Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibadah Pasangan Suami Istri (Pasutri) GMIT Klasis Lobalain: "Mengatasi Kekurangan Pasangan"

25 Oktober 2024   15:31 Diperbarui: 25 Oktober 2024   15:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IBADAH PASANGAN SUAMI  ISTRI (PASUTRI) GMIT KLASIS LOBALAIN: "MENGATASI KEKURANGAN PASANGAN"

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Ibadah pasangan suami istri (pasutri) GMIT Klasis Lobalain dilaksanakan pada Senin, 21 Oktober 2024, dengan penuh khidmat dan sukacita. Dalam ibadah ini, tema firman yang diulas adalah "Mengatasi Kekurangan Pasangan," mengajak setiap suami dan istri untuk saling menerima, memahami, dan memperbaiki diri dalam terang kasih Kristus. Melalui renungan dan doa bersama, pasangan diajak merenungkan bahwa kekurangan bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk tumbuh dan membangun rumah tangga yang lebih harmonis dan diberkati.

Kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan mulus, karena setiap pasangan pasti memiliki perbedaan dan kekurangan. Tantangan seperti ketidaksepahaman, perbedaan karakter, atau kekurangan pribadi sering kali menjadi sumber konflik dalam rumah tangga. Dalam menghadapi hal tersebut, diperlukan bukan hanya keterbukaan dan kesabaran, tetapi juga fondasi spiritual yang kuat.

Ibadah pasutri GMIT Klasis Lobalain hadir sebagai wadah bagi pasangan untuk memperkuat hubungan mereka melalui refleksi iman dan kasih. Ibadah ini tidak hanya mendorong pasangan untuk menerima kekurangan satu sama lain, tetapi juga mengajarkan pentingnya pengampunan dan komunikasi berdasarkan ajaran Kristus. Dengan tuntunan rohani ini, pasangan diharapkan mampu mengatasi kekurangan masing-masing dan membangun hubungan yang lebih harmonis serta penuh kasih.

Sumber gambar: dokpri
Sumber gambar: dokpri
Makna Ibadah Pasutri dalam Konteks GMIT Klasis Lobalain

Ibadah pasangan suami istri (pasutri) dalam GMIT Klasis Lobalain memiliki makna yang mendalam sebagai sarana untuk memperkuat ikatan pernikahan melalui pendekatan spiritual. Ibadah ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga ruang refleksi bagi pasangan untuk memperbaiki dan memperdalam relasi mereka dalam terang ajaran Kristus. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, banyak pasangan menghadapi berbagai tantangan, seperti perbedaan pendapat, konflik emosional, atau kesalahpahaman yang berulang.

Melalui ibadah pasutri, pasangan didorong untuk tidak hanya memusatkan perhatian pada kelemahan atau kekurangan satu sama lain, tetapi juga untuk melihat pernikahan sebagai sebuah perjalanan bersama dalam kasih dan anugerah Tuhan. Doa bersama dan pembacaan firman Tuhan selama ibadah menjadi momen penting bagi pasangan untuk mencari hikmat dan kekuatan dalam menyelesaikan konflik.

Lebih dari itu, ibadah pasutri di Klasis Lobalain juga mengajarkan pentingnya rekonsiliasi dan pengampunan sebagai landasan hubungan rumah tangga. Setiap pasangan diingatkan bahwa kesempurnaan tidak terletak pada pasangan itu sendiri, melainkan pada cara mereka saling menerima dan mendukung satu sama lain. Kasih Kristus yang tanpa syarat dijadikan teladan bagi suami dan istri dalam membangun keluarga yang harmonis, di mana kekurangan bukanlah penghalang, tetapi kesempatan untuk tumbuh bersama. Selain memperdalam relasi pribadi dengan Tuhan, ibadah ini juga memperkuat komitmen pasangan untuk menjalani pernikahan dengan lebih bijaksana dan penuh tanggung jawab.

Dalam kebersamaan yang terbangun selama ibadah, pasangan belajar untuk membuka diri dan berdiskusi tentang hal-hal yang mungkin sulit dibicarakan dalam keseharian, sehingga tercipta komunikasi yang lebih sehat dan terbuka. Dengan demikian, ibadah pasutri di Klasis Lobalain bukan hanya membentuk pasangan secara spiritual, tetapi juga menjadi media untuk membangun keluarga yang lebih kokoh, sejahtera, dan diberkati.

Sumber gambar: dokpri
Sumber gambar: dokpri
Kekurangan dalam Pasangan sebagai Bagian dari Dinamika Pernikahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun