Saat mereka berlayar, berbagai tantangan mulai muncul, rasa takut dengan kondisi laut yang cukup bergelombang.Â
Sesampainya di pulau, mereka disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat, yang menyambut kehadiran tim dengan harapan akan adanya inovasi dalam pembelajaran.
Proses adaptasi pun dimulai, di mana tim IKM berusaha mengenali kebutuhan dan konteks pendidikan di Ndao, serta membangun hubungan yang erat dengan para guru.
Dengan menggunakan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, tim IKM tidak hanya memperkenalkan Kurikulum Merdeka, tetapi juga menggali potensi lokal yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Tantangan perjalanan ini, dengan segala kesulitan yang dihadapi, justru menguatkan tekad tim untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan relevan bagi siswa di pulau terpencil ini.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Pulau Ndao telah memberikan dampak yang signifikan bagi para pendidik, memicu perubahan positif dalam cara mereka mengajar dan berinteraksi dengan siswa.
Sebelum kurikulum ini diterapkan, banyak guru yang terjebak dalam metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik dan kurang sesuai dengan kebutuhan siswa.Â
Namun, diharapkan setelah mendapatkan pelatihan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, mereka mulai mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif dan interaktif.
Dampak lain yang terlihat adalah peningkatan kepercayaan diri guru agar dapat mengelola kelas dan merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan konteks lokal.Â
Mereka mulai menyadari pentingnya membangun hubungan yang baik dengan siswa dan menggali potensi kearifan lokal sebagai bahan ajar yang menarik.