Selain itu, lomba pidato juga memperkuat rasa percaya diri siswa, mempererat hubungan antar siswa, dan mendorong semangat kompetisi yang sehat, sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter dan kepemimpinan di kalangan generasi muda.
Relevansi Sumpah Pemuda di era modern tetap kuat, terutama dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat. Di tengah perubahan sosial dan budaya yang pesat, semangat persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda menjadi penting untuk menghadapi tantangan yang muncul dari perbedaan budaya, etnis, dan pandangan politik.
 Generasi muda saat ini dihadapkan pada pengaruh global yang dapat mengikis identitas nasional; oleh karena itu, nilai-nilai Sumpah Pemuda berfungsi sebagai pengingat untuk tetap berpegang pada identitas dan budaya Indonesia.
Selain itu, melalui penghayatan nilai-nilai tersebut, pemuda diharapkan dapat berkontribusi secara positif dalam menjaga persatuan bangsa, berpartisipasi aktif dalam masyarakat, serta mengatasi isu-isu seperti intoleransi dan disintegrasi.Â
Dengan menanamkan semangat Sumpah Pemuda, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mendukung terciptanya Indonesia yang lebih harmonis dan berdaya saing di kancah internasional.
Kegiatan lomba pidato di UPTD SMP Negeri 1 Lobalain merupakan salah satu acara tahunan yang dirancang untuk merayakan Sumpah Pemuda dengan cara yang kreatif dan edukatif. Acara ini melibatkan seluruh siswa, dengan peserta dari berbagai kelas yang berkompetisi untuk menyampaikan pidato terbaik mereka mengenai tema yang diangkat, yaitu Anti Bullyng atau Perundungan, Pentingnya Sarapan, dan Menjaga Kesehatan".
 Sebelum lomba, diadakan sesi pembinaan yang intensif, di mana siswa diberikan pelatihan tentang teknik berbicara di depan umum, penguasaan materi, serta cara menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik. Para guru dan pembimbing memberikan dukungan dan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa mempersiapkan diri dengan baik.
Pada hari pelaksanaan lomba yang bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda, suasana di sekolah sangat antusias, dengan siswa dan guru lainnya menyaksikan para peserta beradu kemampuan. Setiap peserta memiliki kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan bebas, menciptakan atmosfer yang mendukung keberagaman pandangan dan kreativitas.
Para juri, yang terdiri dari guru yang tidak bertanggungjawab sebagai wali kelas, memberikan penilaian berdasarkan kriteria tertentu, termasuk kejelasan penyampaian isi, penguasaan materi, Nada dan intonasi, serta gerak tubuh.Â
