Pelatih baru yang akan datang harus mampu memanfaatkan potensi pemain muda Indonesia yang kini lebih terasah berkat sistem pembinaan yang diterapkan sebelumnya.Â
Selain itu, penting untuk mempertahankan program latihan disiplin tinggi yang telah menjadi ciri khas STY selama melatih Timnas. PSSI juga perlu memperbaiki ekosistem sepak bola secara keseluruhan, mulai dari kompetisi lokal yang kompetitif hingga mempererat kerja sama dengan klub-klub untuk mendukung pengembangan pemain nasional.
Di sisi lain, kepergian STY juga memberikan peluang untuk mengevaluasi arah sepak bola Indonesia. PSSI harus memastikan bahwa program jangka panjang, seperti pembinaan usia dini dan pengembangan infrastruktur, tetap menjadi prioritas.Â
Dukungan publik dan sponsor juga akan menjadi faktor penting dalam memastikan kesinambungan kemajuan yang telah diraih. Meski kehilangan STY menjadi tantangan besar, momentum yang telah terbangun dapat menjadi pijakan kuat bagi Timnas Indonesia untuk terus berkembang dan meraih prestasi di masa depan.
Meskipun berpisah dengan STY, optimisme terhadap masa depan sepak bola Indonesia tetap tinggi. Perkembangan signifikan yang telah dicapai dalam hal pembinaan pemain muda dan peningkatan kualitas timnas memberikan harapan bahwa prestasi lebih besar akan tercapai.Â
Dengan dukungan yang tepat, baik dari PSSI, pelatih baru, maupun masyarakat sepak bola Indonesia, masa depan sepak bola Indonesia tetap cerah, dan kemungkinan untuk bersaing di level internasional semakin terbuka lebar.Â
Untuk Timnas Indonesia, terus berusaha, berjuang tanpa lelah, dan buktikan bahwa Timnas Indonesia siap bersaing di level dunia. Jangan pernah berhenti bermimpi, karena kejayaan itu pasti tercapai.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H