Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Bulan Lingkungan GMIT: Menghayati Karya Allah Melalui Tanah dan Laut yang Memberi Makan Kita

11 November 2024   04:58 Diperbarui: 11 November 2024   05:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai spesies ikan, rumput laut, dan hasil laut lainnya menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat pesisir dan bahkan dunia. Laut juga menyediakan bahan-bahan penting bagi industri kesehatan dan farmasi, yang semuanya berkontribusi pada kesejahteraan manusia. Namun, keindahan dan kekayaan laut bukan sekadar sumber daya yang bisa diambil secara terus-menerus; ini adalah tanda kasih Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara. Sayangnya, laut kini menghadapi berbagai ancaman, seperti pencemaran plastik, eksploitasi berlebih, dan perubahan iklim yang mengancam kelestariannya.

Sebagai bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat yang beriman, menjaga laut berarti melindungi karunia Allah dan melestarikan kehidupan bagi generasi mendatang. Dengan menghormati ekosistem laut dan segala makhluk di dalamnya, kita tidak hanya merawat anugerah Tuhan, tetapi juga menghargai karya-Nya yang luar biasa dalam menciptakan kehidupan yang saling bergantung dan penuh keseimbangan.

Refleksi dan Tanggung Jawab Manusia dalam Menjaga Tanah dan Laut

Refleksi atas kekayaan tanah dan laut sebagai sumber kehidupan membawa kita pada kesadaran akan tanggung jawab besar yang kita emban. Allah menciptakan alam dengan kelimpahan dan keteraturan yang luar biasa, menjadikannya sumber pangan, obat, dan kesejahteraan bagi manusia. Namun, keberlanjutan ini tidak terjamin tanpa kepedulian dan tindakan nyata dari kita sebagai penjaga ciptaan-Nya. Kerusakan tanah akibat praktik pertanian yang tidak berkelanjutan serta pencemaran laut oleh limbah plastik dan penangkapan ikan berlebihan mengancam keseimbangan ekosistem.

Oleh karena itu, setiap individu diundang untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan, baik melalui aksi kecil seperti mengurangi sampah plastik dan menanam pohon, maupun melalui dukungan terhadap kebijakan pelestarian lingkungan. Dengan menjaga tanah dan laut, kita tidak hanya melestarikan ciptaan Allah tetapi juga mewariskan bumi yang sehat bagi generasi mendatang, sebagai bentuk rasa syukur kita atas anugerah yang luar biasa ini.

Di Bulan Lingkungan ini, harapan kita adalah agar setiap orang dapat menjadi lebih peka terhadap kondisi alam, menghargai keindahan dan kelimpahan yang Allah berikan, serta bersyukur atas peran tanah dan laut yang menopang kehidupan. Semoga kesadaran ini mendorong kita untuk mengambil langkah nyata dalam melindungi lingkungan, baik melalui tindakan sehari-hari maupun dukungan terhadap upaya pelestarian. Dengan menjaga alam sebagai bagian dari pengabdian kepada Allah, kita turut mewariskan bumi yang sehat dan lestari bagi generasi mendatang.

Mari kita jadikan Bulan Lingkungan ini sebagai momentum untuk mengambil aksi nyata dalam menjaga kelestarian tanah dan laut. Setiap langkah kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah, dan mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan, memiliki dampak besar bagi keberlanjutan alam. Dengan bersama-sama melindungi ekosistem yang ada, kita menjaga sumber kehidupan yang berharga dan memastikan generasi mendatang tetap dapat menikmati anugerah Tuhan dalam tanah yang subur dan laut yang kaya.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun