Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyatu dalam Ibadah, Bersatu dalam Pernikahan, Refleksi Ibadah Pasutri GMIT di Klasis Lobalain

27 Oktober 2024   03:46 Diperbarui: 27 Oktober 2024   04:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENYATU DALAM IBADAH, BERSATU DALAM PERNIKAHAN: REFLEKSI IBADAH PASUTRI GMIT DI KLASIS LOBALAIN

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Dalam kehidupan pasangan suami istri (pasutri) Kristen, ibadah dan pernikahan memiliki peran penting sebagai fondasi spiritual dan emosional. Ibadah tidak hanya dianggap sebagai kewajiban rutin kepada Tuhan, tetapi juga sebagai titah yang memelihara hubungan pribadi dengan-Nya. 

Sementara itu, pernikahan dilihat sebagai perintah ilahi, di mana suami dan istri dipanggil untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan berlandaskan iman. 

Di tengah dinamika kehidupan, banyak pasangan menghadapi berbagai tantangan yang menguji kesetiaan dan komitmen mereka. Di sinilah ibadah memainkan peran vital, memberi kekuatan rohani yang menopang kehidupan pernikahan.

 Refleksi ini sangat relevan bagi pasutri GMIT di Klasis Lobalain, yang menghadirkan perenungan mendalam tentang bagaimana menyatukan nilai-nilai ibadah dalam kehidupan pernikahan untuk menciptakan hubungan yang selaras dengan kehendak Tuhan. 

Ulasan ini hendak menggali keterkaitan antara ibadah sebagai titah dan pernikahan sebagai perintah, serta bagaimana keduanya saling melengkapi dalam memperkuat hubungan pasutri.

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri
Makna Ibadah sebagai Titah Tuhan dalam Kehidupan Pasutri

Ibadah sebagai titah Tuhan memiliki makna mendalam dalam kehidupan pasutri, terutama di kalangan umat Kristen GMIT. Sebagai wujud ketaatan terhadap perintah Tuhan, ibadah bukan hanya sekadar rutinitas keagamaan, tetapi merupakan cara bagi pasangan suami istri untuk menjaga hubungan mereka dengan Sang Pencipta.

 Dalam konteks pernikahan, ibadah berfungsi sebagai fondasi spiritual yang memperkuat ikatan cinta dan komitmen antara suami dan istri. 

Melalui ibadah, pasutri diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, mendapatkan bimbingan, serta menemukan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam kehidupan pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun