sonora.id

Pemahaman Bersekolah Sebagai Kewajiban

Bersekolah sebagai kewajiban memiliki dasar yang kuat dalam sistem hukum dan kebijakan negara. Di Indonesia, hal ini tercermin dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan. Negara memandang pendidikan sebagai tanggung jawab yang harus diberikan kepada setiap anak, sehingga pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan untuk bersekolah, tanpa terkecuali.

Sebagai bagian dari kewajiban negara, bersekolah juga diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mewajibkan anak usia 6 hingga 18 tahun untuk mengikuti pendidikan dasar dan menengah. Kewajiban ini bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan kesempatan dalam memperoleh pendidikan, terutama bagi mereka yang kurang mampu atau berasal dari daerah terpencil, agar tidak ada anak yang tertinggal dalam proses pendidikan. 

Dalam konteks ini, sekolah bukan hanya dianggap sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu, tetapi juga sebagai instrumen bagi negara untuk membentuk karakter dan wawasan kebangsaan anak-anak, sehingga mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. 

Dengan demikian, bersekolah sebagai kewajiban bukan hanya berkaitan dengan kepentingan individu, tetapi juga berkaitan dengan kemajuan dan pembangunan sosial yang lebih luas, di mana pendidikan menjadi fondasi dalam menciptakan masyarakat yang beradab, cerdas, dan produktif.

Input gambar: youtube.com
Input gambar: youtube.com

Pemahaman Bersekolah Sebagai Kebutuhan

Bersekolah sebagai kebutuhan memandang pendidikan sebagai sarana utama untuk mengembangkan potensi pribadi setiap individu. Dalam perspektif ini, sekolah bukan hanya sekadar tempat untuk memenuhi kewajiban administratif atau hukum, tetapi lebih pada upaya untuk menyediakan ruang bagi anak-anak untuk berkembang secara holistik---baik dalam aspek intelektual, sosial, emosional, maupun keterampilan praktis. 

Pendidikan di sekolah memberikan akses kepada berbagai pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan hidup dan dunia yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini, keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah menjadi sangat penting dalam membentuk individu yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja. Bersekolah juga membuka peluang untuk mengakses berbagai informasi dan teknologi yang mungkin tidak tersedia di luar sistem pendidikan formal. 

Selain itu, sekolah berfungsi sebagai tempat untuk mengasah keterampilan sosial, di mana anak-anak belajar bekerja sama, menghargai perbedaan, dan memahami norma serta etika yang berlaku di masyarakat.

Dalam konteks ini, bersekolah bukan hanya soal memenuhi syarat untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang cerdas, kreatif, dan memiliki rasa tanggung jawab. 

Melalui pendidikan, individu tidak hanya dipersiapkan untuk kehidupan profesional, tetapi juga untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih baik dan lebih bermakna. Oleh karena itu, bersekolah sebagai kebutuhan bukan sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, melainkan sebuah langkah penting yang harus diambil oleh setiap individu untuk meraih kesuksesan dan keberdayaan dalam kehidupan yang lebih luas.

Perbandingan: Kewajiban vs Kebutuhan

Membedakan bersekolah sebagai kewajiban dan kebutuhan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran pendidikan dalam kehidupan seseorang. Di satu sisi, bersekolah sebagai kewajiban lebih menekankan pada tanggung jawab negara untuk menyediakan pendidikan bagi semua anak, terlepas dari latar belakang sosial dan ekonomi mereka. 

Kewajiban ini memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dasar, yang menjadi landasan untuk mengembangkan potensi mereka. Namun, di sisi lain, bersekolah sebagai kebutuhan lebih menyoroti pentingnya pendidikan untuk pertumbuhan dan pengembangan individu.

Pendidikan tidak hanya mempersiapkan anak untuk menjadi warga negara yang baik, tetapi juga memberikan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks. 

Kedua pandangan ini memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Kewajiban sekolah menjamin bahwa tidak ada anak yang dikecualikan dari pendidikan dasar, namun terkadang berfokus pada pemenuhan administrasi tanpa memperhatikan kualitas atau relevansi pendidikan tersebut bagi anak.

Sementara itu, bersekolah sebagai kebutuhan mendorong fokus pada kualitas pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar kerja, tetapi dalam praktiknya, tidak semua anak memiliki akses yang setara untuk memenuhi kebutuhan ini. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara kewajiban negara untuk menyediakan pendidikan yang merata dan kebutuhan individu untuk mendapatkan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

Menurut saya, bersekolah seharusnya dipandang sebagai suatu kebutuhan yang saling terkait dengan kewajiban. Pendidikan tidak hanya untuk memenuhi kewajiban administratif atau hukum, tetapi lebih penting sebagai alat untuk mengembangkan potensi diri, membuka peluang, dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. 

Sebagai negara, kita wajib memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas, namun lebih dari itu, pendidikan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan individu untuk menumbuhkan kreativitas, keterampilan, dan karakter yang kuat.

Dengan demikian, bersekolah harus menjadi suatu perjalanan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi kehidupan pribadi dan masyarakat, bukan sekadar kewajiban yang harus dipenuhi. 

Pesan utama yang dapat disampaikan adalah bahwa bersekolah seharusnya dilihat sebagai kebutuhan untuk mengembangkan potensi individu, bukan sekadar kewajiban yang harus dipenuhi. Pendidikan harus memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk tumbuh, belajar, dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang lebih baik.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun