Tim Implementasi Kurikulum Merdeka  (IKM) Rote Ndao telah diberikan amanah untuk mengimbaskan kurikulum ini kepada 51 sekolah sasaran di Kabupaten Rote Ndao, perjalanan transformasi pendidikan mulai bergerak.Â
Tim IKM menempuh perjalanan darat dari ibu kota kabupaten dan selanjutnya  melakukan penyeberangan laut kurang lebih satu setengah jam lama perjalanan ke Pulau Ndao.
Tujuannya untuk memberikan pelatihan dan dukungan kepada para pendidik di wilayah terpencil tersebut.Â
Dengan semangat kolaboratif, tim berharap dapat memperkenalkan materi-materi dalam konsep IKM, serta memberdayakan para pendidik untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa di pulau terpencil ini.
Penting memahami bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik, terutama di daerah terpencil seperti Pulau Ndao, NTT.Â
Tim IKM Rote Ndao mengimbaskan materi bagi para guru di tiga sekolah sasaran pertama yakni UPTD SD Negeri Oly, UPTD SD Negeri Holomanu, dan SMA Kristen Arastamar Ndao Nuse.
Di tengah tantangan geografis, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) hadir sebagai angin segar, menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berfokus pada kebutuhan siswa.Â
Dengan menekankan pada kreativitas, kemandirian, dan relevansi lokal, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberdayakan guru dalam menghadapi dinamika pendidikan di lingkungan mereka.
Perjalanan Implementasi Kurikulum Merdeka di Pulau Ndao bagi tim IKM Rote Ndao menjadi sebuah tantangan yang luar biasa, terutama karena beberapa anggota tim baru pertama kali menyeberang dengan perahu untuk memasuki wilayah pulau tersebut.Â
Momen ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga simbol dari komitmen dan keberanian tim untuk membawa perubahan dalam pendidikan di daerah terpencil.
Saat mereka berlayar, berbagai tantangan mulai muncul, rasa takut dengan kondisi laut yang cukup bergelombang.Â
Sesampainya di pulau, mereka disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat, yang menyambut kehadiran tim dengan harapan akan adanya inovasi dalam pembelajaran.
Proses adaptasi pun dimulai, di mana tim IKM berusaha mengenali kebutuhan dan konteks pendidikan di Ndao, serta membangun hubungan yang erat dengan para guru.
Dengan menggunakan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, tim IKM tidak hanya memperkenalkan Kurikulum Merdeka, tetapi juga menggali potensi lokal yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Tantangan perjalanan ini, dengan segala kesulitan yang dihadapi, justru menguatkan tekad tim untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan relevan bagi siswa di pulau terpencil ini.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Pulau Ndao telah memberikan dampak yang signifikan bagi para pendidik, memicu perubahan positif dalam cara mereka mengajar dan berinteraksi dengan siswa.
Sebelum kurikulum ini diterapkan, banyak guru yang terjebak dalam metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik dan kurang sesuai dengan kebutuhan siswa.Â
Namun, diharapkan setelah mendapatkan pelatihan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, mereka mulai mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif dan interaktif.
Dampak lain yang terlihat adalah peningkatan kepercayaan diri guru agar dapat mengelola kelas dan merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan konteks lokal.Â
Mereka mulai menyadari pentingnya membangun hubungan yang baik dengan siswa dan menggali potensi kearifan lokal sebagai bahan ajar yang menarik.
Selain itu, para pendidik juga merasakan manfaat dari kolaborasi dengan sesama guru, yang menciptakan suasana belajar yang lebih mendukung dan inspiratif.
Meningkatnya rasa kebersamaan di antara guru, serta dukungan dari tim IKM, memungkinkan mereka untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik.Â
Dengan demikian, implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya mengubah cara guru mengajar, tetapi juga memperkuat jaringan komunitas pendidikan di Pulau Ndao, membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut yang akan mendukung pertumbuhan pendidikan yang berkelanjutan di wilayah terpencil ini.
Harapan masa depan terkait keberlanjutan IKM ini tetap ada. Dengan semangat kolaboratif dan tekad untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, para pendidik di Pulau Ndao perlu membangun komitmen untuk terus berinovasi dalam mengajar.
Dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat memperkuat upaya mereka dalam mengimplementasikan IKM secara efektif.Â
Jadi, dengan mengatasi tantangan yang dihadapi, para pendidik dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam pendidikan di pulau terpencil ini, membuka peluang yang lebih besar bagi generasi mendatang.
Pesan bijak yang dapat diambil terkait keberlanjutan Implementasi Kurikulum Merdeka  ke depannya adalah bahwa perubahan yang sejati dalam pendidikan memerlukan komitmen dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan.Â
Keberlanjutan IKM tidak hanya bergantung pada kebijakan yang ditetapkan, tetapi juga pada kemampuan para pendidik untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan yang ada.(*)
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H