Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembaruan Pengelolaan Kinerja 2025: Menyelaraskan 5M untuk Performa yang Lebih Baik dan Terukur

18 Desember 2024   06:09 Diperbarui: 18 Desember 2024   06:51 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dalam Mengimplementasikan Pembaruan Pengelolaan Kinerja

Mengimplementasikan pembaruan pengelolaan kinerja sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menghambat keberhasilan pelaksanaan sistem yang baru, terlebih dalam konteks perubahan menuju tahun 2025 yang semakin dinamis. Pertama, resistensi terhadap perubahan. Banyak individu atau kelompok dalam organisasi yang merasa nyaman dengan sistem yang sudah ada, dan cenderung menolak perubahan karena ketidakpastian yang menyertainya.  

Kedua, kurangnya keterampilan atau pemahaman tentang bagaimana mengimplementasikan pembaruan tersebut dengan efektif. Hal ini bisa terjadi jika pelatihan dan sosialisasi mengenai sistem pengelolaan kinerja yang baru tidak dilakukan secara memadai. Karyawan dan manajer perlu memahami tidak hanya teori, tetapi juga praktik nyata dalam menjalankan sistem pengelolaan yang terukur dan berbasis hasil.

Ketiga, keterbatasan sumber daya, baik itu dalam bentuk dana, waktu, maupun teknologi, juga sering menjadi kendala yang signifikan. Untuk menerapkan sistem pengelolaan kinerja yang optimal, organisasi membutuhkan alat atau platform yang memadai untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja secara akurat, serta dukungan dari teknologi yang memadai.

Keempat, kesulitan dalam menyelaraskan tujuan dan ekspektasi antar individu dan tim sering kali menghambat keberhasilan. Dalam organisasi yang besar dan kompleks, setiap departemen atau unit mungkin memiliki prioritas yang berbeda, yang bisa menyebabkan ketidakharmonisan dalam penerapan sistem pengelolaan kinerja yang terintegrasi. Oleh karena itu, tantangan dalam mengimplementasikan pembaruan pengelolaan kinerja memerlukan strategi yang matang, mulai dari pengelolaan perubahan yang baik, penyediaan sumber daya yang cukup, hingga komitmen kuat melaksanakannya

Saatnya untuk bergerak maju dan memulai implementasi perubahan dalam pengelolaan kinerja guna mencapai hasil yang maksimal di 2025. Dengan menyelaraskan elemen-elemen penting dalam sistem 5M, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien, produktif, dan berorientasi pada hasil yang terukur.

Meskipun tantangan akan selalu ada, keberhasilan dalam mengadopsi perubahan ini akan membuka peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang. Mari bersama-sama menyongsong 2025 dengan komitmen untuk memperbaiki kinerja dan meraih tujuan yang lebih tinggi.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun